Sidney Sheldon, Antara Perempuan dan Kejujuran

Sidney Sheldon pengarang dan penulis novel dan naskah film. Namanya mulai dikenal luas sejak perilisan novel pertamanya berjudul The Naked Face
Sidney Sheldon (Foto: stories.flipkart.com)

Jakarta – Sidney Sheldon, seorang pengarang dan penulis terkenal sejak 1930-an. Pria yang lahir di Chicago, 11 Februari 1917 ini merupakan anak dari pasangan Ascher “Otto” Schecter dan Natalie Marcus. Ayahnya adalah seorang manajer di toko perhiasan. Sejak kecil, Sheldon sudah tertarik dengan dunia penulisan. 

Bahkan, pada usia 10 tahun, ia pernah menjual puisi ciptaannya seharga 10 dolar. Setelah lulus dari SMA East High School, Sheldon melanjutkan pendidikannya di Northwestern University. Namun, setelah beberapa bulan, ia keluar dari universitasnya dan memutuskan membantu keluarganya melewati era Depresi Besar.

1. Masuk Industri Perfilman

Dikutip dari People Fill, pada awal 1937, Sheldon mencoba peruntungan di Hollywood dengan menulis dan meninjau berbagai naskah. Hingga pada 1941, ia akhirnya berhasil menjual salah satu skenario filmnya yang berjudul “South of Panama” ke salah satu rumah produksi dengan harga 250 dolar.

Pada perang dunia 1, Sheldon pernah direkrut sebagai pilot di Angkatan Udara. Setelah perang usai, ayah dari Mary Sheldon ini kemudian kembali ke New York demi meneruskan mimpinya sebagai penulis. Di sana ia mulai aktif menulis untuk sebuah drama musikal di panggung broadway sekaligus melanjutkan skenarionya untuk MGM Studios dan Paramount Pictures. 

Kesuksesannya menulis naskah panggung broadway membawanya kembali ke Hollywood dan mewujudkan skenarionya yang berjudul “The Bachelor and the Bobby-Soxer” ke dalam layar lebar. Film ini berhasil membawa Sheldon meraih Academy Award pada 1947.

Ketika televisi berada pada masa kejayaannya, Sheldon mencoba memproduksi sebuah program televisi, “The Patty Duke Show”. Selama tujuh tahun, Sheldon konsisten menulis setiap episode dari “The Patty Duke Show” sambil menulis dan memproduksi sebuah sitkom berjudul “I dream of Jeannie” serta sitkom-sitkom lainnya dengan menggunakan nama samaran yakni, Mark Rowane, Allan Devon, dan Crishtopher Gollato.

sidney2Sampul novel The Naked Face (Foto: ebookhunter.ch)

2. Menulis Novel

Novel pertamanya berjudul “The Naked Face” terbit pada 1969. Novel tersebut berhasil membuatnya masuk nominasi kategori The Best First Writer. Kesuksesannya pada novel pertamanya disusul novel keduanya yang berjudul “The Other Side of Midninght” yang dipublish pada 1973 dan sukses masuk dalam deretan The New York Time Best Seller.

3. Rahasia dibalik Penulisan Novelnya

Sheldon sangat serius dalam menulis novel-novelnya. Ia tidak ingin pembaca merasa terbohongi dengan novel-novel karangannya. Untuk alasan tersebut, Sheldon pernah secara pribadi bertemu dengan Richard Helms yang merupakan mantan rekrutmen CIA untuk menulis novelnya yang bercerita tentang CIA, “Windmills of the Mind”. Ia juga pernah menghabiskan hari-harinya di Argentina dan Romania untuk mengamati kehidupan di sana yang ia jadikan tempat tinggal salah satu karakternya dalam novel.

“Jika aku menulis tentang suatu tempat, aku (pasti) pernah ke sana. Jika aku menulis tentang makanan di Indonesia, aku (pasti) sudah pernah memakannya di restoran (di Indonesia). Aku tak berpikir kau bisa menipu pembaca,” ujar Sheldon dalam suatu wawancara pada 1987.

Ada satu hal yang unik dari sejumlah novelnya. Mayoritas pembaca dari novel-novel karangan Sheldon adalah perempuan. Dalam suatu wawancara, Sheldon mengaku menikmati menulis karakter perempuan yang berbakat dan cekatan namun tanpa menghilangan sisi kewanitaan mereka.

“Aku suka menulis tentang wanita yang berbakat dan cekatan, tapi yang terpenting, (tetap) mempertahankan kewanitaan mereka. Wanita memiliki kekuatan yang luar biasa, (yaitu) feminitas mereka,” ujar Sheldon dikutip dari Gainesville.

Untuk menulis novel, Sheldon mengaku punya formula khusus. Dalam wawancara lain, pria keturunan Rusia Yahudi ini senang menulis tentang sesuatu yang menegangkan dengan karakter-karakter yang menarik yang terjebak dalam situasi berbahaya. Hal ini dilakukan demi mempertahankan pembaca untuk terus menerka-nerka akhir ceritanya.

“Aku mencoba menulis novel yang menegangkan tentang orang-orang menarik yang terjebak dalam situasi berbahaya, dan saya mencoba membuat pembaca menebak sampai akhir. Jika itu (disebut) formula, aku (merasa) bersalah,” kata Sheldon dalam sebuah wawancara pada 2001, dikutip dari Bookbrowse.

4. Kehidupan Pribadi

Sheldon pertama kali menikah dengan Jane Kaufman Harding pada 1945. Namun, 3 tahun kemudian, keduanya memutuskan untuk berpisah. Pernikahan tersebut, Sheldon mengaku, baik dirinya maupun Jane merasa telah melakukan suatu kesalahan. Bahkan Sheldon pernah menyatakan pernikahan yang dilakukan terkesan sia-sia.

“Dengan menyesal, dalam waktu kurang dari sebulan, Jane dan aku menyadari bahwa kami telah melakukan kesalahan…Kami menghabiskan Sembilan bulan berikutnya dengan sia-sia mencoba membuat pernikahan kami berhasil,” jelas Sheldon.

Setelah bercerai dengan Jane, Sheldon kemudian menikah dengan Jorja Curtright, seorang aktris yang telah beralih profesi menjadi seorang desainer. Sayang, setelah lebih 30 tahun hidup bersama Jorja, perempuan kelahiran Texas itu harus menghembuskan napas terakhirnya pada 1985 karena serangan jantung. Lewat pernikahanya dengan Jorja, Sheldon dikarunia seorang putri bernama Mary Sheldon yang saat ini melanjutkan profesi ayahnya sebagai seorang novelis.

Memasuki usia senja, tepatnya pada tahun 1989, Sheldon kembali melangsungkan pernikahan ketiganya dengan seorang mantan aktris cilik, Alexandra Joyce Kostoff.

5. Kematian

Pada 30 Januari 2007, Sheldon tutup usia akibat komplikasi Pneumonia di rumah sakit Eisenhower Medical Center di Rancho Mirage, California. Sheldon meninggal tepat 12 hari sebelum usianya menginjak 90 tahun. Jenazah Sheldon yang telah dikremasi dimakamkan di Westwood Village Memorial Park Cemetery.

Seperti yang tertulis dalam bukunya otobiografinya yang berjudul “The Other Side of Me (2005)”, Sheldon pernah menderita gangguan bipolar selama bertahun-tahun. Bahkan Sheldon pernah melakukan percobaan bunuh diri pada usia 17 tahun. Saat itu, ayahnya menemukan Sheldon dengan beberapa botol wiski dan pil tidur di sekitarnya.

6. Penghargaan

Atas dedikasinya dalam dunia penulisan, Sheldon pernah dianugerahi sejumlah penghargaan bergengsi seperti, Academy Award for Writing Original Screenplay (1947) untuk naskah filmnya yang berjudul “The Bachelor and The Bobby-Soxer”, Tony Award (1959), dan pernah masuk nominasi Emmy Award. []

Berita terkait
Televisi Merusak Literasi Masyarakat
Kehadiran stasiun-stasiun televisi (TV) mempengaruhi tingkat literasi masyarakat karena mengurangi minat membaca dan memilih menonton acara TV
0
Penduduk Asli Pertama Amerika Jadi Bendahara Negara AS
Niat Presiden Joe Biden untuk menunjuk Marilynn “Lynn” Malerba sebagai bendahara negara, yang pertama dalam sejarah Amerika Serikat (AS)