Sejarah Hari Kesehatan Jiwa 10 Oktober dan Penjelasan Para Ahli

Hari Kesehatan Mental Dunia diperingati setiap tanggal 10 Oktober untuk mendidik masyarakat tentang Isu-isu relevan terkait kesehatan mental.
Ilustrasi penggunaan obat-obatan. (Sumber:Tagar/Pikist)

Jakarta - Hari Kesehatan Mental Dunia atau World Mental Health Day atau biasa juga disebut Hari Kesehatan Jiwa, diperingati setiap tanggal 10 Oktober setiap tahunnya. Peringatan ini bertujuan untuk mengampanyekan advokasi kesehatan mental dan mendidik masyarakat tentang isu-isu yang relevan terkait kesehatan mental atau kesehatan jiwa. Pada tahun ini, peringatan Hari Kesehatan Jiwa Sedunia berlangsung untuk yang ke-28 kalinya. Melansir dari situs resmi World Federation For Mental Health (WFMH), pertama kali Hari Kesehatan Jiwa diperingati pada 10 Oktober 1992.

Menurut Organisasi kesehatan dunia atau World health organization (WHO), kesehatan mental adalah kondisi dimana seseorang bisa menyadari apa potensi dirinya sendiri, dapat menghadapi stres dikesehariannya, juga bisa bekerja secara produktif dan menghasilkan kontribusi yang baik kepada masyarakat. Nah, untuk mengetahui apakah seseorang berada dalam kontinum sehat bisa dilihat dari indikator-indikator tersebut.

Terkait peringatan ini, Human Rights Watch pada 6 Oktober 2020 melaporkan, ratusan ribu laki-laki, perempuan, dan anak-anak di sekitar 60 negara masih terbelenggu masalah kesehatan mental. Human Rights Watch juga melaporkan, tanpa dukungan atau kesadaran kesehatan mental, keluarga atau institusi sering membelenggu orang yang bertentangan dengan keinginan mereka. Bahkan, ditinggalkan untuk makan, tidur, buang air kecil dan buang air besar di satu tempat kecil.

Hari Kesehatan Mental SeduniaIlustrasi mental health.(Sumber: Tagar/Nusadaily)

Untuk Peringatan Hari Kesehatan Mental Sedunia pada 10 Oktober 2020 ini, Human Rights Watch melalui hampir 800 wawancara juga mendokumentasikan tentang bagaimana penyandang disabilitas psikososial di negara-negara. Seperti di China, Nigeria, dan Meksiko yang hidup dalam belenggu selama bertahun-tahun. Mereka diantaranya dirantai ke pohon, dikunci, atau dipenjara di kandang hewan.

Sementara Ifandi Khainur Rahim, Co-Founder dari Satu Persen/Indonesian Life School menjelaskan, kesehatan mental itu sebenarnya bukan hanya tentang gangguan mental saja, tapi kesehatan mental itu dilihat sebagai sebuah kontinum atau sebuah garis. Di psikologi gangguan tidak dinamakan sebagai penyakit, jadi tidak ada istilah penyakit mental.

Ifandi Khainur RahimCo-Founder dari Satu Persen/Indonesian Life School Ifandi Khainur Rahim. (Sumber:Tagar/Youtube channel 1%)

“Menurut Organisasi kesehatan dunia atau World health organization (WHO), kesehatan mental adalah kondisi dimana seseorang bisa menyadari apa potensi dirinya sendiri, dapat menghadapi stres dikesehariannya, juga bisa bekerja secara produktif dan menghasilkan kontribusi yang baik kepada masyarakat. Nah, untuk mengetahui apakah seseorang berada dalam kontinum sehat bisa dilihat dari indikator-indikator tersebut”, ungkap fandi.

Menurut Ifandi, hal-hal yang mungkin mengganggu kesehatan mental seseorang pada saat ini bisa beragam, mulai dari musibah terkena bencana, kehilangan anggota keluarga atau mungkin, akibat putus cinta atau bahkan tidak lulus seleksi ke perguruan tinggi yang diminati.

Selain itu, terlalu berusaha menyenangkan semua orang juga bisa berdampak negatif pada kesehatan mental Anda. Dokter Ramon Llamba terapis dan psikologis dari India mengatakan, bahwa menyenangkan semua orang pada mulanya akan membuat lega, namun bisa menjadi masalah mental jika orang lain tidak memperlakukan Anda dengan cara yang sama.

Dokter Ramon LlambaTerapis dan psikologis asal India Dokter Ramon Llamba. (Sumber:Tagar/Web Ramon Llamba)

“Bagi sebagian orang, menyenangkan orang lain menjadi mekanisme koping. Mereka berusaha keras untuk menyenangkan orang lain. Mereka melakukannya untuk mencari perhatian, cinta, dan perhatian” kata Llamba.

"Setelah beberapa lama, itu menjadi pola dan sebelum mereka menyadarinya, serta menjadi kecenderungan. Namun, saat mereka tidak mendapatkan imbalan apa pun dari usaha menyenangkan orang lain, maka masalah mental mulai terjadi. Mereka mungkin memiliki ekspektasi, dan jika tidak dipenuhi maka mereka terjebak dalam keluhan diri sendiri yang bisa menyebabkan stres berat,” Jelas Llamba. []

Berita terkait
Akibat Kesehatan Mental, Ratusan Ribu Orang Masih Dibelenggu
Ratusan ribu laki-laki, perempuan, dan anak-anak terbelenggu di sekitar 60 negara akibat masalah kesehatan mental.
Tips Cegah Gangguan Mental pada Lansia saat Pandemi
Gangguan mental sering terjadi pada populasi lansia di tengah pandemi. Begini tips mencegahnya.
Mimpi Togu Simorangkir Mengurusi Orang dengan Gangguan Jiwa
Togu Simorangkir setiap hari menyempatkan waktu memberi nasi bungkus kepada orang dengan gangguan jiwa atau ODGJ di Pematangsiantar.
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.