Makassar - Sebanyak 84 kasus kebakaran terjadi di Kota Makassar, Sulawesi Selatan, mengakibatkan kerugian material mencapai Rp 11,575 miliar selama tahun 2020. Kasus kebakaran tersebut tercatat di Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Makassar, yang berlangsung dari bulan Januari hingga Agustus 2020 sebanyak 84 kasus.
Kepala Bidang Operasional Dinas Damkar Makassar, Hasanuddin menuturkan, jika dibandingkan dengan bulan-bulan sebelumnya, bulan Agustus yang lebih banyak terjadi laporan kebakaran.
Arus pendek listrik yang lebih banyak yang menyebabkan kebakaran, tercatat ada 52 kasus kebakaran disebabkan karena listrik.
"Hingga Minggu 23 Agustus kemarin, total terjadi kebakaran di Kota Makassar untuk bulan Agustus saja sudah 19 kasus. Kalau ditotalkan keseluruhan dari bulan Januari sampai bulan Agustus ini sudah 84 kasus," terang Hasanuddin, Selasa 25 Agustus 2020.
Sementara, penyebab kebakaran yang terjadi didominasi akibat arus pendek listrik sebanyak 52 kasus, lalu disusul penyebab tak diketahui sebanyak 15 kasus, sampah atau alang-alang sebanyak delapan kasus dan tabung gas ada dua kasus serta kebakaran disebabkan karena kompor satu kasus.
"Arus pendek listrik yang lebih banyak yang menyebabkan kebakaran, tercatat ada 52 kasus kebakaran disebabkan karena listrik," katanya.
Sedangkan, untuk objek yang terbakar adalah rumah tinggal masih juga mendominasi sebanyak 196 rumah.
"Bulan Agustus ini yang paling banyak ada 128 rumah, jika bandingkan bulan Juli hanya ada 18 rumah. Kalau dihitung dari Januari hingga saat ini sudah 196 rumah yang terbakar," sebutnya.
Kerugian yang ditimbulkan dari peristiwa kebakaran yang terjadi sepanjang tahun 2020 yang ditaksir mencapai Rp 11,575 miliar.
"Kalau korban jiwa ada tujuh orang meninggal dunia akibat kebakaran. Tercatat pada Januari lalu ada lima orang meninggal dan Juni serta Agustus masing-masing satu orang meninggal. Kehilangan tempat tinggal sekitar 516 jiwa," katanya. []