Sekarang Tengkulak Pun Sulit Mendapatkan Garam

Kondisi kelangkaan garam ini sudah sejak tiga bulan yang lalu, karena banyaknya petani yang gagal panen, para tengkulak terpaksa berebut.
Petani memanen garam di area pertanian garam Desa Kedungmalang, Jepara, Jawa Tengah, Kamis (20/7). Akibat cuaca yang tidak menentu produksi garam di wilayah itu turun hingga 40 persen dan menyebabkan pasokan berkurang sehingga harga naik hingga Rp 300ribu per kwintal di tingkat Petani. (Foto: Ant/Yusuf Nugroho)

Cirebon, (Tagar 21/7/2017) - Sudah tiga bulan lamanya para tengkulak yang berada di Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, kesulitan untuk mendapatkan garam dari para petani, karena kebanyakan gagal panen. "Untuk mendapatkan garam sekarang sangat sulit, kita harus berebut dengan yang lain, agar bisa membawa pulang garam," kata seorang tengkulak garam, Karsudi di Cirebon, Jumat (21/7).

Kondisi kelangkaan garam ini sudah sejak tiga bulan yang lalu, karena banyaknya petani yang gagal panen, para tengkulak terpaksa berebut. Kesulitan mendapatkan garam membuat ia terpaksa menerima garam dengan kualitas yang sangat rendah. Kualitas rendah biasanya berwarna kecoklatan atau kehitaman.

"Garam seperti ini, biasanya cara memanennya tidak dengan dicuci atau tidak dalam kondisi berair dan terkadang saya dicurangi para petani yang mengaku garam kualitasnya bagus, namun setelah dibuka ternyata jelek," tuturnya.

Tengkulak membeli garam dari petani sudah dalam karung. Walau garam yang dibeli warnanya kecoklatan. Tapi tetap diterima, karena sulit mendapatkan garam saat ini. Tengkulak lain, Maman, menuturkan sekarang sulit mendapatkan garam, dulu biasanya para petani bisa memproduksi 1 ton per hari sekarang 1 kwintal sudah sulit.

"Kata para petani cuacanya lagi sulit, jadi ketika sudah diolah lalu hujan turun, maka dipastikan garam akan rusak," katanya.

Dia mengaku membeli garam dari petani dengan harga Rp2.800 per kilogramnya dan dijual kembali dipasaran dengan harga sekitar Rp4.000 per kilogram untuk garam kwalitas super. (rif/ant)

Berita terkait
0
Serangan ke Suharso Monoarfa Upaya Politik Lemahkan PPP
Ahmad Rijal Ilyas menyebut munculnya serangan yang ditujukan kepada Suharso Manoarfa merupakan upaya politik untuk melemahkan PPP.