Sembilan Caleg Populer dengan Elektabilitas Tertinggi di Pileg 2019

Siapa sembilan caleg populer dengan elektabilitas tertinggi saat Pileg 2019?
Petugas Komisi Pemilihan Umum (KPU) memperlihatkan contoh surat suara Pemilu 2019 di Gedung KPU, Jakarta, Senin (10/12/2018). KPU memperkenalkan lima surat suara yang akan digunakan dalam Pemilu serentak 2019, baik Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) dan Pemilihan Legislatif (Pileg) tingkat pusat, provinsi, kota dan kabupaten. (Foto: Antara/Reno Esnir)

Jakarta, (Tagar 2/4/2019) - Lembaga survei Charta Politika sempat merilis survei elektabilitas calon penghuni baru Senayan untuk Pileg 2019. Dari hasil survei, caleg yang berasal dari Dapil DKI Jakarta I, DKI Jakarta II, dan DKI Jakarta III telah dikenal oleh masyarakat atau populer.

Dapil Jakarta 1 melingkupi wilayah Jakarta Timur, Dapil Jakarta 2 meliputi wilayah Jakarta Pusat, Jakarta Selatan dan Luar Negeri, sedangkan Dapil 3 mencangkup wilayah Jakarta Utara, Jakarta Pusat dan Kepulauan Seribu.

Survei dilakukan terhadap 800 responden di masing-masing dapil sepanjang 18-25 Januari 2019. Hasilnya, sejumlah nama tenar diprediksi memiliki peluang untuk melenggang ke gedung parlemen di Senayan.

Berikut ini, Tagar News rangkum 5 caleg paling mungkin dipilih di DKI Jakarta versi Charta Politika.

Dapil Jakarta 1

1. Imam Nahrawi

Menpora Imam NahrawiMenpora Imam Nahrawi (Foto: Antara/Wahyu Putro)

Imam Nahrawi menduduki urutan pertama caleg dengan elektabilitas paling tinggi di daerah pemilihan Jakarta 1, yakni 15,1 persen. Tokoh yang  saat ini masih menjabat Menteri Pemuda dan Olahraga itu maju sebagai calon legislatif nomor urut 1 dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).

2. Habiburokhman

Razman Arif NasutionKetua Umum Bidang Hukum DPP Partai Gerindra Habiburokhman (kedua kiri), Wakil Ketua Umum DPP Partai Demokrat Roy Suryo (kiri), Koordinator Bidang Hukum DPP PKB Razman Arif Nasution (kanan), dan moderator Margi Syarif menyampaikan pendapatnya pada diskusi Melodrama Capres-Cawapres di Jakarta, Sabtu (11/8/2018). Diskusi tersebut membahas lika-liku dan manuver koalisi partai pendukung petahana dan oposisi pada penentuan capres dan cawapres beberapa waktu lalu. (Foto: Antara/Indrianto Eko Suwarso)

Habiburokhman berada diurutan kedua caleg dengan elektabilitas paling tinggi di daerah pemilihan Jakarta 1, yakni 6,8 persen. Pria yang saat ini menjabat sebagai Kepala Bidang Advokasi sekaligus Anggota Dewan Pembina DPP Partai Gerindra itu, maju sebagai caleg nomor urut 1 Partai Gerindra.

3. Eko Hendro Purnomo

Eko PatrioPelawak Eko Patrio kembali mencalonkan diri sebagai caleg DPR dari partai PAN DKI Jakarta. (Foto: Instagram/EkoPatrioSuper)

Survei Charta Politika menempatkan pria yang akrab disapa Eko Patrio itu di urutan ketiga caleg dengan elektabilitas paling tinggi di dapil Jakarta 1 dengan persentase sebesar 3,8 persen.

Sebelum terjun di ranah politik praktis, pemilik nama asli Eko Hendro Purnomo lebih dulu terkenal di dunia hiburan nasional sebagai pelawak. Kini, dia kembali maju sebagai caleg nomor urut 1 dari Partai Amanat Nasional (PAN).

Dapil Jakarta 2

1.  M. Hidayat Hurwahid

PPP JabarKetua Dewan Pembina DPC PPP Kabupaten Tasikmalaya, UU Ruzhanul Ulum (tengah) bersama Sekjen DPW PPP Jabar, Pepep Syaiful Hidayat (kanan) dan Wakil Ketua DPW PPP Jabar, Lucky L Trenggana (kiri) bersama para pejabat struktural DPW PPP Jabar lainnya. (Foto: Tagar/Fitri Rachmawati)

Di daerah pemilihan Jakarta 2, posisi pertama caleg dengan elektabilitas tertinggi ditempati oleh Hidayat Nurwahid, dengan tingkat keterpilihan sebesar 7,1 persen. Mantan wakil ketua MPR itu melangkah sebagai calon anggota legislatif nomor urut 1 dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

2. Eriko Sotarduga Binsar Pahalatua Sitorus

Eriko SotardugaCaleg PDIP, Eriko Sotarduga, sedang melakukan sosialisasi kertas suara kepada konstituennya. (Foto: Instagram/ErikoSotarduga)

Politisi Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan, Eriko Sotarduga berada diposisi kedua caleg dengan elektabilitas paling tinggi di daerah pemilihan Jakarta 2, yakni 7.0 persen. Dirinya maju sebagai caleg nomor urut 1 dari partai PDIP.

3. Biem Triani Benjamin

Biem BenjaminCaleg Partai Gerindra, Biem Benjamin. (Foto:Instagram/BiemBenjaminfans)

Putera daerah DKI Jakarta yang merupakan putra ketiga dari seniman Betawi Benyamin Sueb, Biem Triani Benjamin, berada diposisi ketiga caleg dengan tingkat keterpilihan paling tinggi di dapil Jakarta 2, yakni sebesar 6.6 persen.  

Dapil Jakarta 3

1. Charles Honoris

Charles HonorisPolitisi PDIP Charles Honoris menganggap bergabungnya Ahok adalah hal yang wajar. (Foto: Instagram/charleshonoris)

Maju sebagai caleg nomor urut 2 dari partai PDIP, Charles Honoris mendapat porsi paling besar dalam survei elektabilitas calon legislatif di dapil Jakarta 3, yakni 8,6 persen. Charles merupakan anggota DPR fraksi PDIP yang mencalonkan kembali sebagai calon anggota legislatif.

2. Abraham Lunggana

Haji Abraham LungganaHaji Abraham Lunggana alias Haji Lulung menolak penyelenggaraan acar musik DWP (Djakarta Warehouse Project) karena diduganya menjadi ajang peredaran narkoba. (Foto: Ard)

Pria yang lebih dikenal dengan panggilan Haji Lulung ini, menempati urutan kedua caleg dengan elektabilitas paling tinggi di dapil Jakarta 3, yakni sebesar 8.0 persen. Dia maju sebagai caleg nomor urut 1 dari Partai Amanat Nasional (PAN).

3. Yusril Ihza Mahendra

Abu Bakar BaasyirKuasa hukum capres Joko Widodo dan Ma'ruf Amin, Yusril Ihza Mahendra (kanan) mengunjungi narapidana kasus terorisme Abu Bakar Baasyir (kiri) di Lapas Gunung Sindur, Bogor, Jawa Barat , Jumat (18/1/2019). Abu Bakar Baasyir akan dibebaskan dengan alasan kemanusiaan karena usia yang sudah tua dan dalam keadaan sakit serta memerlukan perawatan. (Foto: Antara/Yulius Satria Wijaya)

Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) Yusril Ihza Mahendra turun gunung mencalonkan diri sebagai caleg nomor urut 1 Dapil Jakarta 3. Mantan Menteri Sejretaris Negara itu menduduki posisi ketiga, sebagai caleg dengan elektabilitas paling tinggi di dapil Jakarta 3, yakni 7.5 persen.

Baca juga: 

Berita terkait
0
DPR Terbuka Menampung Kritik dan Saran untuk RKUHP
Arsul Sani mengungkapkan, RUU KUHP merupakan inisiatif Pemerintah. Karena itu, sesuai mekanisme pembentukan undang-undang.