Syarat Turis Asing Masuk Bali Saat Pandemi, Penjelasan Luhut Pandjaitan

Bali akan dibuka untuk turis asing dengan tiga syarat ketat untuk menghindari risiko penyebaran covid. Ini berdasarkan penjelasan Luhut Pandjaitan.
Ilustrasi - Seorang perempuan turis mancanegara sedang berwisata di Pulau Bali, Indonesia. (Foto: Tagar/Instagram @explorebali)

Jakarta - Tidak ada yang tahu kapan pandemi covid berakhir, tapi kehidupan harus terus berjalan, ekonomi rakyat harus digerakkan. Semua pemimpin negara di mana pun sedang bekerja keras mengatasi situasi ini, tak terkecuali Indonesia. Segala hal yang mungkin akan dilakukan untuk memperbaiki keadaan termasuk rencana membuka Bali bagi turis asing dengan syarat-syarat khusus disesuaikan dengan situasi pandemi. 

Rencana membuka Bali bagi turis asing ini disampaikan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan dalam jumpa pers virtual 'Bali Investment Forum 2021', Jumat, 26 Maret 2021. Dalam acara ini hadir juga Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Angela Tanoesoedibjo.

Luhut mengatakan pemerintah sedang mempertimbangkan untuk mulai membuka pintu wisata bagi wisatawan mancanegara ke Indonesia, khususnya Bali. Pertimbangan ini karena program vaksinasi tengah dilakukan pemerintah, termasuk di wilayah Bali.

"Kapan kita mau buka dengan asing? Itu pembicaraan masih jalan juga. Kami juga melihat mana yang boleh datang ke mari, yaitu negara yang kasus Covid sudah mulai turun dan yang sudah mendapat vaksin juga makin banyak. Sekarang masih dibicarakan mengenai itu," kata Luhut.

Pemerintah juga sedang mengevaluasi kebijakan larangan masuk bagi wisatawan mancanegara ke Indonesia, hal ini dibahas dalam rapat Sabtu, 27 Maret 2021, kata Luhut.

Kita berfokus pada quality tourism, di mana turis-turis itu yang spending-nya lebih tinggi.


Luhut Binsar PandjaitanMenteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan. (Foto:Tagar/Kemenko Marves)


Luhut menekankan kebijakan membuka pariwisata bagi wisatawan mancanegara harus menggunakan parameter tertentu dan sifatnya resiprokal. Pembukaan pariwisata tidak akan dilakukan secara nasional, tapi per titik, misalnya hanya di Bali.

"Jadi mesti kita buat parameter yang sama, di Indonesia atau Bali ini dengan nanti negara asing yang mau masuk ke kita. Jadi kalau misalnya Korea, Qatar, itu sama parameternya dan kami setuju, ya kami bikin travel bubble di situ," ujar Luhut.


Tiga Syarat Turis Asing

Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Angela Tanoesoedibjo menjelaskan beberapa pertimbangan pemerintah membuka Bali bagi turis asing. 

Pertama, wisatawan yang boleh masuk Bali adalah berasal dari negara-negara dengan penyebaran Covid-19 dapat ditangani dengan baik serta program vaksinasi di negara tersebut berjalan dengan baik.

"Karena kita ingin mengurangi risiko ketika kita membuka Bali untuk turis asing," kata Angela.

Kedua, ketersediaan penerbangan langsung atau direct flight dari negara asal wisatawan mancanegara ke Indonesia.

"Karena dengan direct flight juga mengurangi risiko penyebaran," kata Angela.

Ketiga, turis asing yang masuk Bali harus mempunyai kemampuan finansial yang baik, sejalan dengan fokus pemerintah menciptakan apa yang namanya pariwisata berkualitas atau quality tourism.

"Kita berfokus pada quality tourism, di mana turis-turis itu yang spending-nya lebih tinggi," ujar Angela.



Berita terkait
Siap Terima Wisatawan dengan Prokes, Luhut Resmikan Jelajah Jambi
Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan meresmikan peluncuran “Jelajah Jambi-The Hidden Paradise in Jambi” secara virtual.
Kunjungi Borobudur, Menko Luhut Soroti Jumlah Pengunjung
Menko Luhut mengatakan, permasalahan utama saat ini adalah tekanan terhadap struktur Candi Borobudur akibat peningkatan jumlah pengunjung.
Tiga Menteri Bantu Ganjar Pranowo Kembangkan Wisata Candi Borobudur
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo menerima kunjungan tiga menteri untuk membantu percepatan dalam pengembangan kawasan wisata Candi Borobudur.