SMI: Sumber Daya Manusia Kunci Kemajuan Negara Indonesia

Menteri Keuangan Sri Mulyani menyatakan pembangunan sumber daya manusia (SDM) merupakan kunci kemajuan sebuah negara.
Menkeu Sri Mulyani berikan keterangan pers usai ikuti Sidang Kabinet Paripurna Realisasi Semester I dan Prognosis Semester II Pelaksanaan APBN 2021, melalui konferensi video, 5 Juli 2021 (Sumber: setkab.go.id/Tangkapan Layar YouTube Sekretariat Presiden)

Jakarta - Anggota Majelis Wali Amanat (MWA) Universitas Indonesia (UI) yang juga Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati menyampaikan tentang potensi yang dimiliki oleh bangsa Indonesia dan bagaimana potensi tersebut dapat dioptimalkan untuk menghadirkan kesejahteraan dan kemakmuran bagi seluruh masyarakat.

Hal itu diungkapkan Sri Mulyani di hadapan lebih kurang 8.000 mahasiswa baru UI jenjang D3 (vokasi), D4, dan S1 dari program reguler, paralel, dan kelas internasional, Sri Mulyani hadir secara daring menyampaikan paparan terkait tema besar acara Kamaba UI yakni 'Satu Karena Beda'.

Seluruh potensi kekayaan yang dimiliki Indonesia dikumpulkan menjadi keuangan negara melalui berbagai bentuk, seperti pajak, hasil tambang, dan royalti.

Pajak, menurutnya, merupakan uang masyarakat yang dikumpulkan oleh negara dan akan dipergunakan untuk membiayai kebijakan pembangunan negara di berbagai bidang untuk mendorong kesejahteraan masyarakat, seperti pembangunan SDM.

"Pembangunan sumber daya manusia merupakan kunci kemajuan dari sebuah negara," kata Sri Mulyani, yang menjadi pembicara pada pelaksanaan hari keempat Kamaba UI dengan mengangkat tema "Merawat Potensi Bangsa Indonesia," kata Sri Mulyani dalam kegiatan Awal Mahasiswa Baru (Kamaba) UI Tahun 2021, seperti disampaikan dalam keterangan tertulis UI di Jakarta, Minggu, 1 Agustus 2021.

Kemajuan tersebut, kata dia, tergambar dari berbagai aspek, mulai dari pendidikan, kesehatan, kemiskinan, dan tata krama.

"Keuangan negara tersebut berasal dari masyarakat melalui pajak, dan akan kembali kepada masyarakat melalui kebijakan yang mendorong kemajuan bangsa," ujar dia.

"Kemajuan itu diukur dalam berbagai hal, seperti kemajuan cara berpikir, dan itu harus dilihat tidak hanya dari proses pendidikan, tetapi bagaimana kita menciptakan lingkungan sosial dan bernegara yang hangat, di mana masyarakat dapat ikut berpikir kritis dan peduli terhadap negaranya," ujarnya.

Dikatakannya, kemajuan juga dapat dilihat dari segi kesehatan dengan generasi mudanya tidak kekurangan gizi.

Di samping kedua hal tersebut, kemajuan tentu juga dilihat dari segi kemiskinan yaitu apakah masih ada bagian dari Indonesia yang mengalami kemiskinan dan bagaimana cara menanggulanginya.

"Namun, yang paling penting dari semua itu adalah kemajuan pada peradaban masyarakatnya berupa sikap, karakter, dan tingkah lakunya," katanya.

Dengan demikian, permasalahan pada aspek-aspek tersebut menjadi pekerjaan bersama yang harus dipikirkan pada penyusunan strategi negara dalam menggunakan uang rakyat.

Hal ini dikarenakan permasalahan pada aspek-aspek tersebut merupakan penghambat kemajuan Indonesia.

Pembangunan pada bidang pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur dasar, dari mulai air bersih, listrik, dan konektivitas berupa pembangunan jalan yang menghubungkan pusat produksi barang ke tempat di mana mereka dapat menjual barangnya menjadi penting untuk menopang dan mendorong kemajuan Indonesia.

Konektivitas tersebut dibarengi dengan peningkatan kemampuan institusi negaranya seperti tata kelola yang baik, efisiensi, produktivitas, dan anti korupsi.

Oleh karena itu, negara hadir untuk mewujudkan kemajuan tersebut melalui keberpihakannya dengan mendorong pembangunan pada aspek-aspek yang tadi telah disebutkan, membangun konektivitas antar daerah di Indonesia dan mewujudkan tata kelola pemerintahan yang efisien.


Keuangan negara tersebut berasal dari masyarakat melalui pajak, dan akan kembali kepada masyarakat melalui kebijakan yang mendorong kemajuan bangsa.


"Hal-hal tersebut merupakan berbagai persyaratan untuk bisa maju dan negara menunjukkan keberpihakannya untuk mendorong kemajuan Indonesia melalui pengalokasian keuangan negara pada hal-hal tersebut," ujarnya.

Sri Mulyani juga menyatakan pembangunan sumber daya manusia (SDM) merupakan kunci kemajuan sebuah negara.

"Keuangan negara adalah cerminan dari keseluruhan potensi yang dimiliki oleh bangsa Indonesia untuk mendapatkan penerimaan yang berasal dari sumber daya alam, budaya, dan nilai tambah ekonomi masyarakat," katanya. []

Berita terkait
Sri Mulyani Tambahkan 200 Ribu Bagi Pemegang Kartu Sembako
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyatakan akan menambah bantuan pada bulan Juli dan Agustus melalui program kartu sembako.
Alasan Sri Mulyani Potong THR dan Gaji ke-13 PNS
Menteri Keuangan Sri Mulyani memotong anggaran Tunjangan Hari Raya (THH) serta gaji ke-13 buat PNS dengan alasan untuk membantu pemulihan ekonomi.
Risiko Covid-19 Masih Tinggi, Sri Mulyani: PPKM Diperpanjang
Sebab masih berisiko, Menteri Keuangan Sri Mulyani mengungkapkan skenario PPKM Darurat yang semula dua pekan diperpanjang hingga enam pekan.
0
Surya Paloh Sebut Nasdem Tidak Membajak Ganjar Pranowo
Bagi Nasdem, calon pemimpin tak harus dari internal partai. Ganjar Pranowo kader PDIP itu baik, harus didukung. Tidak ada membajak. Surya Paloh.