Ambon - Dua warga dilaporkan meninggal dunia saat gempa bumi bermagnitudo 5,1 mengguncang Kota Ambon, Maluku dan sekitar, Selasa 12 November 2019.
Keduanya yakni Rahim Bugis warga Tantui, Kecamatan Sirimau dan Stevanus Jeremias warga Passo, Kecamatan Baguala.
Kepala BPBD Kota Ambon Demy Paays mengatakan, dua warga yang meninggal itu disebabkan mengalami serangan jantung saat terjadi gempa bumi.
"Jadi perlu saya tegaskan, dua yang meninggal bukan karena terkena reruntuhan banguna, namun kena serangan jantung saat gempa," ujar Demy di Ambon, Rabu 13 November 2019.
Dia mengatakan, dua warga sempat dilarikan ke rumah sakit, namun tak tertolong.
Selain meninggal, adapun mengalami luka-luka, jumlahnya mencapai sembilan orang. Mereka sempat dirawat di rumah sakit.
Jadi perlu saya tegaskan, dua yang meninggal bukan karena terkena reruntuhan banguna, namun kena serangan jantung saat gempa.
"Dari sembilan orang, enam diantaranya sudah pulang kembali ke rumah. Sisahnya masih dirawat," ujarnya.
Sementara Sekretaris Kota Ambon, Anthony Gustav Latuheru mengatakan, data sementara diterima, 13 rumah warga rusak akibat gempa Selasa malam itu.
"13 rumah itu baru satu kecamatan, yakni Sirimau saja. Lainya masih sementara di data," ungkapnya.
Dia mengatakan, untuk data akurat kerusakan rumah di seluruh kecamatan di Ambon nanti setelah petugas selesai mendata.
Setelah data sudah terkumpul keseluruhan Nanti diketahui, rusak berat, ringan dan sedang.
Sebelumnya BMKG melaporkan gempa dengan M 5.1, dengan lokasi 16 km selatan Kairatu-Seram Bagian Barat, 30 km timur laut Ambon. Gempa berkedalaman 10 km.
Dampak dari gempa, juga merusak rumah-rumah warga, rumah susun di kawasan Waiheru, Kecamatan Baguala, pusat perbelanjaan Maluku City Mal dan monumen nasional dr. Leimena di kawasan Poka.
Selain itu, sebuah masjid di Gunung Malintang, serta asrama di pondok Pesantren Al Anshor di kawasan Air Besar juga rusak.
Baca juga:
- Gempa 5.1 SR Guncang Pulau Seram Maluku
- Gempa Magnitudo 4,5 Mengguncang Jayapura
- Elegi Pantai Anyer Setelah Gempa