Sejarah Kue Nastar yang Populer Disajikan Saat Lebaran

Menjelang lebaran tiba, masyarakat Indonesia seringkali melakukan kunjungan ke orang tua hingga ke sanak saudara yang dekat maupun jauh.
Ilustrasi - Sejarah Kue Nastar yang Populer Di Sajikan Saat Lebaran (Foto: Tagar/Pixabay)

TAGAR.id, Jakarta - Menjelang lebaran tiba, masyarakat Indonesia seringkali melakukan kunjungan ke orang tua hingga ke sanak saudara yang dekat maupun jauh. 

Maka tidak jarang mulai dari tanggal 1 hingga 7 Syawal masyarakat Indonesia masih kental dengan nuansa lebaran dan umumnya rumah yang dikunjungi telah menyediakan beragam panganan untuk dihidangkan kepada kerabat dan para tamunya, mulai dari panganan basah hingga kering seperti kue nastar.

Namun rupanya ada satu panganan kering yang memang menjadi salah satu primadona dan selalu ada dimeja tamu, adalah Kue Nastar. Lalu, apa itu Kue Nastar dan kenapa di setiap momen lebaran selalu tersedia di meja ruang tamu?

Kue Nastar merupakan salah satu kue kering yang selalu ada di meja menjelang perayaan lebaran, Kue kering ini sangat identik dengan isian selai nanas yang dibalut adonan terigu, mentega, gula, dan telur ini yang dibentuk bulat. 

Dari warnanya yang mencorok kekuningan hingga keemasan serta wanginya yang menyerbak membuat Kue Nastar selalu menjadi camilan favorit yang ditunggu-tunggu oleh setiap orang saat berlebaran.

Sejarah Kue Nastar

Mungkin diantara kita semua hanya familiar denga memakannya saja, tanpa tahu asal muasal dari Kue Nastar ada di Indonesia. Hanya saja, kehadiran kue ini di Indonesia memang tidak ada catatan sahih yang mendalihkan kue ini pertama kali ada dan menjadi sajian berlebaran. Hanya saja, dari beberapa catatan yang ada Kue Nastar sedianya sudah menjadi tradisi sejak jaman kolonial Hindia Belanda.

Dimana, kata Nastar sendiri merupakan perpaduan dari bahasa belanda Belanda yaitu “Ananas/nanas” dan “Tart/tart/pie” yang artinya Tart Nanas atau bisa disingkat denganNasTart. 

Hanya saja, panganan ini menjadi begitu mahal, terlebih, masyarakat Indonesia pada jaman tersebut terbilang masyarakat Indonesia terbiasa dengan hidup kelaparan, dan yang terbiasa makan panganan ini adalah orang Belanda itu sendiri dan sebagian kecil dari golongan priyayi atau kaum bangsawan saja.

Di Eropa sendiri, kue Tart memang sudah menjadi bagian dari makanan sehari-hari, hanya saja panganan ini banyak dikonmbinasikan dengan apel, blueberry hingga buah lainnya. Sementara di Indonesia, buah yang paling mudah ditemui adalah nanas. 

Maka, banyak diantaranya yang menyebut kue Tart Nanas. Sementara, orang Indonesia tentunya dalam pelafalan kata tersebut masih sangat gamang dan lebih suka menyingkatnya dengan NasTart atau Nanas Tart.

Kue Nastar juga sangat familiar dengan orang keturunan Tionghoa. Sebab panganan ini juga biasanya tersediad meja saat perayaan Natal maupun Imlek. Terlebih, bagi masyarakat Tionghoa, nastar memiliki arti dan simbol khusus. 

Dimana, masyarakat Tionghoa biasa menyebut kue nastar dengan nama ong lai atau buah pir emas. Warna kuning keemasan serta rasa manis nanas pada nastar melambangkan rezeki yang baik dan melimpah.

Kue bercitarasa legit dan renyah ini dulunya juga hanya dibuat saat perayaan hari-hari besar dan hanya disajikan untuk para bangsawan atau kaum priyayi dan orang-orang kaya saja. 

Namun, lambat laun resep kue ini menyebar juga sehingga jadi kue yang merakyat dan tetap identik dengan perayaan hari besar hingga lebaran di Indonesia.


Nastar di Era Moderen

Dalam perkembangannya kini, Nastar tidak hanya berisikanselai nanas saja, namun lebih kaya modivikasi. Meskipun dari sisi tekstur dan tampilannya tidak banyak berubah, namun dari sisi topping, mengalami banyak modivikasi, meski untuk yang original dengan hanya sela nanas masih menjadi primadona.

Kini, kue nastar banyak ditenui dengan beraneka macam variasi, dari mulai isian hingga tambahan lainnya seperti cengkeh, kismis hingga rempah lainnya. 

Namun, nastar tetap dikenal dan diingat dengan ciri khas bentuknya yang bulat serta isian selai nanasnya yang masih menjadi favorit masyarakat Secara umum, Nastar terbuat dari campuran adonan terigu, mentega, gula, dan telur.

Meski isian selai dalam kue nastar dan bentuknya saat ini semakin bervariasi, namun tetap saja kue nastar original dengan isian selai nanas selalu jadi andalan dan jadi favorit banyak orang. []

Berita terkait
Gokil! Harga Saham BBRI Sentuh Level Tertinggi Sepanjang Sejarah
Saham BBRI memang uptrend sejak awal tahun. Tercatat secara year to date (ytd) harga saham BBRI telah naik 18%.
Asal Usul dan Sejarah Permainan Tradisional Bentengan
Bentengan adalah permainan yang dimainkan oleh dua grup, masing-masing terdiri dari 4 sampai dengan 8 orang.
Sejarah Raden Ajeng Kartini, Tokoh Pelopor Kesetaraan Kaum Perempuan
Nama Raden Ajeng Kartini sudah tidak asing lagi bagi masyarakat Indonesia. Ia dikenal sebagai pahlawan nasional yang memperjuangkan kesetaraan.