Taliban Tegaskan Warga Afghanistan Bebas Pergi

Menlu Blinken katakan Taliban telah menegaskan kembali janji untuk mengizinkan warga Afghanistan bebas meninggalkan negara tersebut
Sebuah pesawat komersial terlihat di balik penghalang di Bandara Internasional Hamid Karzai di Kabul, Afghanistan, 31 Agustus 2021 (Foto: voaindonesia.com/Reuters)

Jakarta – Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS), Antony Blinken, Selasa, 7 September 2021, mengatakan Taliban telah menegaskan kembali janji untuk mengizinkan warga Afghanistan bebas meninggalkan negara tersebut. Hal itu diungkapkan usai pertemuannya dengan pejabat Qatar terkait percepatan proses evakuasi.

Presiden AS, Joe Biden, telah menghadapi tekanan yang meningkat di tengah laporan mengenai beberapa ratus orang, juga termasuk warga AS, dicegah selama seminggu untuk terbang keluar dari bandara di Afghanistan utara.

Taliban mengatakan kepada AS, "mereka akan membiarkan orang-orang dengan dokumen perjalanan bebas pergi," kata Blinken pada konferensi pers di Doha.

menlu blinken di qatarMenteri Luar Negeri AS, Antony Blinken (kiri) dan Menteri Pertahanan Lloyd Austin, kedua kanan, bertemu dengan Wakil Perdana Menteri dan Menteri Luar Negeri Qatar Mohammed bin Abdulrahman Al Thani dan Wakil Perdana Menteri dan Menteri Pertahanan Qatar (Foto: voaindonesia.com/AP)

Qatar mengatakan Bandara Kabul akan segera dibuka kembali, berpotensi membuka koridor penting bagi warga Afghanistan yang ingin pergi.

"Seluruh komunitas internasional mengharapkan Taliban untuk menegakkan komitmen itu," kata Blinken sebagaimana dikutip dari Kantor Berita AFP, Selasa, 7 September 2021. Blinken merujuk pada resolusi Dewan Keamanan PBB yang mendesak agar perjalanan itu aman.

Qatar adalah titik transit bagi hampir setengah dari lebih dari 120.000 orang yang dievakuasi dari Afghanistan pada hari-hari terakhir perang 20 tahun AS, ketika Taliban mengambil alih negara itu.

Amerika Serikat pada Senin, 5 September 2021, memfasilitasi evakuasi empat orang warganya dari Afghanistan melalui jalan darat. Itu merupakan keberangkatan pertama yang diatur oleh Washington sejak penarikan militernya.

Seorang pejabat Departemen Luar Negeri AS mengatakan Taliban mengetahui operasi itu dan tidak ikut campur.

Namun organisasi non-pemerintah mengatakan sekitar 600 hingga 1.300 orang - termasuk anak perempuan dan warga negara AS - terjebak di bandara di kota utara Mazar-i-Sharif (ah/rs)/AFP/voaindonesia.com. []

DK PBB Minta Agar Taliban Biarkan WN Afghanistan Pergi

65 Negara Serukan Afghanistan Fasilitasi Evakuasi Warga Asing

Jenderal AS Umumkan Perang Afghanistan dan Evakuasi Berakhir

Tentara AS Keluar dari Afghanistan Perang Terlamapun Berakhir

Berita terkait
Gedung Putih Janji Akan Keluarkan Warga AS dari Afghanistan
Seorang pejabat tinggi Gedung Putih janji akan temukan cara untuk mengeluarkan warga Amerika yang masih berada di Afghanistan
0
Ini Alasan Mengapa Pemekaran Provinsi Papua Harus Dilakukan
Mantan Kapolri ini menyebut pemekaran wilayah sebenarnya bukan hal baru di Indonesia.