Semarang - Pelaku penyerangan dua polisi dan seorang warga Karanganyar di Cemoro Kandang, Kecamatan Tawangmangu diketahui bernama Karyono Widodo, 46 tahun, warga Jawa Timur. Keluarganya di Madiun selama ini mengenal Karyono sebagai sosok yang tertutup.
"Orangnya terlalu tertutup," kata adik Karyono, Rohman Budi Santoso, 42 tahun, saat ditemui wartawan di RS Bhayangkara Semarang, Jawa Tengah, Senin, 22 Juni 2020.
Rohman mengaku karena sifatnya yang tertutup itu, ia tidak tahu persis sepak terjang dari kakaknya. Setahunya, Karyono pernah terjerat kasus terorisme hingga dipenjara beberapa waktu. Sang kakak keluar dari jeruji besi pada 2019 lalu.
"Setahu saya pernah dipenjara di (Mako) Brimob kemudian dipindah ke Sumatera," ujar dia.
Orangnya terlalu tertutup.
Karyono tidak tinggal bersama keluarganya di Madiun. Rohman menyatakan selama ini ia hanya bersama istri dan ibunya, Pratiwi, 70 tahun, menempati rumah di kawasan Perumnas Mojopurno, Kecamatan Wungu, Kabupaten Madiun. Meski tinggal di Kabupaten Madiun namun KTP mereka masih tercatat sebagai warga Kota Madiun.
Sementara kuat dugaan, usai keluar dari penjara, Karyono hidup berpindah-pindah dari satu tempat ke tempat lain. Hal tersebut dikuatkan dengan ditemukannya sejumlah barang bukti seusai ia menyerang dua polisi dan warga Karanganyar pada Minggu, 21 Juni 2020.
Selain senjata tajam berupa celurit yang digunakan menyerang, di tas Karyono ditemukan sejumlah pakaian dan perlengkapan mandi.
"Selain celurit, kami amankan tas yang berisi pisau, seperti pisau dapur, pakaian, odol (pasta gigi), sikat gigi dan beberapa kertas dengan tulisan yang tak terbaca jelas karena kertasnya sudah cukup lama," tutur Kepala Bidang Humas Polda Jawa Tengah Komisaris Besar Iskandar Fitriana Sutisna.
Berita sebelumnya, anggota Polres Karanganyar dan seorang warga dibacok menggunakan celurit saat kegiatan susur gunung di Cemoro Kandang, salah satu jalur pendakian Gunung Lawu. Pelaku penyerangan akhirnya tewas setelah ditembak tiga kali di bagian kakinya.
Korban penyerangan tersebut adalah Wakil Kepala Polres (Wakapolres) Karanganyar Komisaris Busroni, ajudan sekaligus sopirnya, Bripda Hanif Ariyono serta warga peserta kegiatan bernama Jarot Broto Warsono. Ketiganya mengalami luka bacok dan kini masih dalam perawatan di RSUD Karanganyar. []
Baca juga:
- Bawa Lambang ISIS, Seorang Pria Serang Polisi
- Penerapan PSBB di Ambon, Polisi Harus Jadi Contoh
- 10 Posisi Strategis Dijabat Polisi Aktif dan Nonaktif