Survei: Kalangan Pengusaha Minta Pilpres 2024 Ditunda

Hal ini menurut Bahlil berdasarkan hasil survei yang dirilis oleh Indikator Politik Indonesia, dikutip Senin, 10 Januari 2022.
Ilustrasi - Komisi Pemilihan Umum (KPU). (Foto: Tagar/VOI)

Jakarta - Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahaladia mengngkapkan kalangan pengusaha nasional berharap Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 mendatang ditunda dengan alasan Covid-19 masih berlangsung.

Hal ini menurut Bahlil berdasarkan hasil survei yang dirilis oleh Indikator Politik Indonesia, dikutip Senin, 10 Januari 2022.

"Kalau kita mengecek di dunia usaha, rata-rata mereka memang berpikir adalah bagaimana proses demokrasi ini, dalam konteks peralihan kepemimpinan, kalau memang ada ruang untuk dipertimbangkan dilakukan proses untuk dimundurkan, itu jauh lebih baik," ungkap Bahlil.

Mengapa demikian? Bahlil mengatakan hal ini dikarenakan para pengusaha baru selesai babak belur dengan persoalan kesehatan. "Ini dunia usaha baru naik, baru mau naik tiba-tiba mau ditimpa lagi dengan persoalan politik. Jadi itu hasil diskusi saya sama mereka," katanya.

Bahlil menyebut langkah memajukan atau memundurkan waktu penyelenggaraan pemilu bukan sebuah hal yang haram dalam sejarah perjalanan politik Indonesia. Hal tersebut pernah terjadi di Orde Lama dan peralihan era Orde Baru ke Reformasi.

"Tahun 1997 kita pemilu, harusnya kan 2002 kita baru pemilu kalau lima tahun sekali. Tapi kita majukan karena ada persoalan krisis waktu itu, reformasi. Di Orde Lama juga begitu, sekian lama kita tidak melakukan pemilu," kata Bahlil.

Bahlil mengatakan bahwa Indonesia perlu menentukan apa yang akan difokuskan saat ini dan ke depan. Menurut dia, persoalan memulihkan ekonomi dan memilih kepemimpinan baru lewat pemilu adalah dua hal yang tak bisa dijalankan bersamaan jika ingin optimal.


33,4% setuju, 30,9% sangat tidak setuju, 2,9% kurang setuju, dan 5,2% sangat setuju,.


"Tinggal kita lihat adalah kebutuhan bangsa kita ini apa. Apakah persoalan menyelesaikan pandemi Covid-19, apakah persoalan bagaimana memulihkan ekonomi, atau memang persoalannya adalah bagaimana kita memilih kepemimpinan baru lewat pemilu," katanya.

Berdasarkan hasil survei Indikator Politik Indonesia, mayoritas responden tidak mau jika masa jabatan Presiden Jokowi diperpanjang hingga 2027. Mereka menolak wacana tersebut meski ada alasan demi memulihkan perekonomian nasional akibat pandemi Covid-19.

"33,4% setuju, 30,9% sangat tidak setuju, 2,9% kurang setuju, dan 5,2% sangat setuju," kata Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi.[]

Baca Juga:

Berita terkait
Indonesia Ditargetkan Jadi Pusat Industri Halal Dunia 2024
Fasilitas sertifikasi halal menjadi sangat penting bagi pelaku industri di Indonesia dalam meningkatkan daya saing.
Target Budidaya Udang Terintegrasi Sebesar 2 Jutan Ton Pada 2024
T.B. Haeru optimis terhadap target yang ingin dicapainya pada tahun 2004. Hal ini didukung oleh pernyataan langsungnya,
Dukung Transisi Energi, PLN Optimis PLTA Asahan III Beroperasi 2024
Duta besar Jepang untuk Indonesia memberikan dukungan kepada PLN untuk mempercepat penyelesaian PLTA Asahan III tepat waktu dan beroperasi 2024.
0
Surya Paloh Sebut Nasdem Tidak Membajak Ganjar Pranowo
Bagi Nasdem, calon pemimpin tak harus dari internal partai. Ganjar Pranowo kader PDIP itu baik, harus didukung. Tidak ada membajak. Surya Paloh.