Selandia Baru Tolak Label Genosida Perlakuan China ke Uighur

Selandia Baru, 5 Mei 2021, enggan memberi label perlakuan China terhadap minoritas Muslim Uyghur sebagai genosida
Gerbang yang secara resmi dikenal sebagai pusat pendidikan keterampilan vokasi di Dabancheng, di Daerah Otonomi Uighur Xinjiang, China, 4 September 2018 (Foto: voaindonesia.com - REUTERS/Thomas Peter)

Jakarta – Selandia Baru, 5 Mei 2021, menolak memberikan label genosida terhadap perlakuan China terhadap minoritas Muslim Uighur. Hal ini lagi-lagi menunjukkan sikap Wellington yang berbeda dengan sekutu-sekutu Baratnya yang lebih terus terang.

Parlemen dengan suara bulat mengeluarkan mosi yang mengungkapkan "keprihatinan besar" atas pelanggaran HAM di Provinsi Xinjiang setelah Partai Buruh yang berkuasa, partai Perdana Menteri Jacinda Ardern, bersikeras menyatakan bahwa setiap referensi untuk genosida dihapuskan.

Anggota parlemen Brooke van Velden mengatakan bahwa, sementara sekutu-sekutu Selandia Baru -seperti Amerika Serikat, Inggris dan Kanada- menyebut apa yang terjadi sebagai genosida, sungguh tidak dapat ditoleransi bahwa Wellington menolak menggunakan istilah itu karena tidak ingin mengecewakan mitra dagang terbesarnya.

gerbang pusat pendidikan di uighuerGerbang yang secara resmi dikenal sebagai pusat pendidikan keterampilan vokasi di Dabancheng, di Daerah Otonomi Uighur Xinjiang, China, 4 September 2018 (Foto: voaindonesia.com - REUTERS/Thomas Peter)

"Dunia sekarang menyoroti kita untuk melihat standar apa yang akan kita tetapkan. Akankah Partai Komunis China menganggap kita sebagai mata rantai terlemah dalam Aliansi Barat?" kata van Velden.

Lebih lanjut van Velden mengatakan, "Kita mungkin menghadapi ancaman kerugian jika kita mengutarakan pendapat kita yang sesungguhnya, tetapi kita menghadapi bahaya yang jauh lebih besar jika tidak melakukannya."

Setidaknya satu juta orang Uighur dan orang-orang dari kelompok-kelompok minoritas Muslim lainnya telah ditahan di kamp-kamp di Xinjiang, data ini menurut kelompok-kelompok HAM. Pihak berwenang, kata kelompok-kelompok itu, memandulkan para perempuannya secara paksa dan mewajibkan mereka menjalani kerja paksa.

Kecaman Van Velden dari Partai ACT, sebuah partai oposisi kecil, mendapat dukungan dari Partai Hijau. Partai Hijau mengatakan bahwa sikap Selandia Baru sangat tidak berperasaan karena demi menjaga hubungan perdagangan bersedia memperhalus kecamannya.

"Ini benar-benar tidak dapat dipertanggungjawabkan secara moral dan melanggar kewajiban hukum Selandia Baru," kata anggota parlemen dari Partai Hijau Golriz Ghahraman.

warga uighur di luar chinaWarga Uighur yang tinggal di luar China menjadi ujung tombak kampanye HAM (Foto: dw.com/id)

Menteri Luar Negeri Nanaia Mahuta mengatakan kepada parlemen bahwa Selandia Baru telah menyuarakan keprihatinannya tentang situasi di Xinjiang kepada China pada tingkat pemerintahan tertinggi.

Namun ia mengatakan Wellington hanya mengakui perlakuan terhadap Uighur sebagai genosida jika memang telah ditetapkan oleh pengadilan-pengadilan internasional, seperti tragedi holokos terhadap orang-orang Yahudi, serta kekejaman di Rwanda dan Kamboja.

"Kami belum secara resmi menetapkan situasi tersebut sebagai genosida, bukan karena kami kurang prihatin," katanya. "Genosida adalah kejahatan internasional yang paling parah dan keputusan hukum formal hanya boleh dilakukan setelah penilaian yang ketat atas dasar hukum internasional." (ab/uh)/AFP/voaindonesia.com. []

Berita terkait
China Vonis Mati Dua Mantan Pejabat Uighur
Dituduh terlibat kegiatan separatis, dua mantan pejabat minoritas Islam Uighur di Xinjiang divonis mati dan menerima suap
Parlemen Kanada Tuding China Lakukan Genosida Pada Uighur
Parlemen Kanada keluarkan mosi tidak mengikat katakan perlakuan China terhadap minoritas Muslim Uighur di wilayah Xinjiang sebagai genosida
Amerika Sebut Kebijakan China Pada Muslim Uighur Genosida
AS sebut kebijakan pemerintah China yang menarget etnis Muslim Uighur dan minoritas lain sebagai genosida
0
Surya Paloh Sebut Nasdem Tidak Membajak Ganjar Pranowo
Bagi Nasdem, calon pemimpin tak harus dari internal partai. Ganjar Pranowo kader PDIP itu baik, harus didukung. Tidak ada membajak. Surya Paloh.