Simalungun - Seorang guru sekolah dasar negeri di Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara, melakukan proses belajar mengajar terhadap siswanya dengan cara tatap muka.
Uniknya, kegiatan belajar itu dilakukan di alam terbuka dan bukan di ruang kelas.
Guru tersebut bernama Francius Meulana Sipayung, guru SD Negeri 091287 Panei Tongah, Kecamatan Panei, Kabupaten Simalungun.
Kegiatan belajar tampak diunggah di media sosial Facebook, Kamis, 6 Agustus 2020.
Belajar mengajar itu diikuti sejumlah siswa di luar gedung sekolah. Mereka duduk di kursi sambil memegang buku, dengan posisi dan jarak yang cukup berjauhan, yakni minimal satu meter antarsiswa.
Para anak didik tampak mengenakan pakaian biasa dan tetap memakai masker.
Sementara sang guru, Francius duduk dan sesekali berdiri di tengah para anak didiknya, tetap mengenakan masker dan dengan jarak aman dari para siswa.
Mereka belajar dengan tetap menerapkan protokol kesehatan yang dianjurkan pemerintah.
Kepada Tagar, Francius dihubungi lewat telepon seluler mengakui dirinya menggelar kegiatan belajar mengajar tatap muka. Kegiatan sudah dilakukan sejak Senin lalu.
Sudah selayaknya pemerintah menerapkan belajar mengajar tatap muka
Menurut pria yang kerap disapa Frans itu, dia merupakan guru kelas 5 di SD Negeri 091287 Panei Tongah. Ada sebanyak 20 siswa di kelasnya.
Mayoritas siswanya tidak memiliki smartphone untuk bisa mengikuti kegiatan belajar secara daring.
Baca juga: Pelajar Simalungun Panjat Pohon untuk Belajar Daring
Mengatasinya, diambil kebijakan dengan menggelar belajar secara luring. Sebelum memutuskan itu, pihak sekolah berkoordinasi dengan para orang tua siswa.
Mereka sepakat dan meminta guru melakukan pengajaran secara tatap muka.
Frans kemudian merespons kesediaan para orang tua, menggelar belajar tatap muka. Tetapi dengan menerapkan protokol kesehatan, cuci tangan, pakai masker, dan menjaga jarak antarsiswa.
Menariknya, dia menggelar kegiatan belajar di alam terbuka.
"Saya mengajar anak-anak dengan pakai shift. Misalnya, hari ini mulai jam 8 sampai jam 9 belajar diikuti lima orang anak. Kemudian jam 9 sampai jam 10, lima anak lainnya," kata Frans.
Selama proses belajar, Frans tidak bersikap kaku. Dia bahkan tampak mengajak anak-anak didiknya bernyanyi, di mana Frans memegang gitar dan memainkannya.
Baca juga: Curhat Warga Simalangun Meraba Jaringan Internet
Tampak anak-anak begitu lepas dan senang mengikuti proses belajar diselingi dengan hiburan. "Biar anak-anak juga terhibur saat saya ajak bernyanyi," kata Frans.
Guru berusia 30 tahun ini kemudian berharap pemerintah segera mungkin menggelar belajar mengajar tatap muka. Tetapi dengan menerapkan protokol kesehatan.
"Sudah selayaknya pemerintah menerapkan belajar mengajar tatap muka. Tentu dengan protokol kesehatan, dan juga memakai sistem shift," katanya.[]