Jakarta - PT Pertamina (Persero) mulai meninjau ulang konsumsi bahan bakar minyak (BBM) jenis Premium dan Pertalite di Indonesia. Bahkan, berencana menghapus dua jenis BBM yang paling banyak digunakan oleh masyarakat Indonesia tersebut.
Hal tersebut, kata Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati karena Research Octane Number (RON) Premium dan Pertalite di bawah standar, yaitu masing-masing 88 dan 90.
Padahal, berdasarkan Peraturan Menteri Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor 20 Tahun 2019 standar minimal gasoline yang dijual adalah RON 91.
Sebenarnya, Indonesia bukan satu-satunya negara yang masih mengkonsumsi BBM yang angka oktannya masih rendah seperti Premium dan Pertalite. Karena, menurutnya ada tujuh negara di dunia, termasuk Indonesia yang belum beralih sepenuhnya ke BBM dengan angka oktan yang tinggi.
Negara-negara mana saja yang masih mengkonsumsi BBM sejenis premium? Berikut Tagar rangkum beberapa negara di dunia yang masih menggunakan BBM jenis Premium.
1. Bangladesh
Dalam catatan Nicke, Bangladesh menjadi negara di Asia yang masih menggunakan BBM dengan oktan yang rendah. Sebab, berdasarkan standar Bangladesh Standards & Testing Institution (BSTI) angka oktan minimum untuk bahan bakar minyak yang dijual sebagai bensin adalah 87.
Namun, seperti dilansir dari heindependentbd.com, negara di Asia Selatan itu memiliki masalah lebih serius soal penggunaan BBM RON 87. Karena, di sana masih ada beberapa stasiun yang memalsukan BBM di bawah standar dan menjualnya pada masyarakat, yang menyebabkan ancaman ganda, yaitu kerusakan mesin mobil dan pencemaran lingkungan dari emisi karbon yang berlebihan.
Setelah diuji, bahan bakar yang dipasok distributor ke seluruh wilayah Bangladesh jauh di bawah standar oktan, yaitu menunjukkan angka oktan 80 ke bawah.
2. Mongolia
Negara yang berbatasan dengan Rusia dan Republik Rakyat Tiongkok, Mongolia, menjadi negara selanjutnya yang masih menggunakan BBM dengan oktan rendah. Dikutip dari data terakhir CNBC Indonesia, Mongolia tercatat masih menggunakan BBM berjenis beroktan rendah atau RON 80, yakni A80.
Meski, negara yang dipimpin Khaltmaagiin Battulga tersebut membatasi pasokan di sejumlah stasiun pengisian BBM tapi minat masyarakat untuk mengkonsumsi BBM jenis tersebut masih cukup tinggi.
Tapi, menurut The UB Post, masyarakat perlahan-lahan beralih menggunakan BBM RON 92 atau setara dengan pertamax di Indonesia. Alhasil, BBM RON 92 menjadi yang terbanyak digunakan di Mongolia.
2. Mesir
Sebagai negara yang sebagian wilayahnya terletak di Afrika bagian timur laut, Mesir ternyata menjadi salah satu negara yang masih mengkonsumsi BBM sejenis Premium seperti di Indonesia. Lebih tepatnya, negara yang populer dengan Piramida ini menggunaan BBM jenis RON 80.
Dikutip dari CNBC Indonesia, kualitas BBM jenis RON 80 terbilang lebih rendah ketimbang dengan Premium yang ada di Indonesia. Untuk mengurangi penggunaan yang cukup tinggi, pemerintah Mesir pun membtasi pasokan BBM RON 80 di beberapa stasiun pengisian bahan bakar di sana.
Update terakhir, pada Juli 2017 berdasarkan data dari Egypt Today pasokan harian BBM jenis RON 80 mencapai 6 juta liter per hari. Angka tersebut mengalahkan pasokan harian BBM jenis RON 92 yang hanya dua juta liter per hari.
4. Uzbekistan, Ukraina, dan Kolombia.
Tiga negara lain yang masih menggunakan BBM sejenis premiun atau beroktan rendah, kata Nicke antara lain Uzbekistan, Ukraina, dan Kolombia. Sementara, negara lain seperti Australia, Malaysia, Singapura, Thailand, dan Vietnam sudah menerapkan standar penggunaan BBM RON di atas 90. []