Sandal Jepit Jadi Barang Paling Dicari di Lapak Online

Kategori fashion jenis produk terlaris di Indonesia. Selanjutnya elektronik dan peralatan rumah tangga.
Pendiri dan CEO Bukalapak, Achmad Zaky (kiri) di acara Hut ke-9 Bukalapak, di kawasan JCC, Senayan, Jakarta, Kamis (10/1/2019). (Foto: Tagar/Nanda Febrianto)

Jakarta, (Tagar 10/1/2019) Perkembangan teknologi dan infrastruktur jaringan internet di Indonesia yang kian tumbuh dalam kurun waktu sepuluh tahun terakhir, ternyata berdampak baik bagi industri jual beli online lokal.

Budaya berbelanja online di masyarakat perkotaan di Indonesia juga tercatat naik secara signifikan. Pada tahun 2018, data portal kode diskon untuk belanja online, CupoNation , mencatat potensi pertumbuhan kebiasaan berbelanja online di Indonesia naik menjadi 11,9 persen dari total populasi. Melonjak dari tahun 2017 sebesar 10,7 persen dari total populasi.

Berbagai produk yang ditawarkan melalui metode penjualan online kini kian beragam, menjadi salah satu alasan naiknya minat masyarakat untuk berbelanja secara virtual.

Kategori fashion merupakan jenis produk yang paling laris di Indonesia. Elektronik dan peralatan rumah tangga menyusul di belakangnya.

Baca juga: Achmad Zaky Bukalapak: Kami Ingin Kirim Barang Pakai Drone

Pendiri dan CEO Bukalapak Achmad Zaky mengatakan barang yang paling banyak dijual dan dicari di situs jual beli belanja online yang ia buat, Bukalapak, adalah sandal jepit.

Murahnya harga barang dan lebih banyaknya pilihan barang yang tersedia di situs belanja daring, disebut Zaky, sebagai alasan utama para pengecer berbelanja suplai sandal jepit melalui motode pembelian online.

"Sandal jepit salah satu paling tinggi. saya baru tau kalau (nilai) ekonomi sandal jepit itu tinggi sekali. Karena mungkin biasanya mereka (masyarakat) kan harus ke kota untuk berbelanja sendal jepit. Warung itu, mereka hanya bisa belanja ke agen terdekat, dan biasanya itu gak lengkap (pilihannya), ataupun harganya mahal juga," papar Zaky di acara Hut ke-9 Bukalapak, di kawasan JCC, Senayan, Jakarta, Kamis (10/1).

"Di Bukalapak (e-commerce), itu harganya bisa lebih kompetitif. Terus varian produknya juga bisa lebih lengkap,"  lanjutnya.

Melihat ceruk berpotensi besar tersebut, Zaky mengaku akan makin menggenjot berbagai program dan inovasi demi menjangkau komunitas pegiat usaha kecil menengah dan pengusaha warung kelontong di wilayah-wilayah dengan basis ekonomi menengah ke bawah.

Setelah sebelumnya menggelontorkan program Mitra Bukalapak yang khusus dibuat demi memberdayakan pelaku usaha kecil menengah, Zaky berencana akan segera mengalokasikan dana senilai Rp 1 triliun untuk mengembangkan beragam inovasi demi mendukung program tersebut.

"Kami berkomitmen untuk terus memberdayakan pelaku usaha di Indonesia. Kami akan kembangkan berbagai inovasi serta mengalokasikan sebesar 1 triliun rupiah untuk mewujudkan warung atau Mitra Bukalapak naik kelas," tandas Achmad Zaky.

Berita terkait
0
Tinjau Lapak Hewan Kurban, Pj Gubernur Banten: Hewan Kurban yang Dijual Dipastikan Sehat
Penjabat (Pj) Gubernur Banten Al Muktabar meninjau secara langsung lapak penjualan hewan kurban milik warga di Kawasan Puspiptek.