Suku Cadang dari China Menipis, Nissan Tutup Pabrik

Nissan menutup salah satu pabriknya karena kesulitan memperoleh suku cadang dari China yang tengah dilanda wabah virus corona baru.
Logo Nissan. (Foto: Reuters)

Jakarta -Produsen mobil Jepang, Nissan Motor Company Ltd menjadi salah satu perusahaan otomotif yang menutup salah satu pabriknya untuk sementara waktu karena kesulitan memperoleh suku cadang dari China yang tengah mengalami tragedi wabah virus corona baru. Perusahaan menyatakan akan menghentikan produksi selama dua hari di pabriknya di kandang sendiri, Jepang. Pabrik di Jepang ini memproduksi model Serena dan X-Trail.

Dalam sebuah pernyataan, Nissan mengatakan, "Karena kekurangan pasokan suku cadang dari China, Nissan Kyushu di Jepang akan melakukan penyesuaian produksi sementara pada 14 dan 17 Februari." Pernyataan ini menandakan arti bahwa tidak ada dampak pada pabrik-pabrik Jepang lainnya.

Seperti diberitakan dari BBC News, Selasa, 11 Januari 2020, produsen mobil global menghadapi gangguan serupa karena sektor manufaktur di China terimbas virus corona yang mematikan. Perusahaan manufaktur terpaksa memberhentikan produksi karena karena karyawan diliburkan untuk mengantisipasi semakin menyebarnya virus.

Hyundai sejak pekan lalu menutup pabriknya di Korea Selatan juga karena alasan kekurangan pasokan suku cadang dari China. Faktanya, banyak produsen mobil terbesar di dunia menghadapi masalah kekurangan pasokan karena pabrik-pabrik di China tutup. Negeri Tirai Bambu itu merupakan pusat kekuatan manufaktur dunia dan bagian utama dari rantai pasokan global untuk industri otomotif. Provinsi Hubei, wilayah pertama kali virus corona terdeteksi, merupakan pusat produksi untuk mobil-mobil papan atas.

FoxconnRaksasa teknologi Foxconn mulai uji coba produksi masker di tengah melonjaknya permintaan menyusul merebaknya wabah virus corona baru. (Foto: BBC News).

Minggu lalu, Fiat, Chrysler menyebutkan, sedang mempertimbangkan untuk menghentikan produksi di salah satu pabriknya di Eropa krena kesulian mendapatkan suku cadang dari China. Hal ini menambah daftar panjang produsen mobil yang mengandalkan ekspor komponen manufaktur dari China. 

Banyak pabrik manufaktur dan pabrik mobil di China yang dibuka kembali pada Senin lalu setelah perpanjangan libur tahun baru Imlek. Beberapa perusahaan mulai kembali produksina. Namun yang lain tetap ditutup karena pembatasan otoritas lokal dan kekurangan karyawan karena masih banyak yang libur. Nisan berharap untuk kembali produksi di China pada 17 Februari mendatang.

Penutupan pabrik terkait virus corona diperkirakan akan mempengaruhi produksi sekitar 3.000 unit mobil baru. Tidak jelas apakah Nisaan akan berusaha menebus kekurangan itu begitu produksi dimulai.[]

Baca Juga:


Berita terkait
Warga China di Malaysia Sembuh dari Virus Corona
Seorang pria, warga negara China 63 tahun dinyatakan sembuh sepenuhnya dari virus corona setelah menjalani perawatan di Hospital Kuala Lumpur.
Pemerintah Buka Keran Impor Bawang Putih dari China
Pemerintah Indonesia melalui Kementan memutuskan untuk menerbitkan izin Rekomendasi Impor Produk Hortikultura untuk bawang putih dari China.
Rute China Ditutup, Garuda Harus Cari Strategi Baru
Menteri BUMN Erick Thohir meminta maskapai nasional Garuda Indonesia membuat strategi baru untuk mengatasi kebijakan Kemenhub menutup rute China.