Pematangsiantar - Jonnis, 62 tahun, dikenal suka minum alkohol termasuk tuak atau sering disebut parmitu. Pria warga Jalan Bahkora II, Kelurahan Sukaraja, Kecamatan Siantar Marihat, Pematangsiantar, Sumatera Utara, itu ditemukan tewas pada Minggu, 24 Mei 2020 pagi.
Jasadnya ditemukan di saluran irigasi persawahan Siabal-abal, Kelurahan BP Nauli, Minggu 24 Mei 2020. Sebelumnya, dia dinyatakan hilang sejak tiga hari lalu.
Kepala Kepolisian Sektor (Polsek) Siantar Marihat Inspektur Polisi Satu Robert Santoni Purba, mengatakan jasad Jonnis pertama kali ditemukan warga setempat.
"Korban ditemukan warga tewas tersangkut terapung di pintu saluran irigasi persawahan Desa Siabal-abal," ucapnya, Minggu, 24 Mei 2020.
Korban setiap hari harus minum tuak atau minuman alkohol lainnya
Penemuan jasad pria tua itu kemudian dilaporkan saksi Monang Sianipar dan Sunggul Malau, warga setempat ke Polsek Siantar Marihat. Tak lama, personel turun melakukan olah tempat kejadian perkara dan memeriksa kondisinya.
Petugas kemudian membawa jenazah Jonnis ke ruang Instalasi Kedokteran Forensik dan Medikolegal RSUD dr Djasamen Saragih, Kota Pematangsiantar.
Robert menuturkan, Jonnis dinyatakan hilang oleh keluarganya sejak Jumat, 22 Mei 2020 sekitar pukul 10.00 WIB. Jonnis diketahui memiliki riwayat penyakit distonia (gemetar dan kejang-kejang) sejak lama.
"Keterangan Sepgo, anak kandung korban, Jonnis sudah lama menderita penyakit distonia. Pihak keluarga juga menyebut, korban setiap hari harus minum tuak atau minuman alkohol lainnya," ucap Robert.
Jonnis diduga terjatuh saat hendak buang air besar di sekitaran lokasi kejadian. Jasadnya kini sudah disemayamkan di rumah duka. []