Jakarta - Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo (SYL) mengatakan, tumbuhnya korporasi petani menjadi salah satu program prioritas untuk membangun proses bisnis dari hulu ke hilir. Sebab Pertanian, merupakan penopang utama pertumbuhan ekonomi nasional salah satunya dalam menghadapai pandemi Covid-19 saat ini.
Tujuan utama kita dalam pengembangan korporasi ini adalah mengokohkan ketahanan pangan.
Hal tersebut, diungkapkan SYL ketika meninjau penggilingan padi atau Rice Milling Unit (RMU) Korporasi Petani Koperasi Serba Usaha (KSU) Citra Kinaraya di Desa Mlantiharjo, Kecamatan Gajah, Kabupaten Demak, Jawa Tengah, pada Kamis 15 Oktober 2020. Kunjungan ini, dalam rangka menggairahkan penumbuhan korporasi petani di berbagai daerah sesuai arahan dari Presiden Jokowi.
"Tujuan utama kita dalam pengembangan korporasi ini adalah mengokohkan ketahanan pangan kita dan kalau kebutuhan nasional sudah terpenuhi apalagi beras berbeda dengan negara lain. Karena kita negara tropis, aroma beras kita sangat disukai oleh negara lain, maka kita lakukan ekspor," kata SYL
Menteri YSL menjabarkan, RMU Korporasi Petani KSU Citra Kinaraya membina para petani memproduksi aneka beras khusus dari varietas padi yang diciptakan sendiri. Seperti beras hitam, beras sultan wangi pulen, beras merah, beras genki, beras cokat dan beras melati.
Kemudian, beras yang dihasilkan dipasarkan sendiri ke seluruh Indonesia dengan harga Rp 16.000-25.000 per kilogram, sehingga margin yang dinikmati petani tinggi.
- Baca Juga : Mentan: Food Estate Bisa Tingkatkan Pendapatan Petani
- Baca Juga : Syahrul Yasin Limpo Imbau Petani Asuransikan Lahan Mereka
SYL juga menekankan, kedepannya pengembangan korporasi akan diperluas dimensinya, sehingga tidak hanya mengelola seluruh rantai produksi usaha tani dengan teknologi modern, pengolahan, budidaya, pasca panen dan pemasaran. Tetapi juga hingga mampu menciptakan produk turunan dari komoditas yang ada.[]