Sejarah Gugur Bunga Mengiringi Kepergian BJ Habibie

Lagu Gugur Bunga mengiringi pemakaman Presiden RI ke-3 Bacharuddin Jusuf Habibie di TMP Kalibata. Lagu itu diciptakan Ismail Marzuki pada 1945.
Farrah Habibie dan BJ Habibie. (Foto: Instagram/@farrahab)

Jakarta - Alunan lagu Gugur Bunga mengiringi pemakaman Presiden RI ke-3 Bacharuddin Jusuf Habibie di TMP Kalibata, Jakarta, Kamis, 12 September 2019. Lagu tersebut diciptakan Ismail Marzuki pada 1945 untuk mengenang jasa pahlawan.

Untuk menghormati jasanya, pemerintah menyatakan masa berkabung selama tiga hari atas wafatnya Presiden ke-3 Republik Indonesia BJ Habibie. Masyarakat Indonesia di dalam maupun di luar negeri diminta menaikan bendera setengah tiang untuk menghormati mantan presiden tersebut.

Hal ini disampaikan langsung oleh Menteri Sekretariat Negara Pratikno kepada Tagar, Rabu, 11 September 2019. Pemberlakuan bendera setengah tiang ini mulai tanggal 12- hingga 14 September 2019.

"Iya, hari berkabung nasional tanggal 12 sampai dengan 14 September 2019 dengan mengibarkan bendera setengah tiang," kata Pratikno.

BJ Habibie meninggal dunia di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Subroto, Jakarta, pada Rabu, 11 September 2019.

Kabar meninggalnya Habibie, dijelaskan langsung oleh putra kedua Habibie, Thareq Kemal Habibie yang memang menemani sang ayah ketika menjalani perawatan.

"Sampai titik terakhir saya masih ada di situ tapi hari ini pada 11 September 2019, 18.05 WIB, Presiden ke-3 Bacharuddin Jusuf Habibie, sudah meninggal," tuturnya.

Lagu Gugur Bunga

Saat itu, ketika Soekarno dan Hatta memplokamirkan kemerdekaan Indonesia, Belanda masih belum terima kehilangan wilayah jajahannya. Maka Belanda mulai melakukan sejumlah agresi militer untuk kembali menduduki ibu pertiwi.

Ismail Marzuki merupakan seniman yang lahir di Betawi (Jakarta) tanggal 11 Mei 1914. Dia meninggal dunia pada 25 Mei 1958 karena sakit paru-paru. Untuk mengenang jasanya maka dibangunlah gedung kesenian Taman Ismail Marzuki (TIM) di Cikini Jakarta Pusat.

Karya Ismail Marzuki selain Gugur Bunga juga masih banyak lainnya, seperti “Halo-Halo Bandung”, “Rayuan Pulau Kelapa”, “Sepasang Mata Bola”, “Juwita Malam”, “Indonesia Pusaka”, “Bandung Selatan di Waktu Malam”.

Lagu bernada syahdu dan memuat lirik yang mengiris hati ini menjadi semacam lagu wajib untuk mengiringi pemakaman tokoh yang dianggap sebagai pahlawan atau sangat berjasa, seperti halnya pemakaman BJ Habibie.

Lirik Gugur Bunga Mengiris Hati Dikutip dari buku Kumpulan Lagu Wajib Nasional, Tradisional, & Anak Populer (2017) yang disusun Hani Widiatmoko dan Dicky Maulana, lagu berjudul lengkap “Gugur Bunga di Taman Bakti” ini ditulis Ismail Marzuki tidak lama setelah Indonesia merdeka tanggal 17 Agustus 1945. []

Berita terkait
Empat Prestasi BJ Habibie Bagi Bangsa Indonesia
Indonesia kehilangan Bapak Bangsa ini. Tidak sedikit belasungkawa mengalir ke rumah duka untuk mengenang kehebatannya di berbagai bidang.
Tanpa BJ Habibie Tak Mungkin Ada Industri Kereta Api
Apa jadinya apabila tidak ada sosok BJ Habibie. Mungkin sampai hari ini Indonesia tidak punya industri kereta api.
Foto: Antusias Warga Datangi Pemakaman BJ Habibie
Antusias warga untuk mengikuti prosesi pemakaman BJ Habibie terlihat di Taman Makam Pahlawan, Kalibata, Jakarta, Kamis, 12 September 2019.
0
Parlemen Eropa Kabulkan Status Kandidat Anggota UE kepada Ukraina
Dalam pemungutan suara Parlemen Eropa memberikan suara yang melimpah untuk mengabulkan status kandidat anggota Uni Eropa kepada Ukraina