Soal LHP BPKP RSUD, DPRD Pessel Kecewa ke Bupati

DPRD Pesisir Selatan kecewa atas pemaparan Bupati Hendrajoni soal LHP BPKP soal relokasi gedung baru RSUD M Zein Painan di Painan.
Gedung baru RSUD M Zein Painan yang masih mangkrak di Bukit Kabun Taranak Painan, Kabupaten Pesisir Selatan. (Tagar/Teddy Setiawan)

Pesisir Selatan - DPRD Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel), Sumatera Barat, kecewa dengan Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) BPKP yang dibacakan Bupati Hendrajoni terkait polemik relokasi gedung baru RSUD M Zein Painan di Painan.

Kami sebagai wakil rakyat tentu belum bisa membenarkan. Kami butuh membahasnya lebih lanjut.

Wakil Ketua DPRD Pessel Jamalus Yatim mengatakan, dewan menilai apa yang disampaikan bupati bukanlah kesimpulan akhir dari LHP, melainkan hanya beberapa pointer saja. Idealnya, bupati harus membuka secara utuh seperti apa sesungguhnya rekomendasi dari audit investigasi tersebut.

"Artinya, kami sebagai wakil rakyat tentu belum bisa membenarkan. Kami butuh membahasnya lebih lanjut," katanya kepada Tagar, Selasa, 11 Agustus 2020.

DPRD tetap memutuskan bakal menggunakan hak interpelasi terkait polemik penghentian pembangunan gedung baru RSUD M Zein. Sebab, masih ada beberapa pertanyaan yang harus dipertanyakan terkait rekomendasi BPKP.

Salah satunya adalah meminta bupati memperlihatkan LHP yang utuh. Selain itu, dewan juga berencana mengundang BPKP. Sejatinya, sebagai BPKP juga harus memberikan hasil audit itu pada dewan, mengingat pemerintah daerah tidak hanya bupati semata.

Dalam Undang-undang (UU) nomor 23 tahun 2014 yang disebut dengan pemerintah daerah adalah bupati, wakil bupati dan DPRD.

"Nah, idealnya kami juga diberikan LHP yang sama seperti yang diberikan BPKP pada bupati," katanya.

Terpisah, Ketua Komisi II DPRD Pessel Alkisman turut mengamini terkait rencana hak interpelasi tersebut. Saat ini, hak bertanya dewan itu terus berproses. Soal waktu pelaksanaan, ia mengatakan tergantung dari yang dijadwalkan Badan Musyawarah (Bamus).

Lebih dari itu, menurutnya, pihaknya tidak bisa menerima begitu saja pemaparan dan kesimpulan Bupati Hendrajoni terkait LHP. Komisi II bakal mempelajari lebih lanjut paparan bupati yang berkaitan dengan tugas pokok dan fungsi Komisi II.

"Ini wajib kami pertanyakan, mengingat masa jabatan Bupati Hendrajoni sudah hampir habis, sehingga segala sesuatu bisa lebih jernih. Tidak adalagi tudingan yang macam-macam pada pihak mana pun juga," ujarnya.

Sebelumnya, Bupati Hendrajoni resmi menghentikan pembangunan gedung baru RSUD M. Zein di Bukit Kabun Taranak Nagari (Desa) Painan Selatan. Bahkan, masalah itu sudah masuk ranah hukum.

Menurutnya, sesuai dari Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) audit investigasi Badan Pemeriksa Keuangan dan Pembangunan (BPKP) ada beberapa kejanggalan dan dugaan penyimpangan terkait proyek pembangunan gedung baru tersebut.

"Selain itu juga diperkuat dengan laporan akhir pemeriksaan lembaga penerlitian dan pengabdian masyarakat Universitas Narotama Surabaya. Maka, dapat saya simpulkan relokasi tidak bisa dilanjutkan," ungkapnya di sela-sela penyampaian Ranperda KUA-PPAS APBD Perubahan di Painan, Senin, 20 Agustus 2020.

Seperti diketahui, pembangunan gedung baru RSUD M. Zein đibiayai melalui pinjaman pemerintah daerah pada PIP sebesar Rp 99 miliar, dengan tenor selama 5 tahun. Dari jumlah itu, Rp 96 miliar dialokasikan untuk kegiatan pembangunan fisik gedung.

Sedangkan sisanya yang Rp 3 miliar dipakai untuk pembelian peralatan kesehatan. Pelaksanaan proyek fisik mulai dilakukan pada 2015 dan ditargetkan selesai pada 2017. Namun pada 2016, kegiatan pembangunan berhenti.

Sampai saat ini, progres pembangunan fisik gedung sudah mencapai 80 persen. Sedangkan pinjaman yang terserap dari PIP masih sekitar Rp32 miliar. Saat ini, dari data Badan Pengelolaan Keuangan Daerah (BPKD), Pemkab Pessel telah melunasi semua besaran yang diserap. []



Berita terkait
Alasan Bupati Pessel Stop Bangun Gedung RSUD M Zein
Bupati Pesisir Selatan resmi menghentikan kelanjutan pembangunan gedung baru RSUD M Zein Painan.
Pertahanan Jebol, 2 Warga Pessel Positif Corona
Dua warga Pesisir Selatan kembali dilaporkan terpapar Covid-19.
Gempa Magnitudo 5,2 Guncang Pessel, Warga Panik
Gempa magnitudo 5,2 yang terjadi di Pesisir Selatan tidak menyebabkan tsunami, tapi menyebabkan warga panik akibat getaran dirasakan.
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.