Soal Corona, Natalius Pigai Tuding Jokowi Berbohong

Aktivis kemanusiaan Natalius Pigai menuding Presiden Jokowi berbohong ke dunia internasional terkait isu wabah virus corona (Covid-19).
Natalius Pigai. (Foto: Instagram/nataliuspigai/tagged)

Jakarta - Aktivis kemanusiaan Natalius Pigai menyebut keputusan Pemerintah Arab Saudi yang memberhentikan sementara visa umrah kepada umat Islam di Indonesia, lantaran dunia internasional ragu terhadap kredibilitas Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang ia nilai kerap berbohong, termasuk dalam hal isu wabah virus corona (Covid-19).

Menurutnya, saat ini seluruh pemimpin negara-negara di dunia telah berbicara dan bersikap terbuka kepada warga negaranya masing-masing terkait isu virus corona. Namun, Jokowi disebut Pigai bersikap aneh lantaran masih saja diam seolah tidak terjadi apa-apa.

"Nyuwun Pangapunten Pak. Umat Allah tdk bisa Ibadah bkn salah Arab Saudi. Tp Dunia Internasional masih ragu dgn kredibilitas Pemimpin Indonesia yg suka berbohong. Today, every countries leaders have been speaking address to nations, you silent?. Weird!," tulis Pigai melalui akun Twitter @NataliusPigai2.

Cuitan Pigai kemudian memantik perdebatan di media sosial dan langsung dihujani beragam komentar dari warganet. Beberapa orang menyebut mantan anggota Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) Republik Indonesia itu hanya bisa mencari-cari kesalahan Jokowi, sementara beberapa netizen lain ada yang sepakat dengan pernyataan Pigai.

"Apakah Jokowi mempersalahkan Arab Saudi? Ko tra usah kesana kemari hanya untuk cari-cari kesalahan Jokowi hanya karna ko benci Jokowi. Jelas Arab Saudi antisipasi virus Corona, tidak ada urusan dengan yang lain. Skarang masa Prapaskah. Ko perlu bertobat. Ko mantan PMKRI toh?," tulis akun TSpartan99.

"KALIAN BISA MEMBOHONGIN ,MENIPU DAN MEMBODOHI RAKYAT KALIAN BERTAHUN TAHUN, TAPI DUNIA INTERNASIONAL TIDAK MUNGKIN BISA KALIAN TIPU DAN KALIAN BODOHIN,," cuit akun @AlfiraCahyo.

Diberitakan sebelumnya, Kementerian Luar Negeri Arab Saudi memberlakukan pelarangan sementara bagi warga negara asing yang ingin melaksanakan ibadah umrah dan mengunjungi Masjid Nabawi di Madinah, sejak Kamis dini hari, 27 Februari 2020.

Selain menyetop sementara mengeluarkan visa umrah, Pemerintah Saudi juga menghentikan pemberian visa wisata bagi wisatawan asing yang berasal dari negara-negara yang memiliki kasus virus corona.

Namun, Indonesia yang saat ini mengklaim masih aman dari virus mematikan tersebut masuk dalam daftar negara-negara yang warganya dilarang untuk memasuki wilayah Arab Saudi. Bahkan, Warga Negara Indonesia (WNI) yang telah memiliki visa umrah pun ikut terkena aturan baru tersebut.

Menanggapi hal itu, Duta Besar RI untuk Arab Saudi, Agus Maftuh Abegebriel mengatakan pihaknya saat ini masih tengah melobi pemerintah Arab Saudi untuk tetap mengizinkan WNI untuk pergi umrah dan berwisata ke negara mereka.

Baca juga: Natalius Pigai Menuduh Pemerintah Berbohong

Sementara Presiden Jokowi sendiri, mengaku menghormati keputusan Pemerintah Arab Saudi yang menghentikan sementara pemberian visa umrah di tengah merebaknya Virus Corona.

"Itu kebijakan dari pemerintah Arab Saudi. Kita menghargai, kita menghormati, karena apapun yang namanya kesehatan itu dinomorsatukan oleh pemerintah Arab Saudi. Kita sangat menghargai," kata Jokowi pada Kamis, 27 Februari 2020 lalu.

Berita terkait
Atasi Corona, ARMY Donasikan Uang Tiket Konser BTS
Kelompok fans BTS yang berjuluk ARMY, dilaporkan mengumpulkan yang donasi dari uang tiket konser senilai Rp 1 miliar untuk atasi virus corona.
Menkes Ungkap Rahasia Indonesia Nihil Virus Corona
Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto menegaskan Indonesia sudah bekerja keras sesuai dengan standar WHO untuk penanganan virus corona
Cegah Corona, Konser NCT Dream Jakarta Diperketat
Promotor konser grup idola K-pop NCT Dream di Jakarta, Mecima Pro, bakal mengambil kebijakan pengamanan demi menghindari infeksi virus corona.
0
Tinjau Lapak Hewan Kurban, Pj Gubernur Banten: Hewan Kurban yang Dijual Dipastikan Sehat
Penjabat (Pj) Gubernur Banten Al Muktabar meninjau secara langsung lapak penjualan hewan kurban milik warga di Kawasan Puspiptek.