Jakarta - Staf Khusus Menteri Keuangan Bidang Komunikasi Strategis, Yustinus Prastowo, mengatakan, desain APBN 2022 sangat dinamis dengan mengangkat tema pemulihan ekonomi dan reformasi struktural.
Dalam program Market Review IDX Channel di Jakarta, Selasa, 24 Agustus, dia mengatakan, pemerintah fokus dengan adanya kombinasi kebijakan fiskal yang fokus pada reformasi kesehatan, pendidikan dan infrastruktur digital selain perlindungan sosial.
"Krisis yang sekarang terjadi karena faktor kesehatan atau faktor eksogen diluar ekonomi, fundamental kita cukup bagus maka investor pun juga punya minat yang cukup besar ini kita olah,” katanya.
Namun, investor perlu memerhatikan pilihan investasinya. Perubahan ekonomi global dan tingkat suku bunga yang fluktuatif membuat investor harus jeli melakukan strategi investasi.
Diversifikasi merupakan salah satu cara untuk tetap meraih hasil investasi dan mengurangi risiko kerugian.
Krisis yang sekarang terjadi karena faktor kesehatan atau faktor eksogen diluar ekonomi, fundamental kita cukup bagus maka investor pun juga punya minat yang cukup besar ini kita olah.
Jika sebelumnya seorang investor mengoleksi banyak saham konsumer, padahal saat ini sedang terjadi pelemahan daya beli karena pandemi, ada baiknya mereka mengalihkan sebagian portofolio sahamnya ke sektor lain.
Dengan demikian, Yustinus berharap kita bisa mengungkit dengan lebih baik pertumbuhan ekonomi, meningkatkan pemerataan dan keadilan yang tetap waspada dengan dampak Covid-19 itu sendiri. []
Baca Juga: Sri Mulyani Sudah Pelajari Fenomena Jebakan Negara Kelas Menengah