Sejarah Hari Dokter Nasional 24 Oktober

Hari Dokter Nasional diperingati setiap tanggal 24 Oktober. Sedangkan Dokter pertama di dunia yang tercatat dalam sejarah adalah Imhotep.
Ilustrasi Dokter Indonesia. (Foto:Tagar/Mancode.id)

Jakarta – Hari Dokter Nasional diperingati setiap tanggal 24 Oktober setiap tahunnya. Peringatan ini, dirayakan oleh organisasi-organisasi kesehatan untuk menghargai jasa-jasa para dokter kepada masyarakat dan kehidupan individual.

Dokter sendiri didefinisikan sebagai seseorang yang karena keilmuannya berusaha menyembuhkan orang yang sakit. Tetapi, tidak semua orang yang bisa menyembuhkan penyakit disebut dokter. Sebab untuk menjadi dokter diperlukan pendidikan dan pelatihan khusus dan mempunyai gelar dalam bidang kedokteran.

Sementara Kedokteran (medicine dalam bahasa Inggris) adalah ilmu dan praktik dari diagnosis, pengobatan, dan pencegahan penyakit. Kata medicine berasal dari bahasa Latin “medicus”, yang berarti "dokter".

Ilmu kedokteran barat sangat dipengaruhi oleh bangsa Yunani kuno. Tokoh Yunani kuno yang mendapat julukan Bapak Ilmu Kedokteran ialah Hipokrates. Beliau yang membuat konsep bahwa ilmu kedokteran harus dibuktikan secara ilmiah, tidak lagi berdasarkan konsep shaman (ajaran yang berdasarkan keyakinan bahwa roh yang ada di sekeliling manusia) dan keagamaan.

Beliau pula yang membuat sumpah Hipokrates, janji pengabdian dokter yang diadaptasi ke dalam sumpah dokter modern.

Meski demikian, Hipokrates bukan dokter pertama di dunia. Ilmu kedokteran Yunani kuno ternyata banyak mengambil konsep kedokteran bangsa Mesir kuno. Jadi, dokter Yunani kuno belajar dari guru-guru di Mesir kuno.

Seorang dokter beken di Mesir kuno bernama Imhotep, bahkan sampai dinobatkan menjadi dewa bangsa Mesir. Imhotep hanya manusia biasa, tapi dianggap dewa lantaran pada masa itu penyakit dianggap sebagai hukuman dari dosa, sehingga orang yang bisa menghilangkan penyakit dianggap dewa atau yang mengampuni dosa.

Dari penjelasan tersebut, dapat disimpulkan bahwa Imhotep adalah dokter pertama di dunia yang tercatat dalam sejarah. Namun, bisa saja Imhotep juga memiliki guru yang juga seorang dokter yang tidak diketahui siapa namanya.

Sementara orang Indonesia pertama yang berhasil meraih gelar dokter adalah Mas Asmaoen. Pria yang dilahirkan pada 1880 di Surakarta ini sebelumnya sempat mengenyam pendidikan di STOVIA (sekolah dokter untuk bumiputra) sebelum akhirnya diizinkan menempuh kuliah kedokteran di Belanda.

Dokter Indonesia Pertama Mas AsmaoenDokter lulusan Belanda pertama Mas Asmaoen (Foto:Tagar/Historia.id/Repro Di Negeri Para Penjajah)

Sejatinya, pada 1904 Menteri Urusan Daerah Jajahan Dirk Fock mengeluarkan izin studi kedokteran di Belanda bagi lulusan STOVIA. Abdul Rivai menjadi yang pertama mendapatkannya.

Mas Asmaoen juga menggunakan kesempatan itu untuk mendaftar dan berhasil mencatatkan namanya di fakultas kedokteran Universitas Amsterdam. Kendati Abdul Rivai yang pertama masuk Universitas Amsterdam, tetapi Mas Asmaoen yang tercatat lulus pertama kali.

Sementara Hari Dokter Nasional di Indonesia identik dengan hari jadi Ikatan Dokter Indonesia (IDI). Namun IDI, sebenarnya telah lebih dulu lahir jauh sebelum diresmikan pada 1950. Kala itu, perkumpulan dokter di nusantara diberi nama Vereniging van Indische Artsen yang berdiri pada tahun 1911.

Sejarah DokterMahasiswa dan pengajar di Stovia (Sekolah pendidikan dokter pribumi) tahun 1933. (Foto: Tagar/Wikimedia Commons)

Berdasarkan informasi di Wikipedia, Pada tahun 1926 atau setelah berjalan sekitar 15 tahun, organisasi ini mengalami perubahan nama menjadi Vereniging Van Indonesische Genesjkundigen (VGI).

VIG, kemudian mengadakan kongres di Solo pada tahun 1940. Kongres ini menugaskan Prof. Bahder Djohan untuk membina dan memikirkan istilah baru dalam dunia kedokteran. Tiga tahun berselang, pada masa pendudukan Jepang, VIG dibubarkan dan diganti menjadi Jawa izi Hooko-Kai.

Selanjutnya atas usulan Dr. Seni Sastromidjojo, pada 30 Juli 1950, Persatuan Thabib Indonesia atau PB Perthabin dan Perkumpulan Dokter Indonesia mengadakan pertemuan yang menghasilkan Muktamar Dokter Warganegara Indonesia yang diketuai Dr. Bahder Djohan.

Puncaknya pada 22-25 September 1950, Muktamar I Ikatan Dokter Indonesia (MIDI) digelar di Deca Park yg kemudian diresmikan pada bulan Oktober. Dalam muktamar tersebut, Dr. Sarwono Prawirohardjo terpilih menjadi Ketua Umum IDI pertama.

Kemudian tanggal 24 Oktober 1950, IDI secara resmi mendapatkan legalitas hukum di depan notaris. Pada tanggal itulah ditetapkan hari jadi IDI yang juga diperingati sebagai Hari Dokter Nasional di Indonesia. []

Berita terkait
Sejarah Hari Santri Nasional 22 Oktober
Hari Santri Nasional diperingati setiap tanggal 22 Oktober tiap tahun. Santri berasal dari bahasa Sanskerta, "shastri" yang artinya Kitab Suci.
Sejarah Hari Parlemen Indonesia 16 Oktober
Hari Parlemen Indonesia diperingati setiap tanggal 16 Oktober. Menandai pentingnya lembaga perwakilan yang berfungsi mewadahi aspirasi masyarakat.
Sejarah Hari Museum Nasional 12 Oktober Terlengkap
Hari Museum Nasional, diperingati tanggal 12 Oktober. Ketetapan ini, berdasarkan Musyawarah Museum se-Indonesia 12-14 Oktober 1962 di Yogyakarta.
0
Sejarah Ulang Tahun Jakarta yang Diperingati Setiap 22 Juni
Dalam sejarah Hari Ulang Tahun Jakarta 2022 jatuh pada Rabu, 22 Juni 2022. Tahun ini, Jakarta berusia 495 tahun. Simak sejarah singkatnya.