Tiga Menteri Bantu Ganjar Pranowo Kembangkan Wisata Candi Borobudur

Gubernur Jateng Ganjar Pranowo menerima kunjungan tiga menteri untuk membantu percepatan dalam pengembangan kawasan wisata Candi Borobudur.
Gubernur Ganjar Pranowo beserta Menteri Pariwisata dan Menteri Pendidikan mendampingi kunjungan Menteri Marves Luhut Binsar Pandjaitan ke Kawasan Wisata Candi Borobudur yg sedang dilakukan penataan ulang, Jumat, 12 Maret 2021. (Foto:Tagar/Humas Pemprov Jateng)

Magelang - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menerima kunjungan tiga menteri pada Jumat, 12 Maret 2021 antara lain Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Nadiem Makarim di Magelang, Jawa Tengah, 

Kunjungan mereka, untuk membantu Ganjar melakukan percepatan dalam pengembangan kawasan wisata Candi Borobudur yang masuk dalam lima Kawasan Strategis Pariwisata Nasional ( KSPN) atau Bali Baru dengan status super prioritas.

Jadi kalau ada penyesuaian, semua tidak boleh lepas dari Borobudur, agar semuanya sama dengan budaya Borobudur. Sehingga UNESCO masih mengakui bahwa Borobudur adalah warisan dunia.

Dukungan pemerintah pusat ini, sangat diapresiasi oleh Ganjar. Menurutnya, dengan kedatangan tiga menteri tersebut langsung meninjau lokasi, maka berbagai persoalan bisa segera diselesaikan dan terintegrasi.

"Kami ingin mengkompakkan dan menyamakan persepsi dalam eksekusi program ini. Harapannya dengan begitu, percepatan dan akselerasi bisa dilakukan," tutur Ganjar berdasarkan keterangan tertulis yang diterima Tagar jumat, 12 Maret 2021..

Dalam kesempatan kitu, dibahas beberapa poin penting, diantaranya semua rancangan pembangunan harus menginduk pada Kemendikbud. Selain itu, ada pembagian tugas dari masing-masing pihak agar semua berjalan dengan baik.

Ganjar PranowoGubernur Ganjar Pranowo beserta Menteri Pariwisata dan Menteri Pendidikan mendampingi kunjungan Menteri Marves Luhut Binsar Pandjaitan ke Kawasan Wisata Candi Borobudur yg sedang dilakukan penataan ulang, Jumat, 12 Maret 2021. (Foto:Tagar/Humas Pemprov Jateng)

"Sehingga kalau ada yang direvisi, disesuaikan atau mau membangun gedung baru, semua harus sesuai frame Kemendikbud. Saya menterjemahkan ini, bahwa pusat tidak hanya fokus pada Candi Borobudur, melainkan juga kawasan di sekitarnya untuk meningkatkan aktivitas ekonomi, maka peran Pemprov (Jateng) dan Pemkab Magelang di sini penting," jelas Ganjar.

Apalagi menurut Ganjar,  di lokasi itu akan ada rencana exit tol yang dipastikan mampu mengembangkan wilayah sekitarnya yakni Jogja, Solo, Semarang (Jologsemar). Untuk itu, dengan integrasi ini, maka diharapkan pembangunanya sesuai harapan.

"Saya tadi izin ke pak Menko, boleh nggak saya jadi mandornya. Harapan saya dengan begitu, saya bisa memantau mana yang kurang, mana yang macet agar betul-betul bisa progresif. Dan tadi oleh pak Menko Marinvest diizinkan, jadi saya akan komunikasi intens dengan pak Bupati untuk sering-sering kesini mengecek satu-satu," pungkasnya.

Pastikan Proyek Terintegrasi, Jaga Nilai Budaya dan Historis

Dalam kunjungan ini, sejumlah titik lokasi kawasan Borobudur juga ditinjau, di antaranya kampung seni Borobudur, Kembanglimus Community Center, gerbang Palbapang, kawasan Candi Pawon, Concourse Candi Borobudur, serta kawasan relokasi pedagang di Lapangan Kujon. Selepas itu, rombongan menggelar rapat terbatas di Hotel Manohara.

Ganjar PranowoGubernur Ganjar Pranowo beserta Menteri Pariwisata dan Menteri Pendidikan mendampingi kunjungan Menteri Marves Luhut Binsar Pandjaitan ke Kawasan Wisata Candi Borobudur yg sedang dilakukan penataan ulang, Jumat, 12 Maret 2021. (Foto:Tagar/Humas Pemprov Jateng)

"Ini adalah tindak lanjut dari rapat terbatas (ratas) tahun lalu. Sekarang kami datang dan melihat beberapa sudah dieksekusi dan sudah berjalan. Kami juga ingin memastikan semua proyek itu terintegrasi dengan baik," ungkap Menko Luhut.

"Jadi kalau ada penyesuaian, semua tidak boleh lepas dari Borobudur, agar semuanya sama dengan budaya Borobudur. Sehingga UNESCO masih mengakui bahwa Borobudur adalah warisan dunia," sambungnya.

Hal senada diungkapkan Mendikbud Nadiem Makarim. Ia  menegaskan bahwa semua pekerjaan pembangunan kawasan Borobudur tidak boleh menghilangkan unsur budaya dan unsur historis dari Candi Borobudur. Pengembangan itu menurut Nadiem, kunci suksesnya adalah menyeimbangkan antara meningkatkan kualitas wisata tapi tidak meninggalkan unsur budaya dan historis.

"Maka pelestarian yang dimaksudkan ini harus perlu terintegrasi. Memastikan bahwa tema budaya dan sejarah ada di setiap kalender event dan aktivitas di Borobudur. Itu prioritas kami," pungkasnya.

"Kami akan dukung penuh dengan menyiapkan kegiatan-kegiatan, kalender event dan atraksi-ateraksi budaya. Selain Borobudur, kami juga akan memastikan desa-desa wisata di sekitar Borobudur juga ikut meningkat dari segi ekonomi rakyatnya," sebut Menparekraf, Sandiaga Uno ikut menimpali. []

Berita terkait
Solo Tertinggi, Data Covid Pusat dengan Jateng Kembali Beda
Satgas Covid-19 Pusat menyebut kasus aktif di Solo saat ini tertinggi. Data itu beda dengan yang ada di Solo maupun level Jawa Tengah.
Banjir Semarang Surut, Ganjar Minta Kali Babon Dinormalisasi
Banjir di Kota Semarang sudah mulai surut. Namun kota ini harus siapkan penanganan jangka panjang, salah satunya normalisasi Kali Babon.
Lantik 17 Kepala Daerah, Ganjar Ingatkan Pesan Soekarno
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo melantik 17 kepala daerah hasil Pilkada 2020. Ganjar sampaikan pesan Soekarno, kekuasaan tertinggi ada di rakyat.