Sejarah Pohon Natal yang Wajib Diketahui Umat Kristen

Pohon Natal sudah menjadi ornamen natal yang umum dan dikenal banyak orang, tetapi sepertinya tak banyak yang tahu tentang sejarah pohon ini.
Pohon Natal di Place Vendome, Paris, Prancis, 15 Desember 2021 (Foto: voaindonesia.com - REUTERS/Benoit Tessier)

Jakarta - Natal segera tiba. Untuk memeriahkannya, umat Kristen umumnya meletakan dekorasi Natal pada rumah termasuk pohon Natal.

Adanya pohon Natal pada dekorasi rumah, seperti menjadi hal yang wajib ada bagi umat Kristen ketika hari raya Natal tiba.

Pohon Natal sudah menjadi ornamen natal yang umum dan dikenal banyak orang, tetapi sepertinya tak banyak yang tahu tentang sejarah pohon ini.


1. Awal mula Pohon Natal

Dilansir dari History.com, Tradisi menghias pohon cemara sebenarnya sudah dikenal sejak zaman Mesir kuno dan Romawi kuno.

Sebelum agama Kristen datang, orang eropa sudah menganggap spesial pohon cemara karena sifatnya yang selalu hijau meskipun musim dingin tiba.

Dalam agama Kristen sendiri, negara Jerman selalu dikreditkan menjadi awal mula kebudayaan menghias pohon Natal ini muncul.

Kebudayaan ini bermula dari kepercayaan masyarakat bahwa Martin Luther, seorang reformator Kristen menghias pohon cemara dengan lilin saat perayaan Natal.

Semenjak hari itu, kebiasaan menghias pohon cemara menjadi menyebar bahkan hingga tiba di Amerika pada abad ke-19.


2. Pohon Natal di Amerika

Kebiasaan menghias pohon Natal ini dibawa oleh komunitas Jerman ke Amerika, tetapi orang-orang Amerika menganggap kebiasaan ini aneh.

Menghias pohon Natal kemudian dilarang di Amerika karena dianggap sebagai budaya Pagan. Ini karena orang-orang Amerika percaya bahwa Natal adalah sakral.

Tetapi stigma ini berubah ketika London News mengeluarkan ilustrasi Ratu Victoria dan Pangeran Albert, sedang berpose di hadapan pohon Natal bersama dengan anak-anaknya.

Ratu Victoria adalah bangsawan yang populer di masa itu, apapun yang dilakukannya kemudian akan menjadi mode di kalangan rakyatnya.

Semenjak hari itu, pohon Natal mulai diterima di masyarakat termasuk Amerika, dan menyebar luas hingga ke seluruh negeri.


3. Pohon Natal Modern

Pada abad ke-20, orang-orang Amerika mulai membuat ornamen natal buatannya sendiri, sementara komunitas Jerman-Amerika masih menggunakan ornamen tradisional.

Kehadiran listrik di Amerika, semakin membuat pohon Natal populer. Ini karena pohon dapat dihiasi dengan lampu yang dapat bertahan seharian.

Pohon Natal kemudian mulai bermunculan di rumah-rumah dan jalanan. Ini juga yang mengilhami masyarakat Rockefeller Center untuk memasang pohon cemara Norweygia sebagai pohon Natal di pusat kota.

Kebiasaan memasang pohon Natal di pusat Rockefeller Center bermula dari masa Great Depression dan dilakukan oleh para pekerja konstruksi tanpa adanya hiasan.


4. Pohon Natal di Asia

Di Asia, kebudayaan menghias pohon Natal dilakukan secara berbeda-beda. Di Jepang, pohon Natal umumnya dihiasi dengan origami burung bangau dengan harapan perang tidak terjadi lagi.

Di Filipina, menghias pohon Natal dengan pohon cemara bukanlah hal yang umum. Ini karena pohon cemara memiliki harga yang mahal, sehingga masyrakat lebih memilih membuat pohonnya sendiri.

Di China, pohon Natal disebut sebagai pohon cahaya. Pohon Natal di China biasanya dihiasi dengan spangles, rantai kertas, bunga, dan lentera. []

Berita terkait
Barang dengan Diskon Natal dan Hari Raya Non-Muslim, Bagaimana Hukumnya?
Sebagaimana hukum asal jual beli yaitu mubah atau boleh. Selama tidak ada hal yang mengharamkannya.
4 Kue Khas Indonesia yang Cocok Disajikan Saat Natal
Tak hanya berupa makanan berat, sajian makanan ringan, seperti kue-kue manis pun kerap tersedia di rumah-rumah warga yang tengah merayakan natal.
“Merry Christmas” Elton John-Ed Lagu Natal Tahun 2021
Lagu Natal “Merry Christmas” yang merupakan hasil kolaborasi Ed Sheeran dan Elton John telah dirilis pada tanggal 3 Desember 2021 lalu