Siulan Menggoda 'Hantui' Wanita Driver Taksi Online di Pakistan, Lihat Videonya

Meski mendapat siulan, panggilan menggoda dan ucapan vulgar, supir taksi wanita Karachi bertekad untuk mengantar para wanita dengan aman.
Meski mendapat siulan, panggilan menggoda dan ucapan vulgar, supir taksi wanita Karachi bertekad untuk mengantar para wanita dengan aman.(Foto:AlArabiya)

Karachi, (Tagar 26/12/2017) - Meski mendapat siulan, panggilan menggoda dan ucapan vulgar, supir taksi wanita Karachi bertekad untuk mengantar para wanita dengan aman  dari rumah ke kantor, ke perguruan tinggi dan bahkan sampai pesta pernikahan larut malam.

Sejak Maret, wanita di pusat komersial Pakistan telah dapat memanggil taksi merah muda yang disebut Paxi melalui telepon, aplikasi atau hanya dengan memberi tanda di jalan.

Ini video salah satu wanita pengemudi taksi online di Pakistan yang yang diunggah DawnNews tanggal 9 Maret 2017:

Pengemudi wanita mengatakan bahwa mereka menghadapi pelecehan dari pengguna jalan lainnya, namun akan tetap mempertahankan layanannya.

"(Pelecehan) yang kita hadapi adalah bahaya pekerjaan dari pekerjaan ini. Hal terbaik adalah mengabaikan orang seperti itu, mereka akan terbiasa berbagi jalan dengan kita!" ujar Shamina Bano, 43, ibu dari anak-anak dewasa dan salah satu pengemudi dengan taksi pertama yang memiliki layanan berdasarkan jenis kelamin.

Dengan mengenakan jilbab merah muda, Bano mengatakan bahwa dia meninggalkan pekerjaan sebelumnya sebagai sekretaris pribadi setelah atasannya mulai melakukan "tindakan yang tidak pantas".

"Bekerja di lingkungan yang semuanya wanita terasa jauh lebih nyaman, saya tidak perlu merasa was-was lagi," katanya.

Aplikasi tersebut meminta kepada calon pengendara jumlah penumpang dan jika ada pria yang menemani mereka. Jika pria berusia antara 12 dan 70 tahun, permintaan akan ditolak.

Mehreen Faizan, 28, juga seorang supir Paxi, awalnya mengajukan lamaran untuk layanan taksi lain. "Ketika saya tahu saya juga harus mengantar klien laki-laki, suami saya tidak begitu senang dengan hal itu. Dia kemudian menyarankan agar saya melamar di sini," katanya.

Berkendara di kota yang terik dengan 20 juta penduduk tersebut sering merupakan cobaan bagi wanita. Sebuah laporan oleh Pusat Sumber Daya Perkotaan Karachi menemukan, sebagian besar penumpang wanita mengalami beberapa bentuk pelecehan seksual saat menggunakan kendaraan umum.

Dan sebelum masa taksi merah muda, naik taksi di Karachi juga bisa tidak menyenangkan bagi para wanita di sana.

Mulai duduk pada "mobil yang berantakan dan bau,' dikemudikan oleh pengemudi yang tersesat, tetapi menolak menggunakan sistem pemosisi global, dilirik melalui kaca spion, hingga mengemudi terlalu cepat, terdapat daftar panjang keluhan yang dialami penumpang wanita terhadap supir taksi laki-laki Meski begitu, pengemudi taksi wanita berhati-hati dan senang menerima arahan, menurut para pengguna yang sering menumpangi taksi merah muda tersebut.

"Taksi tersebut sangat meyakinkan dan nyaman," demikian Sobia Athar, dosen perguruan tinggi, yang sering menggunakan layanan tersebut meskipun harganya sedikit lebih mahal ketimbang taksi lainnya. (ant/wwn)

Berita terkait