Si Jago Merah Mulai Merambat ke Sumatera Utara

Kebakaran hutan dan lahan di Riau dan Jambi asapnya sudah mencapai Sumatera Utara. Warga diimbau tidak memperparah dengan membakar lahan.
Ilustrasi. (Foto: internasional.com)

Sibolga - Polusi kebakaran hutan dan lahan yang terjadi di Provinsi Riau telah merembet hingga ke Provinsi Sumatera Utara. Tampak kabut asap pekat mulai menyelimuti wilayah Pantai Barat Sumatera, khususnya di daerah Sibolga dan Tapanuli Tengah.

Akibatnya, banyak nelayan yang enggan melaut karena dampak kabut asap tersebut sangat mengganggu pengelihatan.

Seperti yang dirasakan Munir Bugis, salah satu nelayan Bagan Pancang di Hajoran Kecamatan Pandan, Kabupaten Tapanuli Tengah, selain mengurangi jarak pandang, dia juga mengaku hasil tangkap ikan di laut juga berkurang akibat kabut kebakaran hutan dan lahan (karhutla).

Jarak pandang kami hanya 200 sampai 400 meter saja, yah sekarang menunggu kabut asap hilang, kami terpaksa di rumah membagusi jaring-jaring kami yang rusak.

"Bahaya juga, jarak pandang terbatas, kami pun disini jadi takut melaut, kalau Bagan Pancang ini kan berangkatnya sore, jadi sangat terganggu, sudah itu ikan pun dikit yang dapat, apalagi ikan teri, itukan mengandalkan cahaya," Kata Munir kepada Tagar, Jumat 13 September 2019.

Kabut Asap KarhutlaKabut asap di Sumatera Utara yang mengganggu jarak pandang nelayan pada Jumat, 13 September 2019. (foto: Tagar/Dody Irwansyah).

Di lokasi yang sama, Bedul, mengatakan akibat kabut asap, kini dia terpaksa hanya membenahi jaring yang rusak di kediamannya. Tidak mencari nafkah.

"Jarak pandang kami hanya 200 sampai 400 meter saja, yah sekarang menunggu kabut asap hilang, kami terpaksa di rumah membagusi jaring-jaring kami yang rusak" katanya.

Menurut Bedul, kabut asap mulai tampak di Kabupaten Tapanuli Tengah sejak, Selasa, 10 September 2019.

Dia berharap kabut asap akibat karhutla segera teratasi, sebab mereka akan terus merugi dan tak mendapat pemasukan apabila tak kunjung melaut.

Imbauan Tidak Membakar Lahan

Ramadansyah HarahapKepala Bidang Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan hidup di Dinas PKPLH Sibolga, Ramadansyah Harahap saat dikonfirmasi Jumat, 13 September 2019. (Foto: Tagar/Dody Irwansyah).

Dinas Perumahan Kawasan Permukiman dan Lingkungan Hidup (PKPLH) Kota Sibolga mengimbau masyarakat agar tidak melakukan aktivitas pembakaran lahan maupun sampah sembarangan.

Imbauan tersebut disampaikan Kepala Bidang Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan hidup di Dinas PKPLH Sibolga, Ramadansyah Harahap.

Kalau untuk titik rawan api di bukit Sibolga ini ada beberapa titik, tapi skala kecil, seperti di bukit Ketapang, Sibolga Julu, dan Pondok Batu.

Ramadhan mengatakan, kabut asap tebal di Sibolga sejak 3 hari kemarin merupakan kabut asap kiriman karhutla dari daerah Riau, Jambi, dan Tapanuli Tengah, Provinsi Sumatera Utara.

Untuk mengantisipasi ketebalan kabut asap di Sibolga, Ramadhan mengajak warga agar tidak berlebihan melakukan aktivitas pembakaran, terlebih selama musim kemarau berkepanjangan.

"Soalnya dikhawatirkan nanti munculnya penyakit ISPA," ucap Ramadhan kepada Tagar, Jumat, 13 September 2019.

Ramadhan menerangkan, pihaknya telah memetakan lokasi rawan terjadinya kebakaran hutan yakni sebanyak 3 titik di bukit Katapang, Sibolga Julu, dan Pondok Batu.

"Kalau untuk titik rawan api di bukit Sibolga ini ada beberapa titik, tapi skala kecil, seperti di bukit Ketapang, Sibolga Julu, dan Pondok Batu, memang pondok batu ini wilayah Tapteng, tapi kalau memang ada kebarakan disitu kita akan kordinasi untuk membantu memadamkan," ucapnya.

Kemudian, kata dia, dalam waktu dekat ini pihaknya akan menyurati Camat, Lurah dan Kepala Lingkungan, agar lebih pro aktif mengingatkan warganya tidak melakukan aktivitas pembakaran hutan, sehingga tidak menambah ketelaban kabut asap.

"Kita mengimbau kepada masyarakat agar tidak melakukan kegiatan yang berpotensi menambah titik api seperti melakukan pembakaran sampah maupun lahan," tuturnya. []

Berita terkait
Ada Kilang Pertamina di Dekat Kebakaran Hutan di Riau
Sepanjang perjalanan Doni menyaksikan langsung dua helikopter water bombing yang melakukan penyiraman pada sejumlah titik api dengan asap tebal.
16 Kasus Kebakaran di Bantaeng, Berikut Tips Pencegahan
sepanjang Agustus hingga September 2019, hampir tiap hari terjadi kebakaran di Kabupaten bantaeng, berikut tips penjegahan kebakaran.
Sumatera dan Kalimantan Terus Dilanda Kebakaran Hutan
Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) masih terjadi di beberapa tempat di Sumatera dan Kalimantan.