Sejarah Hari Supersemar 11 Maret 2021

Hari Supersemar diperingati setiap 11 Maret yang merupakan peralihan Orde Lama dari Presiden Soekarno kepada Orde Baru Presiden Soeharto.
Presiden Soekarno dan Presiden Soeharto. (Foto:Tagar/ist)

Jakarta – Hari Supersemar (Surat Perintah Sebelas Maret) diperingati setiap 11 Maret setiap tahunnya. Supersemar adalah surat perintah penyerahan kekuasaan dari Presiden Soekarno kepada Presiden Soeharto yang ditandatangani pada 11 Maret 1966. Supersemar sekaligus sebagai peralihan dari pemerintahan Orde Lama yang dipimpin Presiden Soekarno kepada pemerintahan Orde Baru oleh Presiden Soeharto.

Supersemar ada dalam 3 versi. Namun tidak satupun dari ketiga versi tersebut asli, yakni pertama versi Pusat Penerangan (Puspen) TNI AD, kedua versi Sekretariat Negara (Setneg) dan ketiga versi Akademi Kebangsaan.

Penyerahan kekuasaan ini, dilatarbelakangi oleh peristiwa pemberontakan G30S/PKI pada dini hari tanggal 1 Oktober 1965. Tentara menuding Partai Komunis Indonesia (PKI) sebagai dalang dibalik peristiwa yang mengakibatkan terbunuhnya tujuh jenderal di Lubang Buaya.

Supersemar ada dalam 3 versi. Namun tidak satupun dari ketiga versi tersebut asli, yakni pertama versi Pusat Penerangan (Puspen) TNI AD, kedua versi Sekretariat Negara (Setneg) dan ketiga versi Akademi Kebangsaan.

Supersemar versi ADSupersemar versi AD. (Foto:Tagar/Wikipedia)

Berikut 3 poin penting yang terkandung dalam Supersemar:

  1. Mengambil segala tindakan untuk pemulihan keamanan dan ketenangan, serta kestabilan jalannnya pemerintahan dan revolusi, menjamin keselamatan dan kewibawaan pemimpin negara, dan melaksanakan dengan pasti ajaran pemimpin besar revolusi.
  2. Mengadakan koordinasi pelaksanaan perintah dengan panglima-panglima angkatan lain dengan sebaik-baiknya.
  3. Melaporkan sesuatu yang bersangkut-paut dengan tugas dan tanggung jawabnya.
SupersemarInfografis: Tagar/Rully

Presiden Soeharto, saat itu mengambil sejumlah keputusan melalui SK Presiden Nomor 1/3/1966 tertanggal 12 Maret 1966 atas nama Presiden/Panglima Tertinggi ABRI/Mandataris MPRS/PBR. Keputusan tersebut berisi tujuan Supersemar sebaga berikut:

  1. Pembubaran Partai Komunis Indonesia (PKI) beserta ormasnya dan menyatakannya sebagai partai terlarang.
  2. Penangkapan 15 menteri yang terlibat atau pun mendukung G30S/PKI
  3. Pemurnian MPRS dan lembaga negara lainnya dari unsur PKI dan menempatkan peranan lembaga itu sesuai UUD 1945. []
Berita terkait
Infografis: Kontroversi Supersemar
Berikut ini kontroversi yang melingkupi Supersemar sepanjang zaman.
Jip Hijau, Jenderal Jusuf dan Supersemar
Jip hijau, di dalamnya ada Jenderal Jusuf dan Supersemar, setengah abad lalu menyusuri jalan Bogor yang lengang.
Misteri Supersemar, Bagaimana Ceritanya Pak Harto Menggantikan Bung Karno?
Misteri Surat Perintah Sebelas Maret (Supersemar), bagaimana ceritanya Pak Harto menggantikan Bung Karno?
0
JARI 98 Perjuangkan Grasi untuk Ustadz Ruhiman ke Presiden Jokowi
Diskusi digelar sebagai ikhtiar menyikapi persoalan kasus hukum yang menimpa ustaz Ruhiman alias Maman.