Jakarta – Perkembangan teknologi semakin cepat di dunia ini, dengan demikian penggunan listrik juga akan semakin banyak digunakan. Namun, tahukah kalian dari manakah listrik itu berasal? dan bagaimanakah cara mendapatkan energi listrik yang kita gunakan sehari-hari?
Perkembangan teknologi akan terus terjadi baik dalam waktu dekat maupun di waktu yang akan datang. Namun perkembangan teknologi ini tak luput dari penggunaan listrik sebagai salah satu komponen utamanya.
Listrik sudah hadir sejak awal perkembangan teknologi mulai dari zaman sebelum revolusi industri, listrik sudah membantu perkembangan teknologi di era tersebut. Listrik juga berguna bagi teknologi itu sendiri mulai dari proses pembuatannya hingga proses penggunaan teknologi tersebut.
Namun taukah kalian dari mana listrik berasal, listrik tidak bisa tercipta dengan sendiri melainkan harus mengalami pengolahan terlebih dahulu. Pada dasarnya energi listrik yang biasa kita gunakan sehari-hari berasal dari energi kinetik alam maupun buatan.
Pada mulanya listrik diteliti oleh beberapa peneliti pada tahun 1700, salah satu yang paling terkenal adalah Benjamin Franklin. Saat itu benjamin menerbangkan layang-layang yang diberi kunci besi ke atas langit yang sedang banyak petir, lalu petir menyambar kunci tersebut dan percikannya mengenai tangannya sehingga dia menyimpulkan itu adalah listrik.
Penelitian listrik ini dilanjutkan pada tahun 1800, Alessandro Volta mencelupkan kertas ke air garam lalu meletakan zinc dan tembaga. Kemudian campuran tersebut menghasilkan reaksi kimia yang menjadi awal penemuan sel listrik, dengan penemuan ini Volta mampu membuat baterai.
Perkembangan listrik tak berhenti sampai saat itu, pada 1831 Michael Faraday menemukan jika listrik bisa dibuat dengan mengalirkan magnet dekat dengan tembaga. Penemuan ini menimbulkan perubahan besar dan konsep tersebut masih digunakan hingga saat ini karena hampir semua peralatan listrik saat ini menggunakan teknologi dari Faraday.
- Baca Juga: Cek dan Cara Dapat Diskon Listrik PLN Hingga Desember 2021
- Baca Juga: PLN Ubah Kebijakan Subsidi Listrik Periode April - Juni 2021
Generator listrik merupakan salah satu komponen utama yang digunakan untuk menghasilkan listrik di masa ini. Cara kerja dari generator listik ini adalah mengubah energi kinetik/gerak menjadi arus listrik sedangkan motor listrik mengubah energi listrik menjadi gerak.
Sumber energi kinetik ini bisa bermacam-macam baik dari alam maupun dengan buatan dari reaksi kimia. Indonesia sendiri mengunakan beberapa jenis sumber energi kinetik yang selanjutnya dijadikan listik.
Batu bara menjadi sumber energi kinetik yang paling banyak digunakan di indonesia ini karena mudah di temukan dan di olah sebagai sumber energi listrik. Namun selain batu bara masih banyak lagi sumber energi kinetik yang digunakan di Indonesia maupun di dunia, berikut beberapa contohnya.
1. Nuklir
Bahan pertama ini merupakan olahan dari uranium yang sama-sama berasal dari perut bumi. namun diketahui nuklir memiliki energi yang jauh lebih banyak dibandingkan batu bara, diperkirakan 1 kg uranium mampu menyalakan lampu selama 180 tahun.
Meskipun demikian nuklir memiliki efek yang sangat berbahaya jika mengalami kebocoran dan limbah dari nuklir ini juga sangat berbahaya.
2. Gelombang
Jenis pembangkit dengan energi kinetik dari gelombang biasanya ditemukan di lautan yang berarus tinggi. Meskipun terlihat sepele karena menggunakan gelombang, pembuatan reaktor listrik energi gelombang membutuhkan biaya yang lebih mahal.
3. Angin
Pembangkit listrik energi angin umumnya ditemukan di negara-negara eropa karena memiliki kecepatan angin yang cukup tinggi. Semakin besar tekanan angin yang memutar baling-baling maka semakin besar pula daya yang dihasilkan.
- Baca Juga: Cara Daftar Subsidi Listrik PLN Secara Online
- Baca Juga: DFSK, Siap Luncurkan Mobil Listrik Gelora EV Maret 2021
4. Hidro Elekrik
Pembangkit listrik jenis ini berbeda dengan energi gelombang, hidro elektirk memanfaatkan arus air untuk memutar generator listrik. Umumnya pembangunan hidro elektrik ini berada di bendungan-bendungan yang memiliki arus deras dan stabil.
5. Panas Bumi
Energi yang dihasilkan panas bumi memliki kelebihan yaitu kekal atau diperkirakan tak akan habis berbeda dengan energi bumi lainnya. Meskipun demikian tak banyak tempat yang bisa digunakan untuk membuat pembangkit listrik tenaga panas bumi ini.
6. Biomass
Energi listrik yang satu ini berasal dari bahan-bahan organik baik limbah maupun sebuah produk olahan. Di indonesia sendiri pengunaan enegri biomass untuk listrik sangat membantu karena biomass ini memberi kontribusi 30% tenaga listrik di indonesia.
7. Tenaga Surya
Panas matahari yang sering dikeluhkan oleh orang-orang juga bisa diubah menjadi energi listrik. Namun pembangkit listrik energi surya ini tak cukup populer digunakan karena harga pembuatannya yang cukup mahal.
Di Indonesia sediri setiap pulaunya sudah mampu menciptakan listriknya masing-masing meskipun dengan cara yang berbeda-beda. Alasan perbedaan bahan pembuat listrik ini adalah karena keunggulan dan kemudahan pengolahan yang berbeda di setiap pulaunya.
(Dimas Rafika)