Sempat Hambat Proyek Tol Cisumdawu, Akhirnya Lahan IPDN Siap Digunakan

Sempat hambat proyek Tol Cisumdawu, akhirnya lahan IPDN siap digunakan. Pihak IPDN juga tidak meminta ganti rugi sepeser pun.
Pertemuan Komisi IV DPRD Jabar dengan Menteri Dalam Negeri Tjahyo Kumolo membahas kendala pembebasan lahan IPDN untuk proyek Tol Cisumdawu yang sampai saat ini belum selesai. (Foto: Tagar/Fitri Rachmawati)

Jakarta, (Tagar 4/9/2018) – Wakil Ketua Komisi IV DPRD Jawa Barat dari Fraksi Partai Gerindra, Daddy Rohanady menuturkan, selama ini pembebasan lahan di IPDN Jatinagor dinilai menjadi salah satu penghambat selesainya proyek Tol Cisumdawu.

Dia menyebutkan, persoalannya masih terganjal dengan adanya gugatan dari 41 Kepala Keluarga sampai ke tingkat banding. Tetapi, dalam hal ini Kemendagri dan Badan Pengatur Jalan Tol memastikan meskipun adanya gugatan terkait pembebasan lahan proyek tersebut harus segera diselesaikan.

“Ternyata menurut Menteri Dalam Negeri Tjahyo Kumolo di pertemuan tadi, pihaknya (Kemendagri) sebenarnya sudah mempersilahkan kontaktor untuk melaksanakan pekerjaan karena sudah ada surat yang dikeluarkan terkait hal tersebut per 17 Mei 2017. Tetapi, memang menurut Mendagri Tjahyo Kumolo masih ada keraguan dari kontraktor untuk melaksanakan proyek tersebut karena masih ada 41 Kepala Keluarga yang menggugat lahan IPDN,” tuturnya di Jakarta, Selasa (4/9/2018).

Memang, menurut penjelasan Menteri Dalam Negeri Tjahyo Kumolo, jelas Daddy, gugatan tersebut sudah sampai tiga kali, tetapi pihak IPDN memenangkan perkara. Namun, ada pihak lain yang mengajukan gugatan lagi yaitu, pihak yang mengaku keturunan Baron Daud tersebut kalah di persidangan tahap pertama, tetapi mengajukan banding.

“Barangkali itu salah satu sebab mengapa di lahan-lahan yang seperti itu belum selesai pembangunannya,” jelasnya.

Adapun apabila ada sebagian asrama yang terkena trase terang dia, pada dasarnya kontraktor siap membangun penggantinya dan mudah-mudahan begitu kenyataannya di lapangan (komitmennya).

“Memang semula ada pula dugaan bahwa hambatannya karena ketika trase akan digeser untuk menghindari asrama putri, ternyata malah akan terkena jurang yang tentu membutuhkan biaya yang tidak kalah besar,” terang dia.

Biar Tak Percuma

Politisi asal Partai Gerindra ini pun menambahkan, Kementerian PUPR memprediksi Tol Cisumdawu Fase 1 Seksi 2 dan 3 baru beroperasi pada April 2019. Dengan berbagai persoalan yang ada, secara keseluruhan Fase 1 baru akan siap pada bulan Agustus 2020.

Memang ini meleset dari harapan semula karena pada awalnya Tol Cisumdawu diharapkan rampung sejalan dengan rampungnya pembangunan Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati.

“Karena selesainya Tol Cisumdawu akan memperlancar arus jamaah haji yang pada tahun 2019 direncanakan sudah berangkat langsung dari Kertajati ke Tanah Suci. Selain, itu frekuensi penerbangan di BIJB Kertajati juga pasti akan meningkat pesat. Ujungnya, BIJB Kertajati dan Tol Cisumdawu akan benar-benar menjadi salah satu pengungkit perekonomian masyarakat Jawa Barat, tetapi nyatanya akan sedikit terlambat,” tambahnya.

Sementara itu, Menteri Dalam Negeri, Tjahyo Kumolo menegaskan pembangunan Tol Cisumdawu memang harus dipercepat. Tidak ada alasan lagi permasalahan lahan di IPDN. Secara keseluruhan ada sekitar 65 hektare lahan IPDN yang akan terkena jalur tol yang akan menghubungkan Cileunyi-Sumedang-Dawuan tersebut.

“Di mana tanah milik IPDN secara keseluruhan seluas 279 dari 284 haktare yang tercatat di awal,” kata dia.

Namun dalam hal ini pihak IPDN juga tidak meminta ganti rugi sepeser pun. Kalau ada sejumlah uang yang dialokasikan untuk itu di kementerian lain, Kemendagri menegaskan agar uang tersebut dikembalikan saja ke kas negara. Sehingga, dalam hal ini tidak ada lagi alasan proyek Tol Cisumdawu tidak selesai sesuai target. []

Berita terkait