CEO Inter Ingin Klub Harus Seperti Juventus

CEO Internazionale Giuseppe 'Beppe' Moratta inginkan tim harus seperti Juventus.
Internazionale diyakini masuk zona Liga Champions musim ini. Namun CEO klub Giuseppe Moratta berambisi membawa Inter meraih sukses di tahun-tahun mendatang. Inter usai mengalahkan Frosinone 3-1 di pertandingan Serie A Italia. (Foto: inter.it)

Jakarta - Juventus akan menjadi role model Internazionale bila ingin mempertahankan posisinya sebagai klub elite sekaligus merajai Serie A Italia dan kompetisi Eropa. Hal itu ditegaskan CEO Inter, Giuseppe 'Beppe' Marotta, usai menyaksikan pertandingan I Nerazzurri melawan Frosinone di Stadion Benito Stirpe, Senin, 15 April 2019 dinihari WIB. 

Dalam duel tandang itu, Inter menang 3-1. Sukses tersebut mengukuhkan posisi Inter di tiga besar. Dan, itu yang menjadi target Inter musim ini. Atau setidaknya, Inter masih berharap menjadi runner up liga karena jarak poin dengan Napoli yang saat ini menduduki peringkat dua pun tidak terlalu jauh. 

Bila akhirnya bertahan di zona Liga Champions, Marotta tetap belum puas dengan pencapaian Inter. Menurut eks CEO Juve ini, Inter akan diubah menjadi tim bermental juara yang bisa memenangi banyak trofi. 

"Klub ini berambisi untuk terus meningkat dari tahun ke tahun. Dan, kami akan menopang skuat ini dengan pemain yang punya mentalitas pemenang," ujar Marotta.

"Seperti saat ini, kami sudah hampir menyelesaikan negosiasi dengan (Diego) Godin. Dia sosok pemain yang punya karakteristik seperti itu (mentalitas pemenang). Saya kembali tegaskan, keluarga (Steven) Zhang juga ingin melakukan hal yang sama meski kami dihadapkan dengan persoalan Financial Fair Play," katanya. 

Godin merupakan salah satu pilar Atletico Madrid yang menjadi target Inter. Saat ini, Marotta tengah menyelesaikan negosiasi dengan bek asal Uruguay berusia 33 ini. Langkah Moratta mendatangkan Godin didukung sepenuhnya oleh Zhang, anak miliuner asal China, Zhang Jindong. Zhang yang masih berusia 27 ini tercatat sebagai pimpinan termuda dalam sejarah Inter, 

Marotta sendiri pernah menjabat sebagai CEO Juve selama 10 tahun sebelum pindah ke Inter pada Desember 2018. Selama menjadi CEO Bianconeri dari 2010 sampai 2018, pria berusia 62 ini berhasil membawa kembali klub tersebut ke puncak kejayaan. Padahal sebelumnya saat kembali dari Serie B akibat kasus calciopoli pada 2007, Juve belum mampu meraih Scudetto.

Saat datang ke Turin, Marotta melakukan banyak perubahan pada Juve, termasuk memboyong pelatih Antonio Conte. Perekrutan itu sempat diragukan karena saat itu, Conte lebih banyak melatih klub-klub kecil. Ternyata, pilihannya tidak salah karena dia meraih sukses bersama La Vecchia Signora

Gebrakan lainnya adalah mendapatkan pemain dengan harga murah dan bahkan gratis yang kemudian melejit di Juve. Sebut saja Paul Pogba yang diperoleh secara gratis dari Manchester United, Andrea Pirlo (gratis) dan Claudio Marchisio (dari tim junior Juve). 

Selama di bawah Marotta, Juve mampu meraih tujuh gelar liga secara berturut-turut. Kini, Marotta berambisi membawa keberhasilan Juve ke Inter. 

"Saya memang sempat mengalami kesulitan di sini. Tapi itu selalu terjadi saat saya berpindah dari satu klub ke klub lain. Tetapi saya punya pengalaman dan itu menjadi jaminan. Di sini kami juga dihadapkan situasi adanya pergantian kepemilikan klub selama beberapa tahun terakhir ini," jelasnya. 

"Saya perkirakan Juve masih menguasai liga sampai beberapa tahun lagi karena adanya jarak ekonomi yang besar antara Juve dan klub lain. Saya tegaskan Bianconeri harus menjadi model bagi yang lain, tidak hanya di lapangan tetapi juga bidang lain," ujar Marotta lagi. []

Baca juga: 

Menangkan Inter, Radja Nainggolan Fokus Lawan Roma

Inter Kalahkan Frosinone, Pelatih Puji Nainggolan

Inter Milan Rebut Tiket Liga Champions Setelah Kalahkan Lazio

Berita terkait
0
LaNyalla Minta Pemerintah Serius Berantas Pungli
Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti, meminta pemerintah serius memberantas pungutan liar (pungli). Simak ulasannya berikut ini.