Sel Surya Pintar Solusi untuk Atasi Kelangkaan Listrik di Pedesaan

Pertama, menyediakan akses ke jaringan listrik, dan ke dua, mengurangi emisi gas rumah kaca dengan energi terbarukan.
Ilustrai – Jaringan energi surya di pedesaan (Foto: dw.com/id)

TAGAR.id - Sekitar 10% penduduk dunia tidak punya akses ke jaringan listrik. Di Sierra Leone, Afrika, bahkan persentasenya lima kali lipatnya. Solusinya, jaringan energi surya pintar yang tidak tersentralisir untuk desa terpencil. Janina Semenova melaporkannya untuk DW.

Sekitar separuh dari populasi di Afrika tidak memiliki akses ke jaringan listrik. Di Sierra Leone, hanya 23% populasi bisa mengakses listrik secara teratur. Sehingga negara itu jadi salah satu negara di dunia dengan kategori paling kurang terjangkau aliran listrik.

Jaringan kecil listrik tenaga surya disediakan oleh perusahaan PowerGen bagi sebuah komunitas. Perusahaan itu berusaha mengatasi dua masalah. Pertama, menyediakan akses ke jaringan listrik, dan ke dua, mengurangi emisi gas rumah kaca dengan energi terbarukan.

Muhamad Sallieu Conteh adalah manajer pelaksana proyek PowerGen di Sierra Leone. Ia mengungkap, komunitas ini lima tahun lalu tidak memiliki aliran listrik sama sekali. Tapi sekarang sudah punya. "Bagi saya, kalau bisa jadi contoh bagi orang lain, jaringan ini pilihan yang sangat bagus."

Jaringan kecil dan jaringan mikro adalah jaringan energi listrik yang mandiri, dan menyediakan listrik ke daerah-daerah pedesaan yang terisolir, secara independen, terpisah dari jaringan transmisi nasional.

Panel Surya di Minahasa SulutPanel Surya di Minahasa, Sulut (Foto: setkab.go.id/Kementerian ESDM)

Jaringan listrik nasional bukan opsi

Manajer proyek Conteh mengatakan lebih jauh, kalau mendatangkan jaringan listrik nasional ke komunitas itu, biayanya akan sangat tinggi. Tapi jaringan mikro adalah solusi terbaik untuk bisa menyelesikan masalah, karena mudah dan bisa dipasang di mana saja.

Energi pada jaringan listrik kecil PowerGen berasal dari matahari. Ini alternatif hijau bagi energi fosil. Panel surya yang pintar menangkap energi matahari dan mengubahnya menjadi energi listrik. Tenaganya dialirkan langsung ke rumah-rumah, atau digunakan untuk mencas sistem penyimpanan tenaga pada baterai.

Sistem meteran yang cerdas bisa mengatur proses pembayaran dan melacak data pengguna. Para pengguna membayar lewat ponsel mereka, dan mendapat listrik sesuai jumlah uang yang mereka transfer.

Seluruh jaringan listrik dirawat warga lokal yang dilatih perusahaan, sehingga bisa mengambil langkah tepat jika ada masalah. Untuk desa Tikonko, yang bertanggungjawab adalah Christopher Samking.

Ia senang mendapatkan tanggungjawab ini, dan ia juga anggota komunitas. Aliran listrik sudah mengubah hidup banyak orang secara mendasar. "Dulu, sama sekali tidak ada orang yang datang untuk berinvestasi di sini", ungkap Samking. Tapi dengan adanya listrik, ada serangkaian proyek yang dilaksanakan di sini, dan orang berinvestasi, misalnya mendirikan pabrik. Semuanya berkat aliran listrik.

PLTSPetugas mengecek panel surya di Kampung Wejim Timur, Distrik Kepulauan Sembilan, Kabupaten Raja Ampat, Papua Barat, Rabu, 3 Februari 2021. PLN UP 3 Sorong melakukan uji coba pengoperasian Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) sebagai salah satu dukungan program Papua Terang dengan menggunakan energi terbarukan di daerah 3T (tertinggal, terdepan, terluar). (Foto: Antara/Olha Mulalinda)

Solusi bagi komunitas pedesaan

Jadi apakah jaringan listrik kecil jadi solusi bagi komunitas pedesaan? Murefu Barasa dari Kenya adalah salah seorang pakar energi dan energi terbarukan. Ia berpendapat, ada keuntungan jika bisa membuat orang bisa saling berhubungan lewat penggunaan jaringan mikro yang didorong teknologi energi berkelanjutan. Karena biaya energi surya smakin murah, ongkos penyimpanan energi dalam baterai juga menurun.

"Selain itu, orang juga punya solusi pintar seperti aplikasi pembayaran lewat ponsel", ungkap Barasa lebih lajut. Jadi itu semua kesempatan yang ada berkat jaringan listrik mikro dalam proses perluasan layanan tenaga listrik. Ini tentu juga penting dari segi perlindungan iklim.

Apa yang terjadi jika matahari tidak bersinar? Kalau jaringan listrik surya tidak berfungsi, generator yang digerakkan bahan bakar diesel menjamin suplai listrik. Jadi kembali ke energi fosil.

Namun jika segalanya berjalan lancar, jaringan listrik surya mampu menyediakan energi hijau bagi komunitas. Barasa menjelaskan, jaringan listrik mikro bukan jawaban bagi semua masalah yang muncul. Namun demikian, ini bagian integral dalam proses penyebaran aliran listrik di bagian selatan Bumi, dan sekarang semakin meluas ke bagian utara.

Ini semua dianggap solusi kecil bagi masalah sangat besar, karena orang mempertanyakan, bagaimana caranya menghubungkan jaringan listrik ke 600 juta orang dengan jaringan mikro yang hanya layak bagi 200/300 orang? "Harus dimengerti, ini bukan soal jaringan listrik sentral vs. jaringan listrik mikro, atau vs. solusi yang serba jitu," kata Barasa, "Ini lebih tentang solusi terbaik bagi setiap konteks."

Jadi jaringan listrik tenaga surya adalah salah satu bagian dari upaya menuju masa depan yang hijau. Tapi bagi komunitas lokal di Tikonko, jaringan listrik mini adalah cara yang bisa diandalkan dan berkelanjutan untuk bisa mengakses listrik kapan saja. (ml/as)/dw.com/id. []

Berita terkait
Empat Perusahaan Asing Jajaki Memproduksi Suku Cadang Panel Surya di Indonesia
Pembangkit listrik tenaga surya produksi mereka akan memiliki kapasitas hingga 2 gigawatt
0
Sel Surya Pintar Solusi untuk Atasi Kelangkaan Listrik di Pedesaan
Pertama, menyediakan akses ke jaringan listrik, dan ke dua, mengurangi emisi gas rumah kaca dengan energi terbarukan.