Syekh Ali Jaber Wafat, Mahfud Md: Kita Kehilangan Tokoh Penyejuk

Rasa berduka wafatnya ulama Syekh Ali Jaber turut dirasakan Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud Md.
Syekh Ali Jaber. (Foto: Tagar/IG)

Jakarta - Rasa berduka wafatnya ulama besar asal Madinah, yang kini di Indonesia, Syekh Ali Jaber turut dirasakan Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud Md.

Syekh Ali Jaber meninggal pada pukul 08.30 WIB, Kamis, 14 Januari 2021 di RS Yarsi Jakarta.

"Inna lillah wa inna ilaihi raji'un. Kita kehilangan tokoh penyejuk dan pemersatu ummat. Ulama besar Syech Ali Jaber wafat hari ini," tulis Mahfud di akun Twritter, Kamis siang.

"Beliau menjadi penyambung aspirasi antara umat dan pemerintah. Beliau adalah sahabat baik saya. Karena rendah hati beliau memanggil saya guru atau ayah," kata Mahfud.

Mahfud menyebut, beberapa hari sebelum dikabarkan terinfeksi Covid-19, Syekh Ali Jaber berkunjung ke rumahnya, sembari memberikan hadiah tasbih, kurma pilihan, buku doa, dan parfum khas aroma Kakbah.

Ya, Allah walaupun saya memilih, memohon meninggal di Madinah, kalau saya ditetapkan meninggal di Indonesia, mohon saya mau dimakamkan di Lombok

"Guru, saya mau mencetak sejuta penghafal Qur'an. Tanah dan modal untuk gedung sudah mulai terkumpul. Mohon dukungan proses perizinan," tulis Mahfud menirukan ucapan Syekh Ali Jaber kepdanya saat berkunjung tersebut.

Baca juga:


Semasa hidup, Syeikh Ali Jaber sempat berpesan ingin dimakamkan di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB). Ali Jaber beralasan, Lombok mempunyai pesan tersendiri baginya.

“Ketika saya di Lombok ini, saya jauh lebih merasa nyaman. Karena ada ceritanya. Pertama saya berjuang di Indonesia memang di Lombok, anak saya lahir di Lombok,” ujarnya yang diunggah ke YouTube pada 30 Desember 2020.

“Kakek saya dua-duanya kelahiran Lombok. Kakek saya meninggal mati syahid melawan penjajah Jepang di Ampenan, Lombok. Saya sampaikan ke Pak Jokowi waktu ketemu, saya sebenarnya cucu pahlawan tapi belum terdaftar. Bahkan ayah dari ibu saya sendiri termasuk dia juga kelahiran Indonesia di Bumiayu dan adiknya juga kelahiran Lombok,” ujar Ali Jaber di Channel Sasak Update.

Syekh Ali Jaber juga berkeinginan ingin dimakamkan di Madinah. Namun berhubung dia berada di Indonesia, dia pun berwasiat untuk dimakamkan di Pulau Seribu Masjid tersebut jika wafat.

“Ya, Allah walaupun saya memilih, memohon meninggal di Madinah, kalau saya ditetapkan meninggal di Indonesia, mohon saya mau dimakamkan di Lombok,” ujarnya.[]

Berita terkait
Nahdlatul Ulama Tolak Kampanye Anti Vaksin
Tokoh Nahdlatul Ulama KH Ahmad Ishomuddin menyampaikan, pihaknya menolak adanya kampanye-kampanye menolak vaksin.
Listyo Sigit Prabowo, Calon Kapolri yang Dekat dengan Ulama
Listyo Sigit Prabowo salah satu dari lima calon Kapolri ini berdasarkan perjalanan karirnya menunjukan kedekatannya akan para ulama.
Profil Habib Ja’far Al-Kaff, Sosok Ulama Kharismatik Kudus
Habib Jafar Al Kaff juga disebut sebagai wali Allah yang besar, maqamnya adalah Majdub.