Survei Internal BPN Pakai Polmark Milik Eep Saefulloh Fatah, Benarkah?

Benarkah survei internal BPN menggunakan lembaga survei Polmark Milik Eep Saefulloh Fatah?
Calon Presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto menyampaikan orasinya saat berkampanye di lapangan Karebosi, Makassar, Sulawesi Selatan, Minggu (24/3/2019). Dalam kampanye akbar tersebut Prabowo Subianto meminta kepada partai pengusung dan relawan gar tetap solid dan menjaga keamanan pelaksanaan jelang Pilpres 17 April mendatang. (Foto: Antara/Abriawan Abhe)

Jakarta, (Tagar 27/3/2019) - Politisi Partai Demokrat Ferdinand Hutahean mengaku tidak tahu menahu apabila Partai Gerindra menggunakan konsultan politik Polmark, untuk survei internal Badan Pemenangan Nasional (BPN) yang dirahasiakan ke publik.

Ferdinand menyangkal, jika BPN berafiliasi dengan lembaga survei Polmark di Pemilu 2019 ini.

"Tidak betul bahwa BPN menggunakan jasa lembaga survei Polmark untuk survei internal. Itu tidak sama sekali," ucap Ferdinand melalui sambungan telepon yang diterima Tagar News, Selasa (26/3).

"Tetapi, kami tidak tahu, apakah Partai Gerindra menggunakan itu. Tetapi bukan, survei internal BPN tidak menggunakan Polmark ya," tandasnya.

Ia mengklaim, dalam Pilpres ini pihaknya memiliki survei sendiri dan tidak melibatkan lembaga survei baik nasional maupun internasional. Jadi, kata dia, bila ada rumor yang mengaitkan terjalinnya kerjasama antara Polmark dengan BPN merupakan informasi yang tidak benar.

"Jadi isu-isu yang beredar, itu tidak betul, tidak benar. Kami menggunakan survei sendiri yang tidak melibatkan lembaga survei," ujarnya.

Survei di mata Ferdinand, hanya bicara soal keilmuan statistik. Meskipun demikian, BPN juga menggunakan cara yang sama seperti survei pada umumnya.

"Karena survei ini kan hanya bicara soal keilmuan, ilmu statistika, dan memang tim-tim surveinya hampir di semua daerah itu-itu juga semua yang dipakai oleh lembaga survei. Dan kami juga menggunakan itu," urai Ferdinand.

"Jadi tidak menggunakan polmark, itu tidak betul demikian," sambungnya.

Polmark menjawab rumor yang beredar

Menanggapi rumor yang berkembang, CEO Polmark Indonesia Eep Saefulloh Fatah pun angkat bicara.

Dikatakan Eep, perusahaan yang ia pimpin sejauh ini tidak berafiliasi baik dengan capres-cawapres nomor urut 01 Jokowi-Ma'ruf Amin, maupun capres-cawapres nomor urut 02 Prabowo-Sandi.

"Tidak benar. Kami tak melakukan survei untuk 01 maupun 02," jelas Eep melalui keterangan tertulis yang diterima Tagar News, Selasa (26/3).

Menurutnya, jika ada politisi yang membuat pernyataan ihwal Partai Gerindra dan Polmark kerjasama, merupakan informasi yang tidak bisa dibenarkan.

"Siapapun yang bikin pernyataan itu, tidak benar," tegasnya.

Melalui data yang diperoleh Tagar News, lembaga survei Polmark Indonesia mengungkap, persaingan pada pemilihan presiden 2019 masih berlangsung ketat dan paslon nomor urut 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno masih berpeluang untuk mengalahkan paslon nomor urut 01, Joko Widodo-Ma'ruf Amin.

Jumlah undecide voters atau pemilih yang hingga kini belum menentukan pilihan, mencapai 33,8 persen.

Hasil survei Polmark menunjukkan hingga Februari 2019 elektabilitas paslon 01 cenderung stagnan di angka 40,4 persen, sedangkan paslon 02 mencapai 25,8 persen.

Untuk informasi, sebelumnya Eep Saefulloh Fatah merupakan tim survei yang digunakan Anies Baswedan pada Pilkada DKI 2017 lalu. []

Baca juga:

Berita terkait
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.