Canberra, (Tagar 3/10/2017) – Kapal perang Australia dan Korea Selatan (Korsel) siaga penuh untuk mengantisipasi serangan Korea Utara (Korut). "Jika perang, kami akan menang," ujar letnan Han Woong seorang militer Korsel.
Armada kapal perang kedua negara itu, saat ini sedang berkumpul di Pyeontaek di pantai barat Semenanjung Korea. Dari Pyeontaek inilah, Korsel pernah meluncurkan rudal balistik Hyunmoo-2C yang memiliki daya jangkau 800 kilometer.
Sementara itu, dua kapal perang AL Australia yaitu HMAS Melbourne dan HMAS Parramatta dijadwalkan akan ikut latihan militer bersama militer Korsel yang dikenal dengan sandi Haedoli Wallaby.
Menteri Luar Negeri Australia, Julie Bishop bersama Menteri Pertahanannya Marise Payne, dijadwalkan juga akan datang ke Seoul untuk sebuah pertemuan tertutup, terkait serangan Korut.
Pengamat politik Internasional, Dr Euan Graham dari Lowy Institute, Australia menyatakan, Australia harus menjalin hubungan keamanan lebih kuat dengan Korsel. "Kunjungan kapal frigat Australia dan latihan antara militer Australia dengan Korsel harus dilihat sebagai upaya untuk mengantisipasi serangan Korut," katanya.
Perdana Menteri Australia, Turnbull juga telah memberlakukan Perjanjian ANZUS jika Korut menyerang Amerika Serikat. Dalam perjanjian itu, disebutkan Australia akan mendukung AS dalam perang melawan Korut.(wwn/DBS)