Shalat Apa yang Dikerjakan Nabi Muhammad SAW Sebelum Isra Miraj?

Apakah Rasulullah SAW Pernah shalat sebelum Isra Miraj?
Ilustrasi. (Foto: Tagar/Ist)

Jakarta - Nabi Muhammad SAW menerima perintah shalat 5 waktu saat Isra Miraj. Masih sering timbul pertanyaan, kira-kira shalat apa yang dikerjakan Nabi Muhammad SAW sebelum Isra Miraj. Apakah Rasulullah SAW Pernah shalat sebelum Isra Miraj?

Dikutip dari buku “M Quraish Shihab Menjawab”, kewajiban shalat lima waktu memang ditetapkan Allah ketika Rasulullah melaksanakan miraj. Tetapi, bukan berarti bahwa Rasulullah belum melaksanakan shalat sebelum terjadinya peristiwa itu.

Dalam Alquran Allah SWT berfirman:

 أَرَأَيْتَ الَّذِي يَنْهَىٰ عَبْدًا إِذَا صَلَّىٰ

 “Bagaimana pendapatmu tentang orang yang melarang seorang hamba ketika dia mengerjakan shalat? (QS al-‘Alaq [96]: 9-10).

Quraish menjelaskan, para ulama sepakat menyatakan bahwa seorang hamba yang dilarang dalam ayat tersebut adalah Rasulullah dan yang melarang adalah Abu Jahal. Pelarangan itu sendiri disepakati terjadi di awal masa kenabian dan sebelum peristiwa Miraj.

Nabi Muhammad SAW juga pernah bersabda: 

لا خير في دين ليس فيه ركوع 

“Tidak ada baiknya suatu agama yang tidak ada shalatnya.”

Karena itu, menurut Quraish, dapat dipastikan bahwa sebelum Miraj Nabi telah mengerjakan shalat. Hanya saja, para ulama menyatakan bahwa pada awalnya shalat yang dilaksanakan Nabi SAW hanya dulu kali sehari.

“Dan shalat ketika itu, sedikit-banyak, berbeda dari shalat yang kita kenal sekarang,” jelas M Quraish.

Pengalaman Rasulullah dikisahkan dalam banyak hadits Isra Miraj. Sebagaimana diketahui, sebelum miraj, Rasulullah berhenti di Baitul Maqdis untuk mengerjakan shalat. Salah satu penggalan hadits tersebut adalah:

Artinya, Kemudian Rasul masuk masjid dan shalat dua rakaat.

Ali Mula Al-Qari dalam Mirqatul Mafatih pada saat menjelaskan hadits ini mengatakan:

Artinya, Maksudnya, shalat tahiyatul masjid.

Secara lahir, inilah shalat yang diikuti oleh para Nabi, sehingga Nabi Muhammad menjadi imamnya para Nabi.

Merujuk pendapat Mula Al-Qari, shalat yang dikerjakan Nabi di Baitul Maqdis adalah shalat tahiyatul masjid dan jumlah rakaatnya dua rakaat.

Dengan demikian, kewajiban shalat sudah ada sebelum isra miraj, meskipun jumlahnya tidak seperti shalat lima waktu.

Begitu pula kewajiban wudhu. Cara wudhu dan shalat ini diajarkan langsung oleh Malaikat Jibril kepada Nabi Muhammad sebagaimana disebutkan dalam hadits di atas. 

Shalat diwajibkan kepada Nabi Muhammad sejak awal ia diangkat sebagai nabi dan menerima wahyu pertama.

Hal ini sebagaimana ditegaskan dalam hadis riwayat Ahmad dan Ad-Daraquthni bahwa:

أن جبريل أتاه في أول ما أوحي إليه فعلمه الوضوء والصلاة

Artinya, “Jibril datang kepada Rasul ketika menyampaikan wahyu pertama dan mengajarkan Rasul wudhu’ dan shalat,” (HR Ahmad dan Ad-Daraquthni).

Menurut Ibnu Ishaq, kewajiban shalat dimulai sejak Rasulullah menerima wahyu pertama. Bahkan, Rasul dan Khadijah sudah shalat sebelum shalat lima waktu diwajibkan.

Tidak hanya itu, para sahabat juga diperintahkan oleh Rasulullah untuk mengerjakan shalat dan berbuat baik. Ini dipahami dari hadits yang dikutip oleh Ibnu Rajab Al-Hanbali dalam Kitab Fathul Bari Syarah Shahih Al-Bukhari. Dalam kitab itu, Ibnu Rajab menulis:

وقال ابن عباس: حدثني أبو سفيان في حديث هرقل، فقال يأمرنا، يعني النبي صلى الله عليه وسلم، بالصلاة والصدق والعفاف 

Artinya, “Ibnu Abbas berkata, dari Abu Sufyan tentang hadits Herakilius, bahwa Nabi SAW memerintahkan kami shalat, jujur, dan menjaga harga diri.”

Riwayat ini terdapat dalam Shahih Al-Bukhari. Menurut Ibnu Rajab, adanya riwayat ini menunjukkan Rasulullah sejak awal sudah memerintahkan umatnya untuk shalat, berkata jujur, dan menjaga harga diri. Bahkan ia sendiri juga melakukan hal yang sama sebelum adanya kewajiban shalat lima waktu.

Ibnu Rajab menegaskan:

والأحاديث الدالة على أن النبي صلى الله عليه وسلم كان يصلي بمكة قبل الإسراء كثيرة 

Artinya, “Hadits yang menunjukkan Nabi mengerjakan shalat sebelum isra’ sangatlah banyak.”


Berapa raka’at shalat sebelum Isra?

Dari penjelasan di atas dapat dipahami bahwa perintah mengerjakan shalat sudah ada sebelum peristiwa isra’. Namun pertanyaannya, bagaimana bentuk shalat yang dikerjakan Rasulullah, berapa rakaat, dan kapan saja waktunya.

Dikutip dari NU Online, merujuk pada penjelasan Ibnu Rajab dalam Fathul Bari, ulama berbeda pendapat terkait bagaimana shalat Rasul sebelum isra’. Tetapi yang paling penting, seluruh ulama ingin membuktikan bahwa kewajiban shalat sudah ada sebelum isra’.

Ibnu Rajab menjelaskan:

لكن قد قيل: إنه كان قد فرض عليه ركعتان في أول النهار وركعتان في أخره فقط...وقال قتادة: كان بدء الصلاة ركعتين بالغداة وركعتين بالعشي

Artinya, “Tetapi, ada yang mengatakan bahwa shalat yang diwajibkan pada Rasul pada awalnya adalah dua raka’at shubuh dan dua raka’at waktu malam… Qatadah mengatakan, ‘Shalat pertama kali adalah dua raka’at shubuh dan dua raka’at isya.’”

Dengan demikian, perintah shalat pertama kali tidak langsung lima waktu, tetapi hanya dua kali sehari, yaitu dua raka’at di waktu shubuh dan dua raka’at di waktu isya’.


Shalat Nabi sebelum Mi’raj

Kemudian masih timbul pertanyaan, kira-kira shalat apa yang dikerjakan Nabi sebelum mi’raj. Sebagaimana diketahui, sebelum mi’raj, Rasulullah berhenti di Baitul Maqdis untuk mengerjakan shalat. Hal ini seperti dikisahkan dalam banyak hadits isra’ mi’raj. Salah satu penggalan hadits tersebut adalah:

ثُمَّ دَخَلْتُ الْمَسْجِدَ فَصَلَّيْتُ فِيهِ رَكْعَتَيْن

Artinya, “Kemudian Rasul masuk masjid dan shalat dua rakaat.”

Ali Mula Al-Qari dalam Mirqatul Mafatih pada saat menjelaskan hadits ini mengatakan:

أي: تحية المسجد، والظاهر أن هذه في الصلاة التي اقتدى به الأنبياء وصار فيها إمام الأصفياء

Artinya, “Maksudnya, shalat tahiyatul masjid. Secara lahir, inilah shalat yang diikuti oleh para Nabi, sehingga Nabi Muhammad menjadi imamnya para Nabi.”

Merujuk pendapat Mula Al-Qari, shalat yang dikerjakan Nabi di Baitul Maqdis adalah shalat tahiyatul masjid dan jumlah raka’atnya dua raka’at.

Dengan demikian, kewajiban shalat sudah ada sebelum isra’ mi’raj, meskipun jumlahnya tidak seperti shalat lima waktu. Begitu pula kewajiban wudhu. Cara wudhu dan shalat ini diajarkan langsung oleh Malaikat Jibril kepada Nabi Muhammad sebagaimana disebutkan dalam hadits di atas.

Namun hal ini hanya bida dipercaya oleh orang-orang yang beriman. []


Baca Juga


Berita terkait
Kumpulan Bacaan Doa di Bulan Rajab dan Malam Isra Miraj
Doa Rajab merupakan doa untuk meminta keberkahan kepada Allah SWT pada bulan Rajab dan Syaban, yakni bulan setelah bulan Rajab.
Penjelasan Tentang Buraq, Kendaraan Rasulullah SAW saat Peristiwa Isra Miraj
Buraq merupakan binatang ghaib yang tidak dapat dijumpai di alam ini.
10 Ucapan Isra Miraj 2022, Cocok untuk Status Media Sosial
Kata-kata indah ini dapat menyejukkan hati untuk orang-orang tersayang yang juga turut merayakannya.
0
Sejarah Ulang Tahun Jakarta yang Diperingati Setiap 22 Juni
Dalam sejarah Hari Ulang Tahun Jakarta 2022 jatuh pada Rabu, 22 Juni 2022. Tahun ini, Jakarta berusia 495 tahun. Simak sejarah singkatnya.