Sosok Ki Seno di Mata Seniman dan Sahabat di Yogyakarta

Kepergian dalang terkenal Ki Seno Nugroho menyisakan kenangan pada sejumlah kerabat, termasuk seniman asal Yogyakarta Susilo Nugroho.
Makam dalang terkenal Yogyakarta, Ki Seno Nugroho, di pemakaman Semaki Gedhe, Kecamatan Umbulharjo, Yogyakarta. (Foto: Tagar/YouTube Dalang Seno)

Bantul – Ratusan orang berkumpul di Dusun Gayam, Desa Argosari, Kecamatan Sedayu, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Alunan ayat-ayat suci Alquran terdengar dari pengeras suara di tempat itu, menemani para pelayat yang datang dengan wajah berselimut duka.

Satu peti jenazah berisi jasad dalang terkenal, Ki Seno Nugroho, diletakkan di bagian depan pendopo. Di depan peti terdapat foto almarhum semasa masih hidup.

Beberapa pelayat berjalan menuju ke arah peti, kemudian berdiri sekitar dua meter dari peti itu. Mereka melaksanakan salat jenazah untuk mengiringi dan mendoakan Ki Seno.

Cerita Dalang Yogyakarta (2)Sejumlah pelayat mendoakan Ki Seno Nugroho di depan peti jenazahnya, Rabu, 4 November 2020. (Foto: Tagar/YouTube Dalang Seno)

Masih di tempat itu, sesaat sebelum jenazah Ki Seno diangkat menuju mobil jenazah untuk dimakamkan di pemakaman Semaki Gedhe, Umbulharjo, Yogyakarta, para wiyaga dan sinden yang biasa mengiringi Ki Seno saat mendalang, memainkan gamelan.

Raut sedih terlihat jelas dari wajah-wajah mereka. Beberapa pesinden bahkan tidak mampu menahan isak dan air matanya. Saat ritme gamelan semakin cepat, suara tangis pun pecah.

Bagong yang Cerdas

Ki Seno Nugroho merupakan salah satu dalang terkenal dari Yogyakarta. Dia merintis karier sebagai dalang sejak usia 15 tahun. Semasa hidupnya, dalang yang meninggal akibat serangan jantung pada Selasa malam, 3 November 2020 ini memiliki cerita khas saat pentas pewayangan, yakni kisah tentang Bagong.

Ki Seno menggambarkan sosok Bagong sebagai orang yang cerdas. Hal ini tentu saja berbeda dengan beberapa dalang yang lain yang selalu mengesankan bahwa Bagong adalah sosok yang bodoh asal lucu.

Seorang rekan Ki Seno yang juga seniman terkenal di Yogyakarta, Susilo Nugroho yang lebih tenar dengan nama Den Baguse Ngarso, menilai penggambaran tokoh Bagong yang seperti itu menunjukkan bahwa Ki Seno adalah dalang yang kreatif.

Penggemar selalu mengelu-elukan Bangong versi Ki Seno ini, menurut saya Seno ini nekat gali benar. Karena menurut saya sosok Bagong yang cerdas versi Seno ini akurat. 

Kelebihan lain dari Ki Seno Nugroho, menurut Den Baguse Ngarso adalah keahliannya dalam mengemas tontonan, yang membuat tuntunannya dapat diterima oleh penonton.

Tema Bagong versi Ki Seno sangat unik dan tidak ada yang menyamai, bahkan suara Bagong versi Ki Seno juga unik.

Sementara, manajer Ki Seno, Gunawan Widagdo, mengatakan, dalam setiap penampilan wayang kulit, Ki Seno selalu menggabungkan dua gagrak (ciri khas dari wayang kulit yang disesuaikan dengan wilayahnya) yang ada sehingga mudah diterima oleh masyarakat.

“Ketika pentas wayang kulit pasti ada gagrak Solo dan untuk wiringannya Jogja, kemudian untuk sarimbitnya improvisasi tanpa meninggalkan pakem-pakem pewayangan yang sudah ada,” jelas Gunawan Widagdo.

Cerita Dalang Yogyakarta (3)Seorang sinden yang tidak bisa menahan isak dan rasa sedihnya saat gending yang mengiringi kepergian Ki Seno dimainkan, Rabu, 4 November 2020. (Foto: Tagar/YouTube Dalang Seno)

Selain itu ketika pementasan wayang kulit Ki Seno ingin menyampaikan dengan bahasa yang mudah dipahami oleh semua umur, baik dari anak kecil hingga orang tua. Sekali cerita pementasan wayang kulit Ki Seno bisa membawakan 10 hingga 11 lakon.

Gunawan juga menjelaskan bahwa Ki Seno Nugroho pernah berpesan kepada teman-teman setimnya, Margo Laras, agar  tetap menjaga kelestarian budaya sampai kapanpun, meskipun dirinya sudah tiada. Dia juga pernah berpesan agar saat dia meninggal, kepergiannya diriingi dengan gending favoritnya.

Permintaannya tersebut disampaikan saat uyon-uyon di salah satu pementasannya.

“Ki Seno pernah berpesan suata saat beliau tidak ada minta diiringi dengan gending favoritnya karya dari Joko Poro.”

Setelah kepergian Ki Seno Nugroho, anak laki-lakinya, Gading, digadang-gadang menjadi dalang penerus dari Trah Parman, karena memang ia satu-satunya cucu laki-laki dari trah Parman.

Ki Seno mengembuskan nafas terakhirnya pada hari Selasa, 3 November 2020, sekitar pukul 22.15 WIB di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Gamping.

Sebelumnya pada hari Selasa, 3 November 2020 sore Ki Seno masih melakukan aktivitas olahraga yang rutin dilakukannya, yaitu bersepeda. Sore itu Ki Seno bersepeda berdua dengan temannya, lalu sekitar pukul 16.00 wib beliau merasa kelalahan dan meminta tolong temannya untuk menghubungi pihak keluarga di rumah agar menjemputnya.

Setelah dijemput oleh keluarga dan menunggu sang istri hingga maghrib Ki Seno masih merasa kesakitan, akhirnya dibawa menuju Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Gamping. Sesampainya di rumah sakit langsung ditangani di Unit Gawat Darurat (UGD).

“Saat ditangani di ruang UGD Ki Seno masih bisa berkomunikasi sambil menunggu dokter ahli jantung datang,” jelas Gunawan Widagdo.

Dari ruang UGD kemudia Ki Seno dipindahkan ke ruang Intensive Coronary Care Unit (ICCU) untuk ditangani secara intensif. Setelah dilakukan pemeriksaan di ICCU ternyata Ki Seno Nugroho mengalami penyumabatn darah 100%.

“Penyumbatan darah 100% yang terjadi sudah fatal, hal tersebut dapat mengakibatkan muntah-muntah hingga meninggal dunia,” ungkap Gunawan Widagdo kepada media.

2 Pentas Terakhir

Sebagai seorang dalan terkenal, jadwal pementasan Ki Seno Nugroho cukup padat. Menurut Gunawan, pada bulan November ini Ki Seno sudah menjadwalkan 18 pementasan. Tapi, baru dua pementasan yang terlaksana.

“Harusnya ada 18, dan sudah dua kali pementasan pada tanggal 1 dan 2 kemarin, dan juga seharusnya yang semalam tanggal 3 itu,” kata Gunawan lagi.

Salah satu pementasan yang sudah dijadwalkan adalah pentas pada tanggal 3 November 2020 sebagai pentas rutin malam Selasa Pon, yang merupakan neton atau hari kelahirannya.

Cerita Dalang Yogyakarta (4)Suasana di pemakaman dalang asal Yogyakarta, Ki Seno Nugroho, Rabu, 4 November 2020. (Foto: Tagar/ YouTube Dalang Seno)

Namun Ki Seno meninggal pada malam hari saat seharusnya pentas wayang rutinan diselenggarakan di kediamannya.

“Semalam itu kan Selasa Pon, seharusnya pentasnya Ki Seno, beliau rutin menyelenggarakan setiap bertepatan dengan hari netunya Ki Seno,” ucap Rubiya, salah satu tetangga Ki Seno.

Rubiya selaku tetangga menilai bahwa Ki Seno adalah pribadi yang baik ke siapa saja. Sikap yang ditunjukkan Ki Seno merupakan sifat apa adanya tanpa dibuat-buat. Ki Seno juga tidak pernah membeda-bedakan antara orang satu dengan orang yang lainnya.

Meski Ki Seno baru tinggal di Dusun Gayam, Desa Argosari, Kecamatan Sedayu, Kabupaten Bantul tersebut sejak 2 tahun terakhir. Bahkan Ki Seno pun masih tercatat sebagai warga Kota Yogyakarta. Tapi, meski secara administrative Ki Seno belum menjadi warga di wilayah tersebut, dia selalu memperlihatkan sikap baik dan apa adanya.

Selain itu untuk kegiatan kemasyarakatan yang ada Ki Seno juga tetap aktif mengikuti secara baik. Beberapa hari setelah kepindahan Ki Seno Dusun Gayam beliau langsung memberikan bantuan sebuah mobil untuk masyarakat setempat.

Pemberian mobil dari Ki Seno tersebut bertujuan agar dapat digunakan warga untuk hal-hal yang sifatnya kemasyarakatan. Seperti contohnya dapat digunakan ketika warga perlu bantuan untuk dibawa ke rumah sakit dan sebagainya.

Tidak hanya itu kebaikan Ki Seno yang diceritakan oleh Rubiya yaitu kebiasaan Ki Seno berbagi ke sesama warga disekitarnya. Seringkali Ki Seno memberikan bantuan uang kepada warga yang memang membutuhkan.

Kebiasaan baik Ki Seno ini berlanjut terus hingga akhir hayatnya ini, terlebih lagi ketika sedang ada pandemi ini, Ki Seno tetap rajin berbagi kepada orang-orang di sekitarnya. []

Berita terkait
Curhat Kusir Soal Rekayasa Lalu Lintas Malioboro Yogyakarta
Uji coba rekayas alalu lintas di kawasan Malioboro Yogyakarta mulai 3 November 2020 dikeluhkan oleh pelaku wisata di sana.
Harapan Penghuni Kamp Perbatasan Meksiko terhadap Pemilu AS
Sejumlah penghuni kamp pencari suaka di perbatasan Meksiko Utara dan Texas menuturkan harapan mereka terkait pemilu di Amerika Serikat.
Cegah Abrasi Sekaligus Bangun Obyek Wisata di Bantul
Sekelompok pemuda di Kalinampu, Kecamatan Pundong, Kabupaten Bantul, membuat obyek wisata sekaligus sebagai upaya pencegahan abrasi sungai.
0
Sejarah Ulang Tahun Jakarta yang Diperingati Setiap 22 Juni
Dalam sejarah Hari Ulang Tahun Jakarta 2022 jatuh pada Rabu, 22 Juni 2022. Tahun ini, Jakarta berusia 495 tahun. Simak sejarah singkatnya.