Sultan: Tekan Kemiskinan Lewat UMKM Berbasis IT

DIY kini tengah berupaya untuk menekan angka kemiskinan. Salah satu upaya ialah pemberdayaan UMKM.
Gubernur DIY, Sri Sri Sultan Hamengku Buwono X menyerahkan rapor kinerja OPD di lingkungan Pemda DIY pada Rapat Koordinasi Pengendalian Pembangunan Daerah (Rakordal) Triwulan II tahun 2019 di Hotel Sahid Rich, Yogyakarta, Kamis 25 Juli 2019. (Foto: Tagar/Ratih Keswara)

Yogyakarta - DIY kini tengah berupaya untuk menekan angka kemiskinan. Salah satu upaya ialah pemberdayaan UMKM, termasuk mendorong para pelakunya memanfaatkan teknologi informasi dalam industri digital 4.0.

Hal ini diungkapkan Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X pada Rapat Koordinasi Pengendalian Pembangunan Daerah (Rakorda) Triwulan II tahun 2019 di Hotel Sahid Rich, Yogyakarta, Kamis 25 Juli 2019. Rakorda kali ini mengangkat tema "Penguatan Ekonomi Kerakyatan".

Dikatakan Sri Sultan, intervensi nyata pengentasan kemiskinan akan lebih diarahkan pada peningkatan produktivitas masyarakat berpendapatan rendah.

Hal tersebut bisa termonitor dari pemberdayaan UMKM. Menurutnya, sudah saatnya reformasi koperasi dan pemberdayaan UMKM didukung secara khusus dan mendapat prioritas penanganan.

"Ini karena, melalui institusi koperasi, nilai kerja sama dan kesejahteraan anggota menjadi kunci keberhasilan. Saat ini sudah bukan saatnya lagi pemberdayaan koperasi maupun UMKM, hanya sebatas slogan kosong atau euforia belaka," tegas Sri Sultan.

Menurut dia, koperasi harus benar-benar menjadi lembaga profesional yang besar sebagaimana raksasa korporasi. Dengan berbagai terobosan, termasuk menggandeng generasi milenial maupun memanfaatkan teknologi informasi, koperasi dan juga UMKM dinilai bisa lebih mendatangkan kesejahteraan.

Karena pengentasan kemiskinan kalau bisa dilakukan, akan menekan ketimpangan daerah

Keberlanjutan Jogja Smart Province, diharapkan Sri Sultan segera dapat ditindaklanjuti dengan aksi nyata. Sri Sultan percaya, sentuhan IT yang merata ditujukan kepada seluruh wilayah akan berdampak terhadap tumbuhnya perekonomian yang berdampak pada kesejahteraan.

"Meskipun kita juga harus waspada terhadap interaksi sosial, juga budaya terhadap keterbukaan IT pada era digital ini. Saya masih meyakini, nilai dasar budaya Jawa sejatinya tidak pernah berubah, meskipun dalam bentuk yang berbeda menyesuaikan dengan keadaan," imbuhnya.

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) DIY, Budi Wibowo mengatakan, pertumbuhan ekonomi di DIY di triwulan II tahun 2019 mencapai angka tertinggi yakni 7,5 persen. Jika ingin dibandingkan, pertumbuhan ekonomi di triwulan I mencapai 7,39 persen.

"Meski demikian, upaya pengentasan kemiskinan tetap harus menjadi prioritas. Karena pengentasan kemiskinan kalau bisa dilakukan, akan menekan ketimpangan daerah. Hanya memang ada beberapa hal yang harus dilakukan untuk mewujudkannya," katanya.

Menurut Budi, pemberdayaan UMKM memang menjadi salah satu target sasaran pengentasan kemiskinan. Namun, ketika berbicara tentang UMKM, para anggotanya diharapkan dapat membentuk sebuah lembaga berupa koperasi. Harapannya, para pelaku UMKM akan terakses dengan lebih mudah, termasuk juga dalam hal pemasaran. []

Baca juga:

Berita terkait
0
Surya Paloh Sebut Nasdem Tidak Membajak Ganjar Pranowo
Bagi Nasdem, calon pemimpin tak harus dari internal partai. Ganjar Pranowo kader PDIP itu baik, harus didukung. Tidak ada membajak. Surya Paloh.