Sosok Abdul Aziz di Mata Mahasiswa IAIN Surakarta

Abdul Aziz penulis disertasi Konsep Milk al-Yamin Muhammad Syahrur sebagai Keabsahan Hubungan Seksual non-Maritaldikenal humoris.
Dosen IAIN Surakarta Abdul Aziz saat memberikan keterangan pers di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Selasa, 3 September 2019. (Foto: Tagar/Ridwan Anshori)

Solo - Abdul Aziz penulis disertasi 'Konsep Milk al-Yamin Muhammad Syahrur sebagai Keabsahan Hubungan Seksual non-Marital di Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta, dikenal humoris dan komunikatif.

Dosen Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Surakarta ini cukup dekat dengan mahasiswanya. Dalam proses mengajar pun, Abdul mampu membuat anak didiknya itu tak bosan mendengar ajaran yang diberikan saat di kampus itu. 

"Kalau mengajar itu ngelucu, sering mengadakan diskusi masalah perkawinan. Bahasanya renyah dan komunikatif," ujar salah satu mahasiswa Abdul Aziz di IAIN Surakarta, Virda Imahsuyani saat dijumpai Tagar, Rabu, 4 September 2019.  

Mahasiswa IAIN Virda ImahsuyaniSalah satu mahasiswa Abdul Aziz di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Surakarta, Virda Imahsuyani. (Foto: Tagar/Reyma Pramista)

Gaya mengajar Abdul Aziz terbuka, saat menerangkan kepada mahasiswa.

Mahasiswa semester lima ini mengaku pernah diajari oleh Abdul Aziz pada saat semester empat. Selama mengajar, dosennya itu tidak pernah menyinggung soal konsep Milk al-Yamin Muhammad Syahrur di kelas.  

"Pemikiran Syahrur itu belum pernah disampaikan di kampus. Kami sebagai mahasiswa malah tidak tau ada konsep seperti itu, malah setelah viral ini kita baru mencari tau apa itu konsep muhammad syahrur," ucap dia.  

Senada hal itu, Fitri, usia 21 tahun yang merupakan mahasiswa semester akhir di kampus IAIN ini mengaku gaya mengajar Abdul Aziz terbuka, saat menerangkan kepada mahasiswa. 

"Pak Aziz itu jarang menerangkan dan lebih bayak ngajak diskusi dan presentasi, sewaktu semester tiga lalu," ujar Fitri.  

 Tidak Cocok Diterapkan di Indonesia  

Menanggapi desertasi Abdul Aziz itu, ternyata banyak mahasiswa mengkritisi bahwa konsep tersebut tidak cocok diterapkan di Indonesia. 

“Kalau menurut saya konsep pemikirian Syahrur itu tidak cocok ya diterapkan di Indonesia, itu lebih di budaya barat sana yang cocok,” ujar Qubadiyah, mahasiswa semester 5 IAIN Surakarta.  

Bagi Qubadiyah, Muhammad Syahrur baru didengarnya selama mengenyam pendidikan di IAIN Surakarta. Bahkan, dia saja baru mengetahui konsep Syahrur itu saat dertasi Abdul Aziz viral di media. 

Sementara saat ditemui usai mengajar, Abdul Aziz mengaku pernah sesekali menyinggung pemikiran Muhammad Syahrur tersebut saat mengajar. Namun, tidak secara detail menerangkan konsep tersebut, hanya sebatas ilmu pengetahuan saja.

"Kalau secara keseluruhan mengulas pemikiran Syahrur di mata kuliah ini belum pernah. Saya cuma mengambil contoh contoh saya kan pemikiran Syahrur itu banyak tidak hanya soal Milk Al-Yamin saja," kata Abdul Aziz.[]

Diketahui, Abdul Aziz adalah mahasiswa program doktoral Interdisciplinary Islamic Studies di Pascasarjana Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga, Yogyakarta. Ia menulis disertasi dengan mengkaji pemikiran Muhammad Syahrur, cendekiawan asal Suriah.

Baca juga:

Berita terkait
Abdul Aziz Siap Revisi Disertasinya Tanpa Tekanan
Abdul Aziz akan segera merevisi disertasinya yang kontroversial. Hal itu sesuai dengan kritik dan saran dari promotor dan penguji.
MUI: Disertasi Abdul Aziz Bertentangan dengan Alquran
Abdul Aziz menarik perhatian lewat disertasinya tentang seks di luar nikah tidak melanggar syariat Islam. Banyak orang heran disertasinya lolos.
Disertasi Kontroversial, Abdul Aziz: Ini Kajian Ilmiah
Abdul Aziz menarik perhatian lewat disertasinya tentang seks di luar nikah tidak melanggar syariat Islam. Banyak orang heran disertasinya lolos.
0
David Beckham Refleksikan Perjalanannya Jadi Pahlawan untuk Inggris
David Beckham juga punya tips untuk pesepakbola muda, mengajak mereka untuk menikmati momen sebelum berlalu