Jakarta - Basuki Tjahaja Purnama mengungkapkan soal besarn gaji yang ia terima selama menjabat sebagai Komisaris Utama PT Pertamina (Persero). Pria yang dikenal dengan nama Ahok mengaku jika gaji yang diterima lebih besar dibandingkan saat menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta.
"Kalau gaji, gedean komisarislah, jauh (dibandingkan sebagai gubernur). Kalau di Pertamina kita bisa dapat Rp 170 juta," kata Ahok saat berbincang bersama Andy F Noya melalui Live Instagram, Sabtu, 27 Juni 2020.
Dua-dua sama. Kalau pilih jadi gubernur lebih enak karena bisa nolong orang banyak.
Baca Juga: Isu Premium Pertalite Dihapus, Ahok Dianggap Musibah
Jumlah tersebut tentunya berbeda dengan yang didapatkan Ahok saat menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta. "Kalau gaji gubernur cuma Rp 7 jutaan lebih sebulan. Dengan tambahan tunjangan uang makan kira-kira Rp 30 juta," ucapnya.
Meskipun nominal gaji sebagai Komisaris Utama Pertamina tergolong besar, Ahok mengakui lebih suka menjadi Gubernur DKI Jakarta. "Dua-dua sama. Kalau pilih jadi gubernur lebih enak karena bisa nolong orang banyak," tuturnya.
Menurutnya, saat menjadi Gubernur DKI Jakarta dirinya lebih leluasa menolong orang lantaran adanya dana operasional sebesar Rp 3 miliar dalam satu bulan. "Kita bisa bantu untuk apa saja, untuk masyarakat membutuhkan, terutama yang ijazahnya nyangkut, butuh beli obat tidak ditanggung BPJS. Itu tiap pagi orang datang minta bantuan, kita kasih saja ke rekening bank, kalau enggak punya kita bukakan di rekening bank DKI," ucap Ahok.
Baca Juga: Posisi Ahok di Instansi Pemerintah Tidak Dibenarkan?
Ahok resmi diangkat menjadi Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) sejak 25 November 2019. Mantan Gubernur DKI Jakarta itu menggantikan posisi Tanri Abeng. []