Oleh: Lexie Jeuniewic
TAGAR.id - Lembaga kesehatan VicHealth di negara bagian Victoria, Australia, mendorong agar pemerintah Australia lebih bergerak "cepat" dalam menghentikan kebiasaan vaping di kalangan anak muda.
Kepala eksekutif VicHealth, Sandro Demaio, mengatakan kebiasaan vaping pada anak muda "meledak" dalam dua tahun terakhir.
"Industri telah memanfaatkan pandemi .... dan ketidakpastian yang dihadapi anak muda ... untuk memasarkan produk ini dengan sukses," ujar Sandro.
Penelitian yang dilakukan Cancer Council Victoria menemukan anak-anak muda berusia 18-30 tahun menjadi jumlah terbesar pemakai vape di Victoria, yang beribu kota Melbourne.
Dr Sandro mengatakan di negara bagian New South Wales dengan ibu kota Sydney, sekitar delapan dari 10 remaja sudah pernah memakai rokok elektrik atau vape.
Ia mengatakan konsekuensi kesehatan jangka panjangnya memang "tidak diketahui", tapi bukan jadi alasan bagi publik dan pemerintah untuk tidak melakukan apa-apa.
"Produk ini mengandung ratusan bahan kimia yang dihisap pengguna sehingga masuk ke dalam paru-paru mereka," ujarnya.
"Kekhawatiran terbesar saya adalah jika kita tidak mengambil tindakan cepat untuk melindungi para remaja, kita bukan hanya akan memiliki generasi yang kecanduan nikotin, tapi kita mungkin akan melihat ke belakang dan menyadari semua ini jauh lebih berbahaya dari yang kita bayangkan."
Konsultasi badan pemberi izin segera dilakukan
Sejak 30 November 2022, Badan Obat-obatan Australia (TGA) sudah melakukan konsultasi dengan publik tentang potensi reformasi produk vaping yang mengandung nikotin.
Konsultasi ini akan berakhir pada 16 Januari 2023.
Dr Sandro mendukung penggunaan rokok elektrik sebagai cara untuk menghentikan kebiasaan merokok. Tapi ia menilai perlu ada langkah untuk melindungi remaja yang sama sekali tidak pernah merokok atau kecanduan nikotin.
Ia mengusulkan membatasi jumlah produk vaping dalam masyarakat, dengan cara mewajibkan resep dokter dan mengubah iklan peraturan produk vaping.
"Dengan memastikan remaja tidak bisa masuk ke dalam toko yang menjual dan mempromosikan produk [vape] dengan rasa permen karet ... sehingga membuat jadi kecanduan," katanya.
'Nyawa adalah taruhan'
Dalam pernyataannya, Menteri Kesehatan Australia Mark Butler mengkritik cara pemerintah sebelumnya menangani kebiasaan vaping di kalangan masyarakat.
Dengan bertambahnya pemakaian produk vape, ia menganggap pemerintah sebelumnya bagaikan "tidur saat mengemudi".
Mark mengatakan konsultasi yang saat ini dilakukan TGA akan membantu pemerintah menemukan kegagalan aturan yang ada dan apa yang harus diperbaiki.
"Saya tidak sabar melihat Australia menjadi salah satu negara pengendali pemakaian tembakau terhebat di dunia, karena sejujurnya, nyawa adalah taruhan," katanya.
Belum ada penelitian yang membandingkan penggunaan vape oleh remaja di kota besar dan daerah pinggiran Australia.
Tapi Dr Sandro mengatakan perusahaan produk vaping telah memanfaatkan rasa kesendirian dan kelemahan yang dialami para remaja untuk memikat mereka menggunakan vaping. (Diproduksi oleh Natasya Salim dari laporan dalam bahasa Inggris)/abc.net.au/indonesian. []