TAGAR.id, Jakarta - Setap tahunnya tanggal 25 April diperingati sebagai Hari Malaria Sedunia yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran terhadap pentingnya memberantas penyakit yang telah merenggut jutaan nyawa manusia ini.
Penyakit malaria telah diketahui keberadaannya lebih dari 4.000 tahun lalu. Malaria banyak dikenal di daerah Yunani pada abad ke-4 SM dan dipercaya sebagai penyebab utama berkurangnya penduduk kota pada saat itu.
Dalam perkembangan medis, Malaria dikenal sejak tahun 1753. Namun, baru ditemukan parasit dalam darah oleh Alphonse Laveran pada tahun 1880.
Malaria adalah penyakit yang disebabkan oleh parasit Plasmodium dan ditularkan oleh nyamuk Anopheles.
Penyebarannya sangat luas, yakni meliputi lebih dari 100 negara beriklim tropis dan sub tropis seperti Afrika sub Sahara, Asia Selatan, Asia Tenggara, dan Amerika Tengah. Oleh sebab itu terdapat 2,3 miliar atau 40% penduduk dunia yang berisiko terkena malaria.
WHO berkomitmen untuk terus mengupayakan pemberantasan penyakit malaria yang mengancam Jiwa
Melansir Britannica, sebelum Hari Malaria diperingati secara global, negara-negara di Afrika telah mendeklarasikannya terlebih dahulu sejak 2001. Tujuannya adalah untuk menilai progres dalam pengendalian malaria dan upaya mengurangi angka kematiannya di negara-negara Afrika.
Kemudian pada World Health Assembly tahun 2007, Hari Malaria Afrika diusulkan menjadi Hari Malaria Sedunia guna membawa kesadaran yang lebih besar terhadap perang global melawan penyakit ini. Mulai tahun 2008 Hari Malaria Sedunia diperingati setiap 25 April dengan tema berbeda setiap tahunnya.
Tahun ini WHO mengusung tema “Reaching the zero malaria target” untuk merayakan pencapaian negara-negara yang hampir atau berhasil memberatas malaria. Beberapa negara tersebut antara lain Algeria (2019), Moroko (2010), Sri Lanka (2016), United Arab Emirates (2007), dan masih banyak lagi.
Eliminasi terhadap penyakit malaria juga menjadi fokus pemerintah Indonesia. Sebab malaria merupakan penyakit menular yang berdampak terhadap penurunan kualitas sumber daya manusia, dapat menimbulkan berbagai masalah sosial dan ekonomi, dan berpengaruh terhadap ketahanan nasional. Pemerintah mentargetkan sebanyak 405 kabupaten/kota akan lepas dari malaria pada 2024. []
Baca Juga
Peluncuran Vaksin Malaria di Afrika
Pandemi Virus Corona Ancaman Besar Pemberantasan Malaria
BioNTech Ingin Berantas Malaria Dengan Vaksin mRNA
Program Pencegahan Malaria AS Bertumpu Pada Vaksin