Stamina Prima, Tantri KotaK Dituduh Pakai Narkoba

Tantri Syalindri sempat mengalami masa paling sibuk dalam hidupnya. Seiring padatnya jadwal, isu memakai narkoba menerpanya.
Vokalis band KotaK Tantri Syalindri (kiri) ketika sepanggung dengan gitaris band hardcore, Burgerkill. (Foto: Instagaram/tantrisyalindri)

Jakarta - Tantri Syalindri sempat mengalami masa paling sibuk dalam hidupnya. Seiring padatnya jadwal, isu memakai narkoba menerpa ibu dua anak ini. Itu dirasakannya saat awal-awal bergabung menjadi vokalis band KotaK.

Hampir setiap hari muncul di TV keliling Indonesia enggak pernah berhenti.

Tantri dituduh memakai narkoba karena staminanya terlihat prima meski mempunyai jadwal manggung yang sangat padat diikuti kerap tampil estafet di televisi.

"Kalau yang ngikutin perjalanan KotaK dari tahun-tahun awal gue masuk KotaK pasti tahu banget jadwal yang padat banget. Hampir setiap hari muncul di TV keliling Indonesia enggak pernah berhenti bahkan pernah dua bulan roadshow pulau SUMATRA. CAPEK? PASTI! Tapi menyenangkan sekali," tulis Tantri dalam keterangan unggahan Instagramnya, @tantrisyalindri, Rabu 1 Juli 2020.

Baca juga:

Perempuan berusia 30 tahun tersebut mengatakan baru kali ini ia mengungkapkan tuduhan memakai narkoba ke publik. Karena waktu itu, kata Tantri, ia tak ingin dibilang bandnya yang sedang hits dibilang cari sensansi.

"Tiba-tiba terdengar selintingan yang nyampe di telinga gw, ada berita HOAX/fitnah yang bilang dopping gw adalah narkoba! Gw ga pernah angkat berita ini karena gw ga mau rame, dan Kotak juga bukan tipikal band yang cari sensasi. Tapi memang ini yang gw dapet," katanya.

KotaKTantri Syalindri (pojok kanan) unjuk gigi bersama bandnya, KotaK. (Foto: Instagram/kotakband_)

Efek tuduhan memakai narkoba yang diarahkan kepadanya membuat kondisi kesehatan Tantri ambruk. Ia tetap tak ingin menanggapi tudingan tersebut meski jatuh sakit.

"Seminggu gw drop di tengah kondisi jadwal padat. Dituduh yang ga pernah gw pake. Untungnya berita itu ga terlalu membesar karena gw ga respon apapun, buat apa di respon toh gw ga pernah nyentuh barang begituan. Naudzubillah," ujar Tantri.

Tantri menyebutkan, melawan hoaks tak harus langsung dengan cara menanggapinya. Bisa dengan tak menganggap hoaks itu ada atau biarkan berlalu begitu saja. Namun yang pasti, bila kadar hoaks parah maka harus dihentikan penyebarannya agar tak berujung menjadi kebohongan panjang.

"Jadi memang berita hoax itu lebih baik putus mata rantainya di kamu, jangan cepat reaksi dengan judul provokatif atau cepat-cepat tersulut emosi melihat potongan video yang bisa diedit seperti apapun skenarionya," katanya.

"Sebagai korban diam dan pantau dulu kalau memang enggak ngerasa ngelakuin walaupun mental kena, seberapa parah beritanyam seberapa mengganggunya di sektor kehidupanmu, baru putuskan perlu lapor atau beritanya jadi uap begitu saja," ujar Tantri.

"Please jangan sebar berita yang belum valid dan enggak tahu sumbernya dari mana, lebih baik #StopDiKamu saat terima cerita/media yang enggak masuk nalarmu. Yuk sama-sama #LawanVirusHoax," tutur Tantri. 


Berita terkait
Dalai Lama Tandai Ultah ke-85 dengan Rilis Album Musik
Pemimpin spiritual Buddhisme Tibet, Dalai Lama akan menandai ulang tahunnya yang ke-85 dengan merilis album musik untuk pertamakali.
Berkat Ozzy Osbourne, Motley Crue Jadi terkenal
Drummer band glam metal Motley Crue, Tommy Lee, mengungkapkan legenda musik metal Ozzy Osbourne berjasa membuat bandnya terkenal.
Ada Gitar Baru di Kuburan Glenn Fredly
Ada gitar baru di kuburan penyanyi Glenn Fredly.