Sejarah Turunnya Alquran pada Tanggal 17 Ramadan

Sejarah turunnya Alquran diceritakan dalam berbagai sumber. Begini sejarahnya menurut buku Pengantar Studi Alquran karya Abdul Hamid.
Ilustrasi - Sejarah Turunnya Alquran pada Tanggal 17 Ramadan. (Foto: Tgaar/iStock)

TAGAR.id, Jakarta - Alquran merupakan firman Allah SWT yang diturunkan kepada Nabi Muhammad Saw. Surat pertama turun pada tanggal 17 Ramadhan.

Peristiwa turunnya Alquran menjadi sejarah penting bagi umat Islam. Itulah mengapa setiap malam 17 Ramadan diperingati sebagai malam Nuzulul Quran. 


Sejarah turunnya Alquran

Sejarah turunnya Alquran diceritakan dalam berbagai sumber. Dikutip dari buku Pengantar Studi Alquran karya Abdul Hamid Lc, turunnya Al Quran terbagi ke dalam tiga periode.

Periode pertama ketika di Bait al-Mahfuz. Pada proses ini tidak seorang pun yang mengetahui posisi keberadaan Alquran. Apakah berada di Lauh al-Mahfuz dengan dibawa oleh malaikat Jibril atau tidak. Hanya Allah SWT yang tahu.

Periode pertama ini disebutkan dalam Q.S al Buruj ayat 21-22,

بَلْ هُوَ قُرْءَانٌ مَّجِيدٌ (21) فِى لَوْحٍ مَّحْفُوظٍۭ (22)

Artinya: "Bahkan yang didustakan mereka itu ialah Al Quran yang mulia, yang (tersimpan) dalam Lauh Mahfuzh."

Disebutkan juga dalam firman-Nya pada Q.S al-Waqiah ayat 77-78,

إِنَّهُۥ لَقُرْءَانٌ كَرِيمٌ (77) فِى كِتَٰبٍ مَّكْنُونٍ (78)

Artinya: "Sesungguhnya Al-Quran ini adalah bacaan yang sangat mulia, pada kitab yang terpelihara (Lauhul Mahfuzh)"

Abdul Hamid menyebut bahwa Lauh al-Mahfuz adalah tempat azali yang menjadi tempat tertulisnya segala sesuai baik yang ada maupun yang belum ada.

Periode kedua merupakan turunnya Alquran dari Lauh al-Mahfuz ke langit dunia. Tempat tersebut dinamakan Bait al-Izzah. Beberapa pendapat mengatakan Alquran diturunkan secara keseluruhan dari Lauh al-Mahfuz ke langit dunia sebelum kenabian.

Hal ini diperkuat dengan firman Allah SWT pada Q.S al Qadr ayat 1, Q.S ad-Dukhaan ayat 3, dan Q.S al-Baqarah ayat 185.

إِنَّآ أَنزَلْنَٰهُ فِى لَيْلَةِ ٱلْقَدْرِ

Artinya:" Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Alquran) pada malam kemuliaan." (Q.S Qadr: 1)

إِنَّآ أَنزَلْنَٰهُ فِى لَيْلَةٍ مُّبَٰرَكَةٍ ۚ إِنَّا كُنَّا مُنذِرِينَ

Artinya: "Sesungguhnya Kami menurunkannya pada suatu malam yang diberkahi dan sesungguhnya Kami-lah yang memberi peringatan." (Q.S ad-Dhukan: 3)

شَهْرُ رَمَضَانَ ٱلَّذِىٓ أُنزِلَ فِيهِ ٱلْقُرْءَانُ هُدًى لِّلنَّاسِ وَبَيِّنَٰتٍ مِّنَ ٱلْهُدَىٰ وَٱلْفُرْقَانِ

Artinya:" (Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Alquran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil)...." (Q.S al-Baqarah: 185)

Beberapa ahli tafsir mengatakan Alquran diturunkan dari Lauh al-Mahfuz ke langit dunia pada malam kedua puluh empat bulan Ramadhan.

Proses ketiga adalah turunnya Alquran dari langit dunia kepada nabi Muhammad Saw. Peristiwa turunnya Alquran pada proses ketiga ini diawali dengan turunnya ayat pertama Alquran dalam surat al-Alaq.

Dalam buku tersebut disebutkan bahwa sebagian pendapat mengatakan turunnya surat al-Alaq ayat 1-5 terjadi pada malam ketujuh belas Ramadhan.

Diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim, bahwa nabi Muhammad Saw menerima wahyu dalam dua keadaan. Pertama, terdengar seperti suara lonceng yang berbunyi keras dan dikatakan bahwa ini cara paling berat bagi rasulullah.

Sebagaimana difirmankan dalam Q.S al-Muzammil ayat 5

إِنَّا سَنُلْقِى عَلَيْكَ قَوْلًا ثَقِيلًا

Artinya:" Sesungguhnya Kami akan menurunkan kapada mu perkataan yang berat."

Kedaan kedua, dikatakan bahwa malaikat Jibril datang kepada nabi Muhammad dalam keadaan seperti manusia biasa, menyerupai seorang laki-laki. Jibril mendatangi dengan berkata iqra` bismi rabbikallażī khalaq khalaqal-insāna min 'alaq iqra` wa rabbukal-akram allażī 'allama bil-qalam 'allamal-insāna mā lam ya'lam.

Perkataan yang disampaikan malaikat itu merupakan surat al-Alaq ayat 1-5 sebagai berikut,

ٱقْرَأْ بِٱسْمِ رَبِّكَ ٱلَّذِى خَلَقَ (1) خَلَقَ ٱلْإِنسَٰنَ مِنْ عَلَقٍ (2) ٱقْرَأْ وَرَبُّكَ ٱلْأَكْرَمُ (3) ٱلَّذِى عَلَّمَ بِٱلْقَلَمِ(4) عَلَّمَ ٱلْإِنسَٰنَ مَا لَمْ يَعْلَمْ (5)

Artinya: "Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang menciptakan, Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah, Yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam, Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya." (Q.S al-Alaq: 1-5)


Berita terkait
Sejarah Masuknya Islam di Suku Betawi
Kebanyakan masyarakat Betawi kini meninggali wilayah Jakarta pinggiran dan sekitarnya seperti Depok, Tanggerang, Bekasi, atau Parung.
Kenapa Muslim Wajib Puasa Ramadan, Ini Sejarahnya
Puasa adalah ibadah kepada Allah dengan menahan lapar dan haus serta semua yang membatalkan puasa dimulai dari fajar hingga matahari terbenam.
0
Melihat Epiknya Momen Malam HUT DKI Jakarta Lewat Lensa Galaxy S22 Series 5G
Selain hadir ke kegiatan-kegiatan yang termasuk ke dalam agenda perayaan HUT DKI Jakarta, kamu juga bisa merayakannya dengan jalan-jalan.