Survei: Elektabilitas Prabowo Anjlok, Sekelas Gubernur

Survei Indikator Politik Indonesia menyebutkan elektabilitas Prabowo Subianto anjlok, sekelas dengan tingkatan gubernur.
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto bersiap mengikuti rapat bersama Komisi I DPR di kompleks Parlemen, Jakarta, Senin, 11 November 2019, membahas rencana kerja Kemhan tahun 2020 beserta dukungan anggarannya.(Foto: Antara/Aditya Pradana Putra/ama)

Jakarta - Berdasarkan hasil survei Indikator Politik Indonesia elektabilitas Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto mengalami penurunan paling signifikan di antara 14 nama terpopuler yang masuk dalam simulasi bursa Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Pengamat politik Ahmad Khoirul Umam mengatakan data itu mengindikasikan gejala bahwa Prabowo tidak menjadikan jabatannya sebagai Menteri Pertahanan (Menhan) secara optimal untuk mengelola tingkat elektabilitasnya.

"Meski Prabowo punya public office, tapi itu tidak jaminan elektabilitasnya terjaga. Karena public office yang ditempati Prabowo itu, tidak membuatnya meng-exercise otoritas dan kewenangannya dalam kebijakan publik yang terkait dengan kehidupan masyarakat sehari-hari di tengah pandemi," ujar Managing Director Paramadina Public Policy Institute (PPPI) tersebut, dalam pernyataan tertulisnya, Senin 8 Juni 2020.

Berdasarkan survei yang dilakukan Indikator Politik Indonesia terhadap sekitar 1.200 responden pada 16-18 Mei 2020 lalu, menunjukkan elektabilitas Prabowo hanya 14,1 persen jika dibandingkan Februari 2020 yang mencapai 22,2 persen.

Ke depan, tren ini akan ditentukan oleh dinamika politik pasca-ditetapkannya normal baru (new normal).

Dari sekitar 1.200 responden yang disurvei pada 16-18 Mei 2020, elektabilitas Prabowo hanya 14,1 persen jika dibandingkan Februari 2020 yang mencapai 22,2 persen. Kendati Prabowo memiliki elektabilitas tertinggi di dalam survei tersebut, koreksi elektabilitas terhadap Menhan itu mencapai 8,1 persen.

Sedangkan peningkatan elektabilitas dialami Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dibandingkan temuan Februari 2020. Keterpilihan Ganjar Pranowo meningkat dari 9,1 persen menjadi 11,8 persen, dan Ridwan Kamil naik dari 3,8 persen menjadi 7,7 persen.

Sedangkan penurunan dialami Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yaitu dari 12,1 persen pada Februari 2020 menjadi 10,4 persen pada Mei 2020, Sandiaga Uno dari 9,5 persen menjadi 6 persen, dan Agus Harimurti Yudhoyono dari 6,5 persen menjadi 4,8 persen.

Melihat hasil survei itu, Khoirul Umam memprediksi nama Prabowo akan tenggelam dan terpental dari posisi nomor wahid dalam sejumlah survei elektabilitas Pilpres 2024. Sebab, dengan penurunan sekitar 8 persen saat ini, elektabilitas Prabowo sebenarnya sudah sekelas dengan para gubernur, yaitu Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

"Meskipun secara persentase berbeda, tapi elektabilitas mereka tidak terpaut jauh mengingat margin of error dari survei ini berkisar lebih/kurang 2,9 persen. Artinya, dalam rentang naik turunnya margin of error lebih/kurang 2,9 persen tersebut, elektabilitas mereka tidak jauh berbeda. Ke depan, tren ini akan ditentukan oleh dinamika politik pasca-ditetapkannya normal baru (new normal).

Berita terkait
Temui Fadli Zon, Anies Ingin Sampaikan Sesuatu ke Prabowo
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan ingin menyampaikan sesuatu ke Ketum Gerindra Prabowo melalui Waketum Fadli Zon.
Prabowo Tegur Wartawan yang Tak Pakai Masker di Halim
Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto menegur seorang wartawan yang kedapatan tidak memakai masker di Bandar Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta.
Virus Corona Ancam Negara, Menhan Prabowo ke Mana?
Andi Arief, mempertanyakan keberadaan Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto di tengah merebaknya wabah virus corona (Covid-19) di Indonesia.
0
Parlemen Eropa Kabulkan Status Kandidat Anggota UE kepada Ukraina
Dalam pemungutan suara Parlemen Eropa memberikan suara yang melimpah untuk mengabulkan status kandidat anggota Uni Eropa kepada Ukraina