Suhu Tubuh Penentu Masuk Museum Gedung Sate

Pemprov Jabar tidak menutup Museum Gedung Sate tapi menyeleksi pengunjung dengan alat pendeteksi panas atau suhu badan
Petugas memeriksa suhu tubuh wisatawan mancanegara yang akan masuk ke Museum Gedung Sate, Bandung, Rabu, 4 Maret 2020. (Foto: Tagar/Humas Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat).

Kota Bandung - Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat batal menutup sementara Museum Gedung Sate dengan berbagai pertimbangan setelah berkoordinasi dengan berbagai pihak terkait pasca penetapan Jabar Siaga 1 COVID-19.

“Setelah kemarin berkoordinasi dengan berbagai pihak, Museum Gedung Sate tetap beroperasi dan dibuka untuk umum,” tutur Kepala Biro Umum Setda Provinsi Jawa Barat (Jabar), Iip Hidayat, Bandung, Rabu 4 Maret 2020.

Meskipun tetap beroperasi seperti biasanya dan terbuka bagi umum terang Iip, tetapi ada beberapa standar operasional prosedur (SOP) yang diberlakukan untuk para pengunjung Museum Gedung Sate diantaranya;

1. Suhu Diatas 37,2 Dilarang Masuk

SOP pertama yaitu, melarang pengunjung baik wisatawan regional maupun nasional maupun mancanegara yang memiliki suhu tubuh diatas 37,2 masuk ke museum.

2. Gunakan Hand Sanitizer

Lalu jelas Iip, pengunjung pun harus membersihkan tangan dengan hand sanitizer yang disediakan. Hal ini dilakukan sebagai langkah antisipatif penyebaran COVID-19.

“Tentu kami akan selektif. Artinya, yang agak sakit harus dicek, yang sehat juga SOP-nya cuci tangan dan dideteksi suhu badannya. Baru bisa masuk," terang dia.

3. Wajib Gunakan Masker Jika Sedang Batuk dan Pilek

Kemudian, SOP lain yang diberlakukan yaitu, pengunjung yang sedang sakit batuk dan pilek diharuskan menggunakan masker (kalau tidak sakit tidak perlu).

“Ketika bersin dan batuk tutup dengan tisu atau siku tangan, dan petugas kami berhak menegur pengunjung yang berperilaku tidak sesuai SOP,” jelas dia.

4. Hindari Kontak Fisik Langsung

Selain itu, SOP lain yang diberlakukan bagi para pengunjung Museum Gedung Sate yaitu mengimbau menghindari kontak fisik secara langsung dengan orang lain (sesama pengunjung atau petugas).

“Membuat SOP pengunjung Museum Gedung Sate guna mencegah penyebaran virus corona (COVID-19),” tegas dia.

Ia pun menambahkan mengingat pengunjung Museum Gedung Sate rerata tinggi yakni, setiap minggu-nya mulai dari Selasa sampai Minggu bisa mencapai 2.000 orang yang terdiri dari wisatawan regional, nasional hingga mancanegara. Maka, langkah antisipatif memberlakukan beberapa SOP bagi pengunjung pun diberlakukan.

“Senin kami tutup, pengunjung setiap minggunya itu, dari Selasa sampai Minggu bisa mencapai 2000. Banyak juga wisman yang datang. Maka, langkah antisipatif harus kami lakukan,” ucap dia.

Sementara itu, untuk SOP baru yang diberlakukan di Gedung Sate-nya kata Iip, Biro Umum Setda Provinsi Jabar sudah memasang hand sanitizer di Gedung Sate, Gedung Pakuan, Gedung Merdeka, dan semua tempat yang dikelola Pemerintah Daerah (Pemda) Provinsi Jabar.

“Itu langkah antisipatif. Kemudian, khusus di Gedung Sate, kami punya poliklinik, ada dokter. Mungkin sewaktu-waktu kita akan keliling memantau kalau-kalau ada memiliki gejala (COVID-19). Karena yang berkantor di Gedung Sate itu sekitar 1.000 orang. Dari PNS, Non-PNS, pihak keamanan, dan tamu," ucap dia. []

Berita terkait
Karena Virus Corona Museum Gedung Sate Akan Ditutup
Pasca ditetapkan Jabar Siaga 1 COVID-19 Museum Gedung Sate berencana bakal ditutup, tapi menunggu dulu dengan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil