Jakarta - Masa depan kapten AC Milan Alessio Romagnoli masih tak pasti. Milan ingin mempertahankan bek tengah ini, namun klub dihadapkan dengan gajinya yang terhitung besar.
Romagnoli memenuhi kerinduan fans Milan akan kehadiran bek tengah. Setelah era Franco Baresi dan Paolo Maldini yang diteruskan dengan kehadiran Alessandro Nesta, Milan seperti kehilangan sosok andal sebagai palang pintu tim.
Romagnoli memang bukan produk asli Milan. Seperti Nesta yang didatangkan dari Lazio, bek berusia 25 ini juga didatangkan dari tim ibukota, AS Roma.
Milan harus merogoh kocek 25 juta euro atau Rp 443,8 miliar saat memboyong bek tim nasional Italia ini pada 2015. Selama 181 dimainkan, Romagnoli mencetak 7 gol dan 1 assist. Saat tandemnya, Leonardo Bonucci, kembali ke Juventus, dirinya langsung menjadi kapten Rossoneri.
Pelatih Stefano Pioli saat menggantikan Gennaro Gattuso menangani Milan pun tetap mengandalkan Romagnoli di sektor belakang. Sukses membangun benteng pertahanan tim yang kokoh menjadikan bek serbabisa ini bakal diperbarui kontrak oleh klub. Apalagi, kontrak pemain itu akan berakhir pada 2022.
Persoalannya, Milan dihadapkan dengan gaji Romagnoli yang terhitung tinggi di klub. Menurut Tuttosport, Romagnoli mendapat gaji bersih 3,5 juta euro atau Rp 62 miliar setiap tahun.
Ini menjadi kendala karena pemilik Milan, Elliott Management, akan membatasi gaji pemain. Sang pemegang saham mayoritas ini merencanakan membatasi gaji pemain.
Gaji tertinggi pemain dipatok sebesar 2,5 juta euro atau hanya Rp 44,3 miliar setiap tahun. Ini berarti, pemain hanya mendapat gaji kurang dari Rp 1 miliar setiap pekan.
Romagnoli Berpeluang Hengkang dari Milan
Bila gaji diturunkan, Romagnoli tidak menutup kemungkinan bakal hengkang dari Milan. Apalagi, banyak klub papan atas yang mengincarnya dan bisa memberikan gaji tinggi.
Lebih dari itu, Romagnoli bisa membidik trofi juara. Pasalnya selama 5 tahun di Milan, dia baru mencicipi Supercoppa Italiana pada 2016.
Juve sempat membidiknya dan berupaya membawa pemain yang memiliki caps 12 ini di awal musim lalu. Hanya rencana I Bianconeri gagal diwujudkan.
Klub-klub Liga Premier Inggris seperti Manchester City, Manchester United dan Chelsea pun tertarik memboyongnya. Sejauh ini belum ada bek papan atas Italia yang bermain di Inggris. []