Jakarta - Setelah Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), kini giliran mantan pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Chandra Hamzah terlihat mendatangi Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang dipimpin Erick Thohir.
Sebelum dijemput pegawai kementerian, terlebih dahulu Chandra melakukan registrasi sekitar pukul 8.30 WIB di gedung Kementerian BUMN.
Jadi jangan sampai lah jangan sampai ada apa ya pejabat BUMN tersangkut kasus korupsi lagi.
Pria yang mengenakan batik berwarna cokelat itu mengaku sempat berbicara empat mata sekitar 2 jam dengan Erick Thohir, membahas kinerja dan permasalahan korupsi di tubuh BUMN.
Mantan Komisioner KPK itu menyebut tidak ada sektor spesifik yang dibahas, melainkan lebih mengarah ke perbaikan masalah BUMN secara keseluruhan.
"Ngobrol-ngobrol tentang BUMN. Bagaimana memperkuat, memperbaiki, dan meningkatkan kinerja BUMN," kata dia.
Chandra belum bersedia memberikan banyak komentar saat ditanya mengenai tawaran Erick kepada dirinya untuk menjadi bos di salah satu perusahaan pelat merah.
"Enggak, enggak kita bicara umum-umum aja," ujarnya.
Menurut Chandra, mantan bos Inter Milan itu menginginkan agar kementerian-nya mengedepankan integritas, pejabat internal tidak lagi tersandung masalah tipikor.
"Jadi jangan sampai lah jangan sampai ada apa ya pejabat BUMN tersangkut kasus korupsi lagi," ujarnya.
Chandra Hamzah merupakan sosok yang sudah tidak asing lagi di PLN. Sebelumnya, dia pernah menjabat sebagai Komisaris Utama di PT PLN (Persero) pada 23 Desember 2014.
Pada tahun 2007 ia terpilih sebagai Wakil Ketua KPK Bidang Penindakan serta Bidang Informasi dan Data. Karena berani menindak korupsi di Kepolisian Republik Indonesia, tahun 2009 Chandra Hamzah dipidanakan bersama Bibid Samad Rianto.
Beberapa waktu lalu, beredar kabar bos BUMN Erick Thohir akan menawarkan salah satu kursi pimpinan di BUMN kepada Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.[]