Spalletti Kecewa Dengan Penyelesaian Akhir Inter

Pelatih Inter Milan Luciano Spalletti kecewa dengan hasil imbang tanpa gol melawan Udinese.
Pelatih Inter Milan Luciano Spalletti merasa kecewa timnya tak mampu mengalahkan Udinese di pertandingan Serie A Italia, Minggu, 5 Mei 2019 2019, dinihari WIB. Di pertandingan itu, kedua tim bermain imbang 0-0. (Foto: inter.it)

Jakarta - Lemahnya penyelesaian akhir menjadi penyebab kegagalan Inter Milan meraih kemenangan di pertandingan melawan Udinese. Dalam laga di Stadion Dacia Arena, Minggu, 5 Mei 2019, dinihari WIB, Inter hanya mampu bermain imbang tanpa gol. 

Hanya menambah satu poin saat dijamu Udinese menjadikan Inter lebih sering bermain imbang di lima laga terakhir. Ya, mereka hanya sekali meraih kemenangan dan sisanya ditahan lawan-lawannya. Termasuk menjamu Juventus di Derby d' Italia yang berakhir imbang 1-1. 

Tambahan satu poin itu menjadikan Inter tetap di peringkat tiga dengan poin 63. Unggul empat poin dari Atalanta yang berada di posisi empat. Hanya mereka belum bisa mengamankan tiket ke Liga Champions. Dengan menyisakan tiga pertandingan lagi, Inter masih memungkinkan untuk terlempar dari empat besar. 

Kami bisa lebih 10 kali mendapatkan peluang di kotak penalti. Namun tidak ada gol yang tercipta. Padahal, kami butuh satu gol saja dan bukan sepak pojok sampai beberapa kali

Pelatih Luciano Spalletti mengungkapkan Inter sesungguhnya sudah bermain seperti yang diinginkan. Hanya lemahnya penyelesaian akhir membuat mereka kesulitan  mencetak gol. 

"Kami masih sering salah mengumpan. Tetapi kami sesungguhnya sudah bermain seperti yang diharapkan, terutama di babak pertama. Di babak kedua, kami juga bisa mempertahankan penguasaan bola. Namun kami seharusnya bisa mendapatkan lebih dari itu," kata Spalletti. 

Menurut dia banyak peluang yang dimiliki pemainnya, terutama saat mereka berada di kotak penalti. Hanya tidak ada yang bisa membuahkan gol. 

"Kami bisa lebih 10 kali mendapatkan peluang di kotak penalti. Namun tidak ada gol yang tercipta. Padahal, kami butuh satu gol saja dan bukan sepak pojok sampai beberapa kali," ungkapnya. 

Spalletti juga tak menurunkan striker Mauro Icardi karena sepenuhnya pertimbangan strategi. Pasalnya bila memainkan dua penyerang, Inter justru mengalami kesulitan menghadapi serangan balik Udinese. 

Dia justru lebih brharap kepada Keita Balde Diao dan Antonio Candreva yang dimasukkan di babak kedua. Mereka seharusnya bisa memanfaatkan kelelahan yang dialami pemain tuan rumah. 

"Saya berharap banyak pada keita dan Candreva saat dimasukkan pada 10 menit terakhir. Saat kaki pemain lawan sudah lelah dan hanya bisa bertahan, mereka seharusnya bisa memanfaatkannya. Tetapi kami tetap tidak menciptakan banyak peluang dan mencetak gol," ujarnya. 

Inter masih menghadapi tiga pertandingan lagi melawan Chievo Verona dan kemudian dijamu Napoli. Di laga terakhir liga, Inter menjamu Empoli. []

Baca juga: 

Berita terkait